Aksi Bejat Reynhard Sinaga Terbongkar Setelah Dipukuli Korbannya
A
A
A
LONDON - Reynhard Sinaga divonis penjara seumur hidup dalam kasus perkosaan oleh pengadilan Manchester, Inggris. Pria asal Indonesia itu dijatuhi tersebut dalam kasus pemerkosaan terhadap 48 pria.
Pemerkosa terburuk dalam sejarah Inggris itu tertangkap ketika salah satu korbannya bangun dan memukulinya dengan sangat parah hingga ia menderita pendarahan di otak.
Korban yang merupakan seorang pemain rugby memukuli Reynhard dalam sebuah tindakan membela diri yang pada akhirnya berujung pada penangkapan sang predator seks tersebut.
Cerita bermula saat korban yang berusia 19 tahun mendatangi flat milik Reynhard di Manchester. Korban yang telah menjadi target, tiba-tiba kehilangan kesadaran setelah Reynhard menuangkan cairan merah dan bening.
Setelah selama berjam-jam tidak sadar, korban kemudian bangun dengan kondisi celana panjang berada di sekitar pergelangan kakinya. Sementara Reynhard telah telanjang di atas korban dan telah menganiayanya saat ia berbaring tidak sadarkan diri.
Remaja tersebut kemudian memukuli Reynhard dengan sangat parah hingga ia dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami pendarahan otak. Namun Reynhard kemudian memanipulasi sejumlah kebohongan saat berada di rumah sakit. Ini berujung pada penangkapan sang korban atas dugaan penyerangan.
"Saya harus membela diri untuk keluar dari sana," kata korban kepada Juri seperti dikutip Daily Star dari The Sun, Selasa (7/1/2020).
Namun pada akhirnya kejahatan Reynhard terbongkar setelah ia secara tidak sengaja meninggalkan iPhone 4 di saku belakang remaja itu. Ponsel tersebut berisi video mengerikan tentang Reynhard yang memperkosa para korbannya dalam keadaan terbius, sementara mereka tidak menyadari apa yang sedang terjadi.
Reynhard kemudian dilaporkan mencoba untuk mengambil ponsel tersebut dalam upaya untuk menutupi aksi bejatnya. Pada titik ini, polisi menyadari bahwa mereka sedang berurusan dengan seorang predator seks berantai.
Polisi kemudian menggerebek flat Reynhard yang kumuh di mana mereka menemukan telepon lain yang telah disangga ke samping untuk mereka aksi perkosaannya. (Baca: Reynhard Sinaga dari Keluarga Kaya, Ayahnya Tak Tahu Anaknya Gay )
Pria asal Depok berusia 36 tahun itu memburu mangsanya pada dini hari. Ia mencari pria muda yang mabuk di sekitar klub malam dekat flatnya di Manchester. (Baca: Rumah Keluarga Reynhard Sinaga di Depok Luasnya 3 Hektare )
"Mahasiswa Indonesia bertubuh kecil itu berpura-pura sebagai orang baik yang menawari mereka tempat untuk tidur atau menjanjikan minuman yang lebih banyak," kata Pengadilan Manchester.
Reynhard, yang tengah mengejar gelar PHD di University of Leeds, membantah semua tuduhan tersebut. Ia mengklaim bahwa aktivitas seksual itu berdasarkan suka sama suka dan para korbannya setuju untuk direkam.
Pada vonis hukumannya, hakim menyatakan meyakini Reynhard telah menggunakan obat-obatan untuk melakukan aksi pemerkosaannya seperti GHB.
Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel mengatakan, ia sangat prihatin dengan penggunaan obat semacam itu.
Korban-korban Reynhard, yang sebagian besar heteroseksual, memiliki sedikit ingatan atau tidak sama sekali tentang apa yang terjadi selama berjam-jam saat Reynhard merekam adegan perkosaan pada ponselnya. Mereka kemudian meninggalkan apartemen itu tanpa menyadari bahwa mereka telah diperkosa.
Reynhard Sinaga melakukan aksinya antara Januari 2015 dan Mei 2017. Ia didakwa dengan 136 tuduhan pemerkosaan, 13 tuduhan kekerasan seksual, delapan tuduhan percobaan pemerkosaan dan dua tuduhan serangan melalui penetrasi.
Pemerkosa terburuk dalam sejarah Inggris itu tertangkap ketika salah satu korbannya bangun dan memukulinya dengan sangat parah hingga ia menderita pendarahan di otak.
Korban yang merupakan seorang pemain rugby memukuli Reynhard dalam sebuah tindakan membela diri yang pada akhirnya berujung pada penangkapan sang predator seks tersebut.
Cerita bermula saat korban yang berusia 19 tahun mendatangi flat milik Reynhard di Manchester. Korban yang telah menjadi target, tiba-tiba kehilangan kesadaran setelah Reynhard menuangkan cairan merah dan bening.
Setelah selama berjam-jam tidak sadar, korban kemudian bangun dengan kondisi celana panjang berada di sekitar pergelangan kakinya. Sementara Reynhard telah telanjang di atas korban dan telah menganiayanya saat ia berbaring tidak sadarkan diri.
Remaja tersebut kemudian memukuli Reynhard dengan sangat parah hingga ia dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami pendarahan otak. Namun Reynhard kemudian memanipulasi sejumlah kebohongan saat berada di rumah sakit. Ini berujung pada penangkapan sang korban atas dugaan penyerangan.
"Saya harus membela diri untuk keluar dari sana," kata korban kepada Juri seperti dikutip Daily Star dari The Sun, Selasa (7/1/2020).
Namun pada akhirnya kejahatan Reynhard terbongkar setelah ia secara tidak sengaja meninggalkan iPhone 4 di saku belakang remaja itu. Ponsel tersebut berisi video mengerikan tentang Reynhard yang memperkosa para korbannya dalam keadaan terbius, sementara mereka tidak menyadari apa yang sedang terjadi.
Reynhard kemudian dilaporkan mencoba untuk mengambil ponsel tersebut dalam upaya untuk menutupi aksi bejatnya. Pada titik ini, polisi menyadari bahwa mereka sedang berurusan dengan seorang predator seks berantai.
Polisi kemudian menggerebek flat Reynhard yang kumuh di mana mereka menemukan telepon lain yang telah disangga ke samping untuk mereka aksi perkosaannya. (Baca: Reynhard Sinaga dari Keluarga Kaya, Ayahnya Tak Tahu Anaknya Gay )
Pria asal Depok berusia 36 tahun itu memburu mangsanya pada dini hari. Ia mencari pria muda yang mabuk di sekitar klub malam dekat flatnya di Manchester. (Baca: Rumah Keluarga Reynhard Sinaga di Depok Luasnya 3 Hektare )
"Mahasiswa Indonesia bertubuh kecil itu berpura-pura sebagai orang baik yang menawari mereka tempat untuk tidur atau menjanjikan minuman yang lebih banyak," kata Pengadilan Manchester.
Reynhard, yang tengah mengejar gelar PHD di University of Leeds, membantah semua tuduhan tersebut. Ia mengklaim bahwa aktivitas seksual itu berdasarkan suka sama suka dan para korbannya setuju untuk direkam.
Pada vonis hukumannya, hakim menyatakan meyakini Reynhard telah menggunakan obat-obatan untuk melakukan aksi pemerkosaannya seperti GHB.
Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel mengatakan, ia sangat prihatin dengan penggunaan obat semacam itu.
Korban-korban Reynhard, yang sebagian besar heteroseksual, memiliki sedikit ingatan atau tidak sama sekali tentang apa yang terjadi selama berjam-jam saat Reynhard merekam adegan perkosaan pada ponselnya. Mereka kemudian meninggalkan apartemen itu tanpa menyadari bahwa mereka telah diperkosa.
Reynhard Sinaga melakukan aksinya antara Januari 2015 dan Mei 2017. Ia didakwa dengan 136 tuduhan pemerkosaan, 13 tuduhan kekerasan seksual, delapan tuduhan percobaan pemerkosaan dan dua tuduhan serangan melalui penetrasi.
(ian)