Kasus Pertama Virus Corona Muncul di Australia
A
A
A
MELBOURNE - Australia mengonfirmasi kasus pertama coronavirus atau virus corona jenis baru pada hari Sabtu (25/1/2020). Pria yang terjangkit penyakit ini ditemukan di negara bagian Victoria.
Kasus ini muncul ketika pemerintah Perdana Menteri Scott Morrison nasional mendesak warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Provinsi Hubei di China, provinsi dari pusat penyebaran virus yang secara resmi dinamakan 2019-nCoV tersebut.
Orang yang terjangkit virus asal kota Wuhan , Provinsi Hubei ini merupakan warga negara China berusia 50-an tahun. Menteri Kesehatan Victoria Jenny Mikakos mengatakan paisen berada dalam kondisi stabil di rumah sakit Melbourne setelah tiba dari China pada 19 Januari dalam penerbangan dari Guangzhou.
"Penting untuk ditekankan bahwa tidak ada alasan untuk khawatir bagi masyarakat," kata Mikakos. (Baca: Bak Zombie, Para Korban Virus Wuhan di China Ambruk di Jalan-jalan )
Kepala Pejabat Kesehatan Victoria Angie Bone mengatakan pasien tidak dalam perawatan intensif. "Dia stabil dan tidak dalam kondisi yang sangat serius," katanya, seperti dikutip Reuters.
Jumlah kematian akibat virus 2019-nCoV naik menjadi 41 pada hari Sabtu, dengan lebih dari 1.300 terinfeksi secara global. Sebagian besar kasus dan semua kematian sejauh ini terjadi di Wuhan, di mana para pejabat telah memberlakukan pembatasan ketat untuk perjalanan dan pertemuan publik di kota itu.
Virus ini telah memicu alarm, tetapi masih banyak yang tidak diketahui tentang seputar penyakit ini, seperti seberapa berbahayanya dan betapa mudahnya menyebar di antara orang-ke-orang. Virus ini dapat menyebabkan pneumonia. (Baca juga: Horor Virus Corona: "Seperti Kiamat, Orang-orang Terus Sekarat...." )
Warga Australia didesak untuk tidak melakukan perjalanan ke Provinsi Hubei di China, di mana pemerintah mengeluarkan travel advisory.
"Pembatasan perjalanan ketat telah diberlakukan di Wuhan dan sejumlah kota lain di provinsi Hubei," kata Kementerian Luar Negeri Australia dalam sebuah pernyataan. "Jika Anda bepergian ke Provinsi Hubei saat ini, Anda mungkin tidak diizinkan untuk berangkat sampai pembatasan perjalanan dicabut."
Australia adalah tujuan populer bagi orang China. Pada tahun lalu, sekitar 1,4 juta pelancong China berkunjung ke negeri Kanguru tersebut.
Kasus ini muncul ketika pemerintah Perdana Menteri Scott Morrison nasional mendesak warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Provinsi Hubei di China, provinsi dari pusat penyebaran virus yang secara resmi dinamakan 2019-nCoV tersebut.
Orang yang terjangkit virus asal kota Wuhan , Provinsi Hubei ini merupakan warga negara China berusia 50-an tahun. Menteri Kesehatan Victoria Jenny Mikakos mengatakan paisen berada dalam kondisi stabil di rumah sakit Melbourne setelah tiba dari China pada 19 Januari dalam penerbangan dari Guangzhou.
"Penting untuk ditekankan bahwa tidak ada alasan untuk khawatir bagi masyarakat," kata Mikakos. (Baca: Bak Zombie, Para Korban Virus Wuhan di China Ambruk di Jalan-jalan )
Kepala Pejabat Kesehatan Victoria Angie Bone mengatakan pasien tidak dalam perawatan intensif. "Dia stabil dan tidak dalam kondisi yang sangat serius," katanya, seperti dikutip Reuters.
Jumlah kematian akibat virus 2019-nCoV naik menjadi 41 pada hari Sabtu, dengan lebih dari 1.300 terinfeksi secara global. Sebagian besar kasus dan semua kematian sejauh ini terjadi di Wuhan, di mana para pejabat telah memberlakukan pembatasan ketat untuk perjalanan dan pertemuan publik di kota itu.
Virus ini telah memicu alarm, tetapi masih banyak yang tidak diketahui tentang seputar penyakit ini, seperti seberapa berbahayanya dan betapa mudahnya menyebar di antara orang-ke-orang. Virus ini dapat menyebabkan pneumonia. (Baca juga: Horor Virus Corona: "Seperti Kiamat, Orang-orang Terus Sekarat...." )
Warga Australia didesak untuk tidak melakukan perjalanan ke Provinsi Hubei di China, di mana pemerintah mengeluarkan travel advisory.
"Pembatasan perjalanan ketat telah diberlakukan di Wuhan dan sejumlah kota lain di provinsi Hubei," kata Kementerian Luar Negeri Australia dalam sebuah pernyataan. "Jika Anda bepergian ke Provinsi Hubei saat ini, Anda mungkin tidak diizinkan untuk berangkat sampai pembatasan perjalanan dicabut."
Australia adalah tujuan populer bagi orang China. Pada tahun lalu, sekitar 1,4 juta pelancong China berkunjung ke negeri Kanguru tersebut.
(mas)