Operator Tur Rusia Berhenti Jual Paket Wisata ke China
A
A
A
MOSKOW - Para operator tur asal Rusia berhenti menjual paket liburan ke China akibat wabah virus corona. Mereka hanya membawa para turis Rusia kembali ke Negeri Beruang Merah itu.
Langkah ini diambil sesuai rekomendasi badan pariwisata negara Rusia, Rosturizm, saat korban tewas akibat virus baru di China meningkat jadi 81 orang dan lebih dari 2.740 orang terinfeksi.
Rusia hingga saat ini belum mengonfirmasi terjangkit virus baru itu. Rusia memiliki penerbangan langsung harian ke beberapa kota di China. Otoritas Rusia kini meningkatkan kebersihan serta kontrol karantina di setiap pintu masuk.
"Tur tidak dijual karena di asana ada ancaman keselamatan. Penjualan dihentikan pada Jumat (24/1)," ungkap Wakil Presiden Asosiasi Operator Tur Rusia Dmitry Gorin pada Reuters.
Moskow sedang membicarakan dengan China tentang evakuasi warga Rusia dari kota Wuhan dan provinsi Hubei yang menjadi pusat wabah tersebut, menurut pernyataan Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di China.
Wuhan dengan penduduk 11 juta jiwa itu menjadi ibu kota provinsi Hubei yang telah ditutup dan pergerakan warga dibatasi. Hubei yang dihuni hampir 60 juta jiwa menjadi target pembatasan perjalanan untuk mencegah penyebaran wabah.
Penerbangan langsung ke Moskow dari Wuhan dihentikan pekan lalu. "Sebanyak 140 warga Rusia, termasuk 75 orang mahasiswa, berada di Wuhan dan Hubei," ungkap Kedubes Rusia di China.
Sekitar 7.000 turis asal Rusia membeli paket liburan yang saat ini masih di China. "Sekitar 6.000 orang berada di pulau Hainan dan sisanya di penjuru China," papar Gorin.
Langkah ini diambil sesuai rekomendasi badan pariwisata negara Rusia, Rosturizm, saat korban tewas akibat virus baru di China meningkat jadi 81 orang dan lebih dari 2.740 orang terinfeksi.
Rusia hingga saat ini belum mengonfirmasi terjangkit virus baru itu. Rusia memiliki penerbangan langsung harian ke beberapa kota di China. Otoritas Rusia kini meningkatkan kebersihan serta kontrol karantina di setiap pintu masuk.
"Tur tidak dijual karena di asana ada ancaman keselamatan. Penjualan dihentikan pada Jumat (24/1)," ungkap Wakil Presiden Asosiasi Operator Tur Rusia Dmitry Gorin pada Reuters.
Moskow sedang membicarakan dengan China tentang evakuasi warga Rusia dari kota Wuhan dan provinsi Hubei yang menjadi pusat wabah tersebut, menurut pernyataan Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di China.
Wuhan dengan penduduk 11 juta jiwa itu menjadi ibu kota provinsi Hubei yang telah ditutup dan pergerakan warga dibatasi. Hubei yang dihuni hampir 60 juta jiwa menjadi target pembatasan perjalanan untuk mencegah penyebaran wabah.
Penerbangan langsung ke Moskow dari Wuhan dihentikan pekan lalu. "Sebanyak 140 warga Rusia, termasuk 75 orang mahasiswa, berada di Wuhan dan Hubei," ungkap Kedubes Rusia di China.
Sekitar 7.000 turis asal Rusia membeli paket liburan yang saat ini masih di China. "Sekitar 6.000 orang berada di pulau Hainan dan sisanya di penjuru China," papar Gorin.
(sfn)