Jet F-16 AS Tembak Jatuh Drone dengan Roket Berpemandu Laser
A
A
A
WASHINGTON - Sebuah jet tempur F-16 Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) berhasil menembak jatuh sebuah drone dengan roket AGR-20A Advanced Weiton Kill Weapon System (APKWS) berpemandu laser. Aksi itu merupakan uji coba pertama kali roket APKWS untuk penguatan pertahanan rudal jelajah (CMD) masa depan Amerika.
Tes roket APKWS dijalankan oleh Skadron Tes dan Evaluasi ke-85 di Eglin AFB, Florida, pada 19 Desember.
Roket berpemandu laser APKWS pada awalnya dikembangkan untuk operasi tempur di Irak dan Afghanistan sebagai senjata berbiaya rendah. Menurut Angkatan Udara Amerika dalam rilis pers-nya mengayakan, dengan mengadaptasi roket untuk pertahanan rudal jelajah, roket ini dapat melayani peran yang sama dengan rudal AIM-120 yang jauh lebih mahal.
"Tes itu belum pernah terjadi sebelumnya dan akan membentuk masa depan bagaimana Angkatan Udara mengeksekusi CMD," kata Kolonel Ryan Messer, komandan Wing 53d di Eglin, dalam sebuah rilis.
"Ini adalah contoh utama bagaimana Wing 53d menggunakan sumber daya yang tersedia untuk membangun cara-cara inovatif yang meningkatkan kemampuan tempur untuk unit tempur kami," ujarnya, seperti dikutip Air Force Magazine, Selasa (24/12/2019).
Jet tempur F-16C yang digunakan untuk menguji tembak roket berpemandu laser itu diterbangkan oleh Mayor Jeffrey Entine, pilot Skadron Uji Penerbangan ke-85.
Video dari tes senjata itu menunjukkan F-16 terbang di atas laut dan menembakkan roket kecil dari peluncur di perutnya.
Gagasan untuk menggunakan APKWS dalam peran ini berasal dari konferensi senjata dan taktik Januari 2019, dan direncanakan dengan dukungan dari seluruh Angkatan Udara.
"Bukti konsep ini dapat memiliki implikasi untuk misi pertahanan tanah air, pertahanan gabungan Teluk Arab, dan seterusnya," kata Messer.
Tes roket APKWS dijalankan oleh Skadron Tes dan Evaluasi ke-85 di Eglin AFB, Florida, pada 19 Desember.
Roket berpemandu laser APKWS pada awalnya dikembangkan untuk operasi tempur di Irak dan Afghanistan sebagai senjata berbiaya rendah. Menurut Angkatan Udara Amerika dalam rilis pers-nya mengayakan, dengan mengadaptasi roket untuk pertahanan rudal jelajah, roket ini dapat melayani peran yang sama dengan rudal AIM-120 yang jauh lebih mahal.
"Tes itu belum pernah terjadi sebelumnya dan akan membentuk masa depan bagaimana Angkatan Udara mengeksekusi CMD," kata Kolonel Ryan Messer, komandan Wing 53d di Eglin, dalam sebuah rilis.
"Ini adalah contoh utama bagaimana Wing 53d menggunakan sumber daya yang tersedia untuk membangun cara-cara inovatif yang meningkatkan kemampuan tempur untuk unit tempur kami," ujarnya, seperti dikutip Air Force Magazine, Selasa (24/12/2019).
Jet tempur F-16C yang digunakan untuk menguji tembak roket berpemandu laser itu diterbangkan oleh Mayor Jeffrey Entine, pilot Skadron Uji Penerbangan ke-85.
Video dari tes senjata itu menunjukkan F-16 terbang di atas laut dan menembakkan roket kecil dari peluncur di perutnya.
Gagasan untuk menggunakan APKWS dalam peran ini berasal dari konferensi senjata dan taktik Januari 2019, dan direncanakan dengan dukungan dari seluruh Angkatan Udara.
"Bukti konsep ini dapat memiliki implikasi untuk misi pertahanan tanah air, pertahanan gabungan Teluk Arab, dan seterusnya," kata Messer.
(mas)