Aktivis Oposisi Dimata-matai di Kamar Tidurnya sebelum Ditangkap
A
A
A
MOSKOW - Aktivis oposisi Rusia, Anastasia Shevchenko, 40, telah ditangkap polisi Januari 2019. Sebelum ditangkap, aktivis perempuan itu telah dimata-matai polisi selama berbulan-bulan dengan peralatan pengintai yang dipasang di kamar tidurnya.
Operasi spionase itu diungkap keluarga Anastasia Shevchenko. Dia ditangkap di bawah undang-undang yang menentang organisasi yang tidak diinginkan.
Undang-undang tahun 2015 itu memungkinkan Rusia untuk mendeklarasikan organisasi yang tidak diinginkan jika menghadirkan ancaman terhadap tatanan konstitusional, pertahanan dan keamanan Rusia.
Shevchenko telah bekerja dengan sebuah kelompok yang didirikan oleh Mikhail Khodorkovsky, mantan oligarki dan kritikus Kremlin. Tuduhan kriminalnya berasal dari aksinya yang mengorganisir pidato dan mengambil bagian dalam rapat umum.
Pengacara Shevchenko, Sergei Badamshin, menuduh bahwa pihak berwenang Rusia memasuki apartemennya, memasang peralatan pengintai, dan membawanya lima bulan kemudian. Operasi mata-mata itu tanpa sepengetahuan Shevchenko.
"Mereka tidak meninggalkan jejak," kata Badamshin, seperti dikutip Fox News, Selasa (21/1/2020).
Shevchenko telah menjalani tahanan rumah selama setahun. Keluarganya mengatakan kepada The Telegraph akhir pekan lalu bahwa penyelidik di Rostov-on-Don, sebuah kota di Rusia selatan, menemukan rekaman awal bulan ini, yang memperlihatkan Shevchenko di kamarnya.
Jaksa penuntut di Rostov-on-Don memperpanjang tahanan rumah Shevchenko hingga Maret. Dia menghadapi hukuman enam bulan penjara jika terbukti bersalah.
Operasi spionase itu diungkap keluarga Anastasia Shevchenko. Dia ditangkap di bawah undang-undang yang menentang organisasi yang tidak diinginkan.
Undang-undang tahun 2015 itu memungkinkan Rusia untuk mendeklarasikan organisasi yang tidak diinginkan jika menghadirkan ancaman terhadap tatanan konstitusional, pertahanan dan keamanan Rusia.
Shevchenko telah bekerja dengan sebuah kelompok yang didirikan oleh Mikhail Khodorkovsky, mantan oligarki dan kritikus Kremlin. Tuduhan kriminalnya berasal dari aksinya yang mengorganisir pidato dan mengambil bagian dalam rapat umum.
Pengacara Shevchenko, Sergei Badamshin, menuduh bahwa pihak berwenang Rusia memasuki apartemennya, memasang peralatan pengintai, dan membawanya lima bulan kemudian. Operasi mata-mata itu tanpa sepengetahuan Shevchenko.
"Mereka tidak meninggalkan jejak," kata Badamshin, seperti dikutip Fox News, Selasa (21/1/2020).
Shevchenko telah menjalani tahanan rumah selama setahun. Keluarganya mengatakan kepada The Telegraph akhir pekan lalu bahwa penyelidik di Rostov-on-Don, sebuah kota di Rusia selatan, menemukan rekaman awal bulan ini, yang memperlihatkan Shevchenko di kamarnya.
Jaksa penuntut di Rostov-on-Don memperpanjang tahanan rumah Shevchenko hingga Maret. Dia menghadapi hukuman enam bulan penjara jika terbukti bersalah.
(mas)