Turki: Terlalu Dini Mengatakan Gencatan Senjata Libya Runtuh

Kamis, 16 Januari 2020 - 00:02 WIB
Turki: Terlalu Dini Mengatakan Gencatan Senjata Libya Runtuh
Turki: Terlalu Dini Mengatakan Gencatan Senjata Libya Runtuh
A A A
ANKARA - Turki menyatakan masih terlalu dini mengatakan apakah gencatan senjata di Libya telah runtuh setelah komandan Khalifa Haftar yang memimpin pasukan Libya timur tak menandatangani kesepakatan gencatan senjata dalam perundingan pekan ini.

Perundingan yang dimediasi Rusia dan Turki di Moskow itu bertujuan menghentikan kampanye militer Haftar selama sembilan bulan terakhir untuk merebut Tripoli dari pemerintahan Fayez al-Serraj yang diakui internasional.

Serraj yang berupaya melawan serangan Haftar itu telah menandatangani proposal gencatan senjata tapi Haftar meninggalkan Moskow tanpa memberikan tanda tangan. Haftar tidak berkomentar sejak saat itu tentang apakah dia akan menandatanganinya atau tidak.

Sejak Pemimpin Libya Muammar Gaddafi digulingkan pada 2011, negara itu mengalami kekacauan dan kekuatan asing memberikan dukungan pada faksi-faksi yang bertikai.

Turki mendukung pemerintahan Serraj dan Haftar mendapat dukungan dari Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), Yordania dan tentara bayaran Rusia.

"Kita tak dapat mengatakan gencatan senjata telah runtuh, masih sangat dini untuk penafsiran semacam itu," ungkap Menteri Pertahanan (Menhan) Turki Hulusi Akar, dilansir Reuters.

Akar menambahkan, Turki menunggu hasil diplomasi oleh Rusia yang memiliki hubungan dengan Serraj meski mendukung Haftar.

Turki telah mengirim tim pelatih dan kerja sama yang kini aktif di Libya. Turki mendukung pemerintahan Tripoli pada Desember setelah kedatangan tentara bayaran Rusia membantu Haftar hingga mendapat kemajuan di garis depan Tripoli.
(sfn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6925 seconds (0.1#10.140)