Pertama dalam 4 Dekade, Kuba Tunjuk Perdana Menteri
A
A
A
HAVANA - Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel menunjuk Manuel Marrero Cruz sebagai Perdana Menteri negara itu, Sabtu waktu setempat. Ini adalah untuk pertama kalinya dalam politik Kuba ada posisi Perdana Menteri selama lebih dari empat dekade.
Marrero menjabat sebagai Menteri Pariwisata Kuba selama hampir 16 tahun. Ia diangkat sebagai Perdana Menteri untuk masa jabatan selama lima tahun, seperti disitat CNN dari kantor berita pemerintah Kuba, ACN, Minggu (22/12/2019).
Sebelum ditugaskan memimpin industri pariwisata negara ia adalah seorang kolonel di angkatan bersenjata Kuba, yang menyediakan mata uang keras yang sangat dibutuhkan untuk pulau yang dikelola komunis itu.
Fidel Castro adalah perdana menteri terakhir negara itu. Ia memegang jabatan itu dari tahun 1959 hingga Desember 1976, ketika ia mengambil gelar presiden Dewan Negara, sebuah jabatan yang menggantikan jabatan presiden dan perdana menteri.
Penunjukan Marrero dengan suara bulat disahkan oleh 594 wakil Majelis Nasional Kuba selama pertemuan tahunan akhir tahun Majelis. Menurut ACN, dukungan mayoritas absolut Parlemen diperlukan untuk penunjukan itu.
Wakil perdana menteri dan anggota Dewan Menteri lainnya juga diangkat pada sesi pertemuan hari Sabtu itu.
Diaz-Canel tetap menjadi kepala negara dan Raul Castro tetap menjadi sekretaris pertama Partai Komunis, tempat kekuasaan sesungguhnya berada.
Perdana Menteri Kuba diharapkan untuk mengelola operasi sehari-hari pemerintahan negara itu tetapi masih akan melapor kepada presiden.
Pada bulan Februari 2019, pemilih Kuba menyetujui konstitusi baru untuk menggantikan piagam era Soviet 1976 yang disahkan di bawah Fidel Castro. Konstitusi baru ini melindungi properti pribadi dan investasi asing, dan untuk pertama kalinya menempatkan dua masa jabatan lima tahun di kepresidenan.
Di bawah konstitusi baru, Partai Komunis masih satu-satunya partai politik yang diizinkan di Kuba, dan tetap menjadi kekuatan penuntun untuk semua kebijakan pemerintah.
Marrero menjabat sebagai Menteri Pariwisata Kuba selama hampir 16 tahun. Ia diangkat sebagai Perdana Menteri untuk masa jabatan selama lima tahun, seperti disitat CNN dari kantor berita pemerintah Kuba, ACN, Minggu (22/12/2019).
Sebelum ditugaskan memimpin industri pariwisata negara ia adalah seorang kolonel di angkatan bersenjata Kuba, yang menyediakan mata uang keras yang sangat dibutuhkan untuk pulau yang dikelola komunis itu.
Fidel Castro adalah perdana menteri terakhir negara itu. Ia memegang jabatan itu dari tahun 1959 hingga Desember 1976, ketika ia mengambil gelar presiden Dewan Negara, sebuah jabatan yang menggantikan jabatan presiden dan perdana menteri.
Penunjukan Marrero dengan suara bulat disahkan oleh 594 wakil Majelis Nasional Kuba selama pertemuan tahunan akhir tahun Majelis. Menurut ACN, dukungan mayoritas absolut Parlemen diperlukan untuk penunjukan itu.
Wakil perdana menteri dan anggota Dewan Menteri lainnya juga diangkat pada sesi pertemuan hari Sabtu itu.
Diaz-Canel tetap menjadi kepala negara dan Raul Castro tetap menjadi sekretaris pertama Partai Komunis, tempat kekuasaan sesungguhnya berada.
Perdana Menteri Kuba diharapkan untuk mengelola operasi sehari-hari pemerintahan negara itu tetapi masih akan melapor kepada presiden.
Pada bulan Februari 2019, pemilih Kuba menyetujui konstitusi baru untuk menggantikan piagam era Soviet 1976 yang disahkan di bawah Fidel Castro. Konstitusi baru ini melindungi properti pribadi dan investasi asing, dan untuk pertama kalinya menempatkan dua masa jabatan lima tahun di kepresidenan.
Di bawah konstitusi baru, Partai Komunis masih satu-satunya partai politik yang diizinkan di Kuba, dan tetap menjadi kekuatan penuntun untuk semua kebijakan pemerintah.
(ian)