Korsel Siap Bantu RI Pindahkan Ibu Kota
A
A
A
JAKARTA - Korea Selatan (Korsel) menyatakan siap membantu Indonesia dalam proses pemindahakan Ibu Kota baru. Korsel diketahui memiliki pengalaman untuk memindahkan Ibu Kota administratif dari Seoul ke Sejong.
Duta Besar Korsel untuk Indonesia, Kim Chang-beom menuturkan Presiden Korsel, Moon Jae-in dan Presiden Indonesia, Joko Widodo telah menandatangi kerjasama teknis mengenai pemindahan Ibu Kota Indonesia. Kerjasama ini diteken saat keduanya melakukan pertemuan di sela-sela KTT ASEAN-Korsel di Busan akhir tahun lalu.
"Dengan adanya kerjasama itu, Korsel juga berencana untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada Indonesia dengan berbagi informasi dan pengalaman kami dalam pemindahakan Ibu Kota," ucap Chang-beom pada Selasa (14/1/2020).
"Pelajaran-pelajaran yang kami dapat dari proses tersebut dan kesalahan yang kami lakukan, akan kami bagi dengan Indonesia untuk membangu Ibu Kota baru yang bersifat kota hijau, inklusif, pintar dan berkelanjutan," sambungnya.
Sementara itu, ketika disinggung sudah adakah perusahaan swasta Korsel yang terlibat dalam proses pembangunan Ibu Kota baru Indonesia, Chang-beom menuturkan sampai saat ini belum ada perusahaan swasta yang melakukan kerjasama dengan pemerintah Korsel dalam hal ini.
"Karena proses pembangunan Ibu Kota baru masih berada di tahap awal, saat ini dari pihak swasta kami belum ada wacana untuk bekerjasama dengan pemerintah Korsel. Tetapi, kami berharap dengan adanya penandatangan MoU kerjasama antara kedua pemerintah akan mendorong kerjasama pemerintah dan swasta," tukasnya.
Duta Besar Korsel untuk Indonesia, Kim Chang-beom menuturkan Presiden Korsel, Moon Jae-in dan Presiden Indonesia, Joko Widodo telah menandatangi kerjasama teknis mengenai pemindahan Ibu Kota Indonesia. Kerjasama ini diteken saat keduanya melakukan pertemuan di sela-sela KTT ASEAN-Korsel di Busan akhir tahun lalu.
"Dengan adanya kerjasama itu, Korsel juga berencana untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada Indonesia dengan berbagi informasi dan pengalaman kami dalam pemindahakan Ibu Kota," ucap Chang-beom pada Selasa (14/1/2020).
"Pelajaran-pelajaran yang kami dapat dari proses tersebut dan kesalahan yang kami lakukan, akan kami bagi dengan Indonesia untuk membangu Ibu Kota baru yang bersifat kota hijau, inklusif, pintar dan berkelanjutan," sambungnya.
Sementara itu, ketika disinggung sudah adakah perusahaan swasta Korsel yang terlibat dalam proses pembangunan Ibu Kota baru Indonesia, Chang-beom menuturkan sampai saat ini belum ada perusahaan swasta yang melakukan kerjasama dengan pemerintah Korsel dalam hal ini.
"Karena proses pembangunan Ibu Kota baru masih berada di tahap awal, saat ini dari pihak swasta kami belum ada wacana untuk bekerjasama dengan pemerintah Korsel. Tetapi, kami berharap dengan adanya penandatangan MoU kerjasama antara kedua pemerintah akan mendorong kerjasama pemerintah dan swasta," tukasnya.
(esn)