New START Treaty, Pencegah Perlombaan Senjata Nuklir AS-Rusia

Minggu, 29 Desember 2019 - 09:01 WIB
New START Treaty, Pencegah...
New START Treaty, Pencegah Perlombaan Senjata Nuklir AS-Rusia
A A A
MOSKOW - Rusia dan Amerika Serikat (AS) saat ini masih berusaha untuk membahas kelanjutkan dari perjanjian "New START". Perjanjian ini akan berakhir pada tahun 2021 mendatang dan menjadi perjanjian satu-satunya yang menghadang perlombaan senjata nuklir AS dan Rusia.

Melansir dari berbagai sumber, perjanjian "New Start" adalah traktat pengurangan senjata nuklir antara AS dan Rusia dengan nama resmi Tindakan untuk Pengurangan Lebih Lanjut dan Batasan Senjata Ofensif Strategis. Perjanjian ditandatangani pada 8 April 2010 di Praha, Ceko dan setelah ratifikasi mulai berlaku pada 5 Februari 2011. Perjanjian ini akan berlaku setidaknya hingga awal tahun 2021.

Perjanjian ini menggantikan Perjanjian Moskow (SORT), yang berakhir pada bulan Desember 2012. Namanya adalah tindak lanjut dari perjanjian START I, yang berakhir pada Desember 2009, usulan perjanjian START II, yang tidak pernah diberlakukan, dan perjanjian START III, yang negosiasinya tidak pernah selesai.

Menurut ketentuan perjanjian itu, jumlah peluncur rudal nuklir strategis harus dikurangi setengahnya. Inspeksi dan verifikasi baru akan dibentuk, menggantikan mekanisme SORT. Perjanjian ini menetapkan bahwa tujuh tahun setelah "News Start" berlaku, masing-masing pihak tidak boleh memiliki lebih dari 700 rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dikerahkan, rudal balistik yang diluncurkan kapal selam (SLBM) dan pembom strategis.

Selain itu, baik AS ataupun Rusua tidak boleh memiliki lebih dari 1.550 hulu ledak yang dipasang pada ICBM, SLBM dan pembom strategis yang dikerahkan. Perjanjian ini juga mewajibkan para pihak untuk bertukar informasi tentang jumlah hulu ledak dan operator dua kali setahun.

Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menegaskan bahwa Moskow siap membahas perpanjangan perjanjian "New Start" sebelum akhir tahun, tanpa prasyarat apapun.

"Izinkan saya menegaskan kembali sikap Rusia. Rusia siap untuk memperpanjang perjanjian tanpa penundaan, sesegera mungkin, sebelum akhir tahun ini tanpa prasyarat apa pun. Saya mengatakan itu secara resmi untuk memastikan bahwa tidak ada interpretasi ganda atau tiga kali lipat dari kebijakan kami," kata Putin.

"Perjanjian itu akan segera berakhir. Semua proposal kami mengenai perpanjangan perjanjian ini ada di atas meja. Kami sejauh ini belum menerima tanggapan dari mitra kami (AS)," tukasnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1108 seconds (0.1#10.140)