Andalkan Sentimen Sasionalis, Mukesh Ambani Bakal Saingi Amazon
A
A
A
NEW DELHI - Salah satu orang terkaya di dunia, Mukesh Ambani, akan mendirikan perusahaan e-commerce yang akan menjadi pesaing Amazon di India, bahkan di dunia. Itu menjadi gebrakan bagi Ambani dengan membawa sentimen nasionalis yang bergema di India. Selain itu, dia juga melihat sektor e-commerce sangat menjanjikan banyak keuntungan.
Reliance Industries yang dimiliki Ambani telah mengundang beberapa orang yang ahli dalam e-commerce untuk mendirikan perusahaan layanan grosir berbasis internet. Perusahaan baru tersebut bertujuan untuk menarget pasar pengguna ponsel sebagai basis utama pengembangan perusahaan.
Perusahaan e-commerce baru tersebut akan menjadi pesaing perusahaan ritel online raksasa yang sudah beroperasi di India. Dua anak perusahaan konglomerasi Mukesh, Reliance Retail dan Reliance Jio, telah meluncurkan perusahaan e-commerce bernama JioMart.
"Kita menawarkan pengiriman gratis dan cepat untuk produk grosir dengan 50.000 produk yang tersedia," demikian klaim JioMart dilansir BBC. Berbeda dengan para rivalnya, JioMart menghubungkan toko lokal dengan pelanggan via aplikasi. JioMart tidak menyediakan dan mengirimkan produknya sendiri.
Ambani menyebut new commerce, bukan lagi e-commerce sebagai bentuk transformasi lengkap ritek di India yang tidak terorganisir. "Kemitraan berbasis teknologi akan mengkoneksikan produsen, pedagang, pedagang kecil, pelanggan," kata Ambani dilansir Times.
Setelah diuji coba, kata dia, ribuan pedagang di seluruh India menunjukkan hal yang menjanjikan. "Kita siap untuk merilis platform dalam skala besar," ujarnya. Industri ritel online di India memang belum berkembang pesat.
Nilai kapitalisasi hanya USD850 juta per tahun atau 0,15% dari populasi India yang menggunakan aplikasi online untuk berbelanja. Namun demikian, para analis memprediksi sektor tersebut bisa tumbuh menjadi USD14,5 miliar pada 2023.
Industri e-commerce di India umumnya didominasi oleh Amazon dan Flipkart yang dimiliki oleh Walmart. Namun, kedua perusahaan tersebut mengalami kemunduran karena kebijakan baru di India yang membatasi ritel online asing.Kebijakan baru tersebut memberikan peluang bagi perusahaan asli India.
Mukesh mengambil kesempatan tersebut. Chairman Reliance Industries diperkirakan memiliki kekayaan lebih dari USD60 miliar. Selama ini, Reliance berinvestasi pada kilang minyak. Namun, beberapa tahun terakhir fokus pada ritel dan telekomunikasi. Reliance Retail juga memiliki jaringan ritek brand global seperti Hugo Boss dan Burberry.
Pada 2019 lalu, mereka membeli toko mainan asal Inggris, Hamleys. Reliance Jio merupakan operator telekomunikasi terbesar kedua di India dengan 360 juta pelanggan. Ambani, 62, mewujudkan ambisi ritel online dengan berinvestasi miliaran dolar dengan akusisi banyak perusahaan kecil.
Proyek tersebut diperkirakan menghabiskan investasi senilai USD50 miliar. "Unit bisnis baru itu akan berkontribusi pada 50% pedapatan Reliance Industries dalam beberapa tahun ke depan, saat ini hanya 32%," papar Ambani.
Reliance Industries yang dimiliki Ambani telah mengundang beberapa orang yang ahli dalam e-commerce untuk mendirikan perusahaan layanan grosir berbasis internet. Perusahaan baru tersebut bertujuan untuk menarget pasar pengguna ponsel sebagai basis utama pengembangan perusahaan.
Perusahaan e-commerce baru tersebut akan menjadi pesaing perusahaan ritel online raksasa yang sudah beroperasi di India. Dua anak perusahaan konglomerasi Mukesh, Reliance Retail dan Reliance Jio, telah meluncurkan perusahaan e-commerce bernama JioMart.
"Kita menawarkan pengiriman gratis dan cepat untuk produk grosir dengan 50.000 produk yang tersedia," demikian klaim JioMart dilansir BBC. Berbeda dengan para rivalnya, JioMart menghubungkan toko lokal dengan pelanggan via aplikasi. JioMart tidak menyediakan dan mengirimkan produknya sendiri.
Ambani menyebut new commerce, bukan lagi e-commerce sebagai bentuk transformasi lengkap ritek di India yang tidak terorganisir. "Kemitraan berbasis teknologi akan mengkoneksikan produsen, pedagang, pedagang kecil, pelanggan," kata Ambani dilansir Times.
Setelah diuji coba, kata dia, ribuan pedagang di seluruh India menunjukkan hal yang menjanjikan. "Kita siap untuk merilis platform dalam skala besar," ujarnya. Industri ritel online di India memang belum berkembang pesat.
Nilai kapitalisasi hanya USD850 juta per tahun atau 0,15% dari populasi India yang menggunakan aplikasi online untuk berbelanja. Namun demikian, para analis memprediksi sektor tersebut bisa tumbuh menjadi USD14,5 miliar pada 2023.
Industri e-commerce di India umumnya didominasi oleh Amazon dan Flipkart yang dimiliki oleh Walmart. Namun, kedua perusahaan tersebut mengalami kemunduran karena kebijakan baru di India yang membatasi ritel online asing.Kebijakan baru tersebut memberikan peluang bagi perusahaan asli India.
Mukesh mengambil kesempatan tersebut. Chairman Reliance Industries diperkirakan memiliki kekayaan lebih dari USD60 miliar. Selama ini, Reliance berinvestasi pada kilang minyak. Namun, beberapa tahun terakhir fokus pada ritel dan telekomunikasi. Reliance Retail juga memiliki jaringan ritek brand global seperti Hugo Boss dan Burberry.
Pada 2019 lalu, mereka membeli toko mainan asal Inggris, Hamleys. Reliance Jio merupakan operator telekomunikasi terbesar kedua di India dengan 360 juta pelanggan. Ambani, 62, mewujudkan ambisi ritel online dengan berinvestasi miliaran dolar dengan akusisi banyak perusahaan kecil.
Proyek tersebut diperkirakan menghabiskan investasi senilai USD50 miliar. "Unit bisnis baru itu akan berkontribusi pada 50% pedapatan Reliance Industries dalam beberapa tahun ke depan, saat ini hanya 32%," papar Ambani.
(don)