Pesawat Ukraina Jatuh Ditembak Rudal, Iran: Tidak Masuk Akal

Jum'at, 10 Januari 2020 - 04:02 WIB
Pesawat Ukraina Jatuh...
Pesawat Ukraina Jatuh Ditembak Rudal, Iran: Tidak Masuk Akal
A A A
TEHERAN - Kepala penerbangan sipil Iran menampik laporan yang menyatakan pesawat Ukraina yang jatuh di selatan Ibu Kota Teheran ditembak jatuh dengan rudal. Ia menyebut laporan tersebut desas-desus yang tidak masuk akal.

"Dari sudut pandang ilmiah, tidak mungkin rudal menghantam pesawat Ukraina," kata Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran Ali Abedzadeh.

"Pesawat terbakar tiga menit setelah terbang, sesuai dengan apa yang dilaporkan para saksi dan data yang dikumpulkan dari bagian-bagian pesawat," sambungnya.

"Pilot mencoba mengembalikan pesawat pada ketinggian 8.000 kaki, tetapi karena kebakaran, pesawat itu jatuh dan meledak," tambahnya.

"Kita dapat mengatakan bahwa pesawat, mengingat jenis kecelakaan dan upaya pilot untuk mengembalikannya ke bandara Imam Khomeini, tidak meledak di udara. Jadi, tuduhan bahwa itu terkena rudal sama sekali dikesampingkan,” tuturnya seperti dikutip dari Press TV, Jumat (10/1/2020).

Ditanya apakah penyebab kecelakaan itu ditentukan setelah penyelidikan, Abedzadeh mengatakan: “Menurut peraturan internasional, adalah tanggung jawab negara di mana insiden itu terjadi, untuk menyelidiki insiden tersebut. Jadi Organisasi Penerbangan Sipil Iran bertanggung jawab."

“Tetapi karena pesawat itu adalah pesawat Ukraina, Ukraina wajib bekerja sama dengan kami, dan telah memulai kerja sama. Tim ahli mereka telah tiba di Teheran, dan kami telah mengoordinasikan masalah ini dengan mereka dalam berbagai aspek. Para ahli Iran dan Ukraina telah mengadakan pertemuan sehingga kami dapat menentukan penyebab insiden tersebut bekerja sama dengan pihak Ukraina," tuturnya.

Pernyataannya itu dikeluarkan setelah pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengklaim bahwa pesawat penumpang Ukraina kemungkinan besar secara tidak sengaja ditembak jatuh oleh rudal anti-pesawat Iran.

Pesawat Ukraine International Airlines, dalam perjalanan ke Kiev dan membawa sebagian besar warga Iran dan Iran-Kanada, jatuh beberapa jam setelah Iran menembakkan rudal ke pangkalan-pangkalan yang menampung pasukan AS di Irak, yang menyebabkan beberapa orang berspekulasi bahwa pesawat itu mungkin terkena tembakan.

Sementara itu, sumber-sumber intelijen asing juga percaya bahwa kecelakaan itu - yang menewaskan 176 orang di dalam pesawat - kemungkinan disebabkan oleh kerusakan teknis.

Lima sumber keamanan - tiga orang Amerika, satu Eropa dan satu Kanada - yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada Reuters bahwa berdasarkan penilaian awal badan-badan intelijen Barat, pesawat itu mengalami kerusakan teknis.

"Ada bukti bahwa salah satu mesin jet itu kepanasan," kata sumber asal Kanada.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1247 seconds (0.1#10.140)