Tolak Tunjuk Sekutu Iran jadi PM, Presiden Irak Ancam Mundur

Jum'at, 27 Desember 2019 - 05:37 WIB
Tolak Tunjuk Sekutu...
Tolak Tunjuk Sekutu Iran jadi PM, Presiden Irak Ancam Mundur
A A A
BAGHDAD - Presiden Irak Barham Salih menolak untuk menunjuk calon perdana menteri dari blok yang didukung oleh Iran. Ia bahkan mengancam akan mengundurkan diri daripada menunjuk seseorang pada posisi yang akan ditolak oleh pengunjuk rasa.

Blok Bina, dipimpin oleh pemimpin milisi yang didukung Iran Hadi al-Amiri, telah menunjuk Gubernur Basra Asaad al-Edani untuk menjadi perdana menteri berikutnya setelah kebuntuan politik selama berminggu-minggu.

Namun Salih mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa menunjuk Edani tidak akan menenangkan para demonstran yang menuntut perdana menteri independen tanpa afiliasi partai atau membantu menenangkan kerusuhan yang mengguncang negara itu.

Ia mengatakan bahwa karena konstitusi tidak memberinya hak untuk menolak calon untuk jabatan perdana menteri, dia siap untuk mundur.

"Karena keinginan saya untuk menghentikan (pertumpahan) darah serta menjaga perdamaian, dan dengan hormat kepada Asaad al-Edani, saya menolak untuk mencalonkannya," kata Salih.

"Karena itu saya menaruh kesediaan saya untuk mengundurkan diri dari jabatan presiden kepada anggota parlemen sehingga mereka memutuskan sebagai wakil rakyat apa yang mereka inginkan," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (27/12/2019).

Pengunduran diri Salih hanya akan mempersulit kebuntuan, karena anggota parlemen pertama-tama harus memilih pengganti untuknya, dan orang itu kemudian harus mencalonkan seorang perdana menteri. Menurut konstitusi Irak, ketua parlemen pertama-tama akan menjalankan tugas-tugas kepresidenan secara sementara.

Protes massa telah mencengkeram Irak sejak 1 Oktober dan sebagian besar demonstran muda menuntut perbaikan sistem yang mereka lihat sangat korup dan membuat sebagian besar rakyat Irak dalam kemiskinan. Lebih dari 450 orang telah terbunuh.

Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi mengundurkan diri bulan lalu ketika protes berlanjut tetapi tetap memegang jabatan dalam kapasitas sementara.

Sumber di kantor Salih mengatakan presiden meninggalkan Baghdad pada hari Kamis untuk pergi ke kampung halamannya di Sulaimaniya di Wilayah semi-otonom Kurdistan di Irak dan ia akan menyampaikan pidato televisi.

Pertikaian antara partai-partai politik yang berpegang teguh pada kekuasaan telah memicu krisis dan mengancam untuk menimbulkan lebih banyak kerusuhan karena para pemrotes kehilangan kesabaran atas kebuntuan politik.

Dua blok politik - Bina, yang didukung oleh Iran, dan Islah, yang dipimpin oleh ulama populis Moqtada al-Sadr - terlibat erat dalam kesepakatan di belakang parlemen untuk menyepakati seorang kandidat perdana menteri.
(ian)
Berita Terkait
Analis: Baghdad Harus...
Analis: Baghdad Harus Hukum Milisi Iran karena Bunuh Warga Irak
Komandan Iran Desak...
Komandan Iran Desak Milisi Irak Tingkatkan Serangan pada Pasukan AS
Benarkah Iran dan Irak...
Benarkah Iran dan Irak Bermusuhan? Ini Faktanya
Ini Bukti Pengaruh Iran...
Ini Bukti Pengaruh Iran di Irak Masih Kuat
Milisi Irak yang didukung...
Milisi Irak yang didukung Iran Mengancam Balas Dendam setelah Serangan AS
AS Ungkap 80 Lokasi...
AS Ungkap 80 Lokasi Milisi Syiah yang Hendak Diserang di Irak
Berita Terkini
6 Jet Tempur yang Duel...
6 Jet Tempur yang Duel Udara dalam Perang India-Pakistan
36 menit yang lalu
Pakistan Tembak Jatuh...
Pakistan Tembak Jatuh 25 Drone Kamikaze Israel yang Dioperasikan India
1 jam yang lalu
2 Tentara Israel Tewas...
2 Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran Sengit Melawan Hamas
2 jam yang lalu
AS: Jet Tempur J-10...
AS: Jet Tempur J-10 China Milik Pakistan Tembak Jatuh 2 Pesawat India, Salah Satunya Rafale
3 jam yang lalu
Duel Maut Jet Tempur...
Duel Maut Jet Tempur India-Pakistan Panaskan Langit Asia, Rudal China dan Eropa Adu Tajam
3 jam yang lalu
Dipantau Kim Jong-un,...
Dipantau Kim Jong-un, Korea Utara Gelar Latihan Serangan Balik Nuklir
4 jam yang lalu
Infografis
Trump Serius Ancam Iran...
Trump Serius Ancam Iran dengan Kekuatan Militer AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved