Abu Sayyaf Culik 5 Warga Indonesia, Militer Filipina Beraksi

Senin, 20 Januari 2020 - 07:37 WIB
Abu Sayyaf Culik 5 Warga...
Abu Sayyaf Culik 5 Warga Indonesia, Militer Filipina Beraksi
A A A
MANILA - Militer Filipina meluncurkan operasi pencarian dan penyelamatan terhadap lima nelayan warga negara Indonesia (WNI) yang diculik oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf. Penculikan berlangsung di perairan Malaysia pekan lalu.

Kepala Komando Mindanao Barat Militer Filipina, Jenderal Cirilito Sobejana, mengatakan ada delapan warga Indonesia yang diculik di Sabah pada hari Kamis. Tiga orang dibebaskan, sedangkan lima lainnya dibawa para penculik ke provinsi Sulu, Filipina selatan.

Sulu adalah wilayah yang menjadi markas kelompok Abu Sayyaf. Penculikan ini mengejutkan karena sandera terakhir asal Indonesia baru saja terbebas beberapa hari lalu.

Sobejana mengungkap penculikan itu sehari setelah tentara Filipina bentrok dengan kelompok Abu Sayyaf di pulau Sulare di kota Parang, di Sulu. Bentrok itu menewaskan seorang militan dan menghancurkan kapal cepat yang diyakini telah digunakan dalam penculikan para WNI.

Sobejana mengatakan pihak berwenang Malaysia segera berkoordinasi dengan militer Filipina setelah penculikan para WNI.

Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan bahwa pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pemerintah Filipina dan masih menunggu informasi resmi tentang insiden tersebut. (Baca: Kemlu Benarkan 5 WNI Diculik di Perairan Sabah )

Sobejana mengatakan tiga nelayan Indonesia yang dibebaskan mengidentifikasi kapal cepat yang digunakan dalam penculikan oleh enam militan Abu Sayyaf.

"Kemungkinan mereka berada di pulau Sulare atau Parang, Sulu, sangat tinggi," katanya, seperti dikutip Reuters, Senin (20/1/2020).

Abu Sayyaf, yang awalnya muncul sebagai kelompok separatisme, terkenal karena karena pembajakan kapal dan penculikan para warga asing. Kelompok ini pernah memenggal beberapa sandera yang tidak ditebus dengan uang. Abu Sayyaf juga berafiliasi dengan kelompok ISIS di Timur Tengah.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7892 seconds (0.1#10.140)