Bocah 3 Tahun Jadi Anggota Termuda Perkumpulan Manusia Jenius
A
A
A
LONDON - Seorang bocah laki-laki asal Malaysia berusia tiga tahun yang tinggal di Inggri menjadi anggota termuda yang tergabung dengan Mensa Inggris. Mensa Inggris adalah kelompok bagi manusia dengan IQ tinggi terbesar dan tertua di dunia.
Bocah bernama Muhammad Haryz Nadzim diundang untuk bergabung dengan Mensa setelah bertemu dengan psikolog dan mencatat angka 142 pada res IQ Stanford-Binet. Menurut ibunya, Nur Anira Asyikin, angka itu menempatkannya dalam persentil ke-99,7.
"Selamat kepada Haryz atas undangannya untuk bergabung dengan Mensa," kata Kepala Eksekutif Mensa Inggris, John Stevenage, dalam sebuah pernyataan.
"Jelas dia anak yang sangat cerdas dan kami senang menyambutnya di Mensa," imbuhnya seperti dikutip dari CNN, Rabu (22/1/2020).
Menurut situsnya, untuk menjadi anggota Mensa, seorang individu harus menunjukkan IQ dalam dua persen populasi teratas.
Tes IQ Mensa yang diawasi dirancang untuk anak-anak dan orang dewasa di atas 10 setengah tahun. Untuk anak-anak kurang dari 10 tahun, mereka harus dinilai oleh seorang psikolog pendidikan untuk menentukan skor IQ mereka.
"Bersamaan dengan evaluasinya oleh seorang psikolog, skor Haryz pada Stanford-Binet memainkan peran besar dalam penerimaannya di Mensa Inggris," kata juru bicara Mensa Charles Brown kepada CNN.
Tes ini terdiri dari kombinasi pertanyaan matematika, membaca, menghafal, dan berpikir logis.
Ibu Haryz, yang seorang insinyur dan tinggal di Durham, Inggris, mengatakan keluarganya telah mengetahui jika ia adalah anak yang istimewa bahkan sebelum Mensa mengetahui hal tersebut.
Di Kumon, program kursus matematika dan membaca, Haryz di ditunjuk untuk daftar siswa tingkat lanjut di kedua mata pelajaran pada September lalu. Meskipun ia menyebutnya sebagai "mini brainbox", si jenius kecil itu pada dasarnya adalah anak normal seperti kebanyakan.
"Dia seperti anakmu yang berumur 3 tahun," kata Asyikin. "Dia sangat suka melukis dan membaca buku, benar-benar suka apa pun tentang seni dan kerajinan. Dia suka bermain dengan Lego dan Play-Doh terutama," sambungnya
Dan ketika dia tidak melukis atau membuat sesuatu, Haryz sangat menyukai bernyanyi.
"Kami sangat bangga dan bahagia untuk Haryz," kata Asyikin kepada CNN. "Dia tidak hanya bagus di bidang akademis, tapi dia juga seperti anak-anak lain yang suka bermain dan tumbuh dewasa. Kita tahu dia akan memberikan begitu banyak kembali kepada masyarakat di masa depan," tukasnya.
Bocah bernama Muhammad Haryz Nadzim diundang untuk bergabung dengan Mensa setelah bertemu dengan psikolog dan mencatat angka 142 pada res IQ Stanford-Binet. Menurut ibunya, Nur Anira Asyikin, angka itu menempatkannya dalam persentil ke-99,7.
"Selamat kepada Haryz atas undangannya untuk bergabung dengan Mensa," kata Kepala Eksekutif Mensa Inggris, John Stevenage, dalam sebuah pernyataan.
"Jelas dia anak yang sangat cerdas dan kami senang menyambutnya di Mensa," imbuhnya seperti dikutip dari CNN, Rabu (22/1/2020).
Menurut situsnya, untuk menjadi anggota Mensa, seorang individu harus menunjukkan IQ dalam dua persen populasi teratas.
Tes IQ Mensa yang diawasi dirancang untuk anak-anak dan orang dewasa di atas 10 setengah tahun. Untuk anak-anak kurang dari 10 tahun, mereka harus dinilai oleh seorang psikolog pendidikan untuk menentukan skor IQ mereka.
"Bersamaan dengan evaluasinya oleh seorang psikolog, skor Haryz pada Stanford-Binet memainkan peran besar dalam penerimaannya di Mensa Inggris," kata juru bicara Mensa Charles Brown kepada CNN.
Tes ini terdiri dari kombinasi pertanyaan matematika, membaca, menghafal, dan berpikir logis.
Ibu Haryz, yang seorang insinyur dan tinggal di Durham, Inggris, mengatakan keluarganya telah mengetahui jika ia adalah anak yang istimewa bahkan sebelum Mensa mengetahui hal tersebut.
Di Kumon, program kursus matematika dan membaca, Haryz di ditunjuk untuk daftar siswa tingkat lanjut di kedua mata pelajaran pada September lalu. Meskipun ia menyebutnya sebagai "mini brainbox", si jenius kecil itu pada dasarnya adalah anak normal seperti kebanyakan.
"Dia seperti anakmu yang berumur 3 tahun," kata Asyikin. "Dia sangat suka melukis dan membaca buku, benar-benar suka apa pun tentang seni dan kerajinan. Dia suka bermain dengan Lego dan Play-Doh terutama," sambungnya
Dan ketika dia tidak melukis atau membuat sesuatu, Haryz sangat menyukai bernyanyi.
"Kami sangat bangga dan bahagia untuk Haryz," kata Asyikin kepada CNN. "Dia tidak hanya bagus di bidang akademis, tapi dia juga seperti anak-anak lain yang suka bermain dan tumbuh dewasa. Kita tahu dia akan memberikan begitu banyak kembali kepada masyarakat di masa depan," tukasnya.
(ian)