Cegah Penyebaran Virus Corona, Mongolia Tutup Perbatasan dengan China
A
A
A
ULLANBAATAR -
Pemerintah Mongolia dilaporkan menutup perbatasannya dengan China. Selain itu, Mongolia juga dilaporkan telah meliburkan sekolah dan menangguhkan acara-acara publik untuk mencegah virus Corona mencapai negaranya.
Langkah-langkah yang diumumkan oleh negara terkurung daratan itu adalah langkah paling drastis yang dilakukan oleh negara mana pun sejauh ini atas kekhawatiran tentang virus Corona yang telah menyebar dengan cepat ke seluruh China.
Wakil Perdana Menteri Mongolia, Enkhtuvshin Ulziisaikhan mengatakan, keputusan itu dibuat karena adanya sejumlah orang yang terjangkit virus Corona di wilayah di dekat perbatasan mereka dengan China.
"Pejalan kaki dan mobil dilarang melintasi perbatasan China. Sekolah dan universitas akan tetap tutup sampai 2 Maret, bersama dengan tempat umum lainnya seperti pusat permainan," ucap Ulziisaikhan dalam sebuah pernyataan.
“Acara publik juga dilarang. Acara publik berarti konferensi, pertemuan publik apa pun seperti olahraga, hiburan atau perjalanan, dan kompetisi," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (27/1/2020).
Mongolia sendiri belum mencatat adanya warga mereka yang terjankit virus tersebut. Pemerintah China melaporkan bahwa sudah lebih 2.700 orang terjangkit virus tersebut, dengan korban tewas mencapai angka 80 orang.
Pemerintah Mongolia dilaporkan menutup perbatasannya dengan China. Selain itu, Mongolia juga dilaporkan telah meliburkan sekolah dan menangguhkan acara-acara publik untuk mencegah virus Corona mencapai negaranya.
Langkah-langkah yang diumumkan oleh negara terkurung daratan itu adalah langkah paling drastis yang dilakukan oleh negara mana pun sejauh ini atas kekhawatiran tentang virus Corona yang telah menyebar dengan cepat ke seluruh China.
Wakil Perdana Menteri Mongolia, Enkhtuvshin Ulziisaikhan mengatakan, keputusan itu dibuat karena adanya sejumlah orang yang terjangkit virus Corona di wilayah di dekat perbatasan mereka dengan China.
"Pejalan kaki dan mobil dilarang melintasi perbatasan China. Sekolah dan universitas akan tetap tutup sampai 2 Maret, bersama dengan tempat umum lainnya seperti pusat permainan," ucap Ulziisaikhan dalam sebuah pernyataan.
“Acara publik juga dilarang. Acara publik berarti konferensi, pertemuan publik apa pun seperti olahraga, hiburan atau perjalanan, dan kompetisi," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (27/1/2020).
Mongolia sendiri belum mencatat adanya warga mereka yang terjankit virus tersebut. Pemerintah China melaporkan bahwa sudah lebih 2.700 orang terjangkit virus tersebut, dengan korban tewas mencapai angka 80 orang.
(esn)