Serikat Buruh Prancis Putus Aliran Listrik untuk Tekan Macron
A
A
A
PARIS - Serikat buruh Prancis membela keputusan mereka memutus aliran listrik ke ribuan rumah, perusahaan dan Bank Sentral Prancis untuk memaksa pemerintah mencabut reformasi pensiun.
Pemutusan aliran listrik itu ilegal sesuai hukum Prancis. Aksi itu semakin menambah kekacauan saat aksi mogok kerja memasuki pekan kedua.
Sejauh ini unjuk rasa mengakibatkan transportasi lumpuh, sekolah-sekolah tutup dan lebih dari setengah juta orang turun ke jalan menentang reformasi pensiun oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Saat ditanya radio Prancis apakah pemutusan listrik itu bukan langkah yang terlalu jauh, Kepala serikat buruh CGT Philippe Martinez menyatakan pemutusan listrik itu diperlukan untuk memaksa Macron mengikuti tuntutan demonstran.
"Saya memahami para pekerja itu marah. Itu merupakan pemutusan listrik tertarget. Anda akan memahami bahwa meludahi layanan publik dapat membuat beberapa dari kita marah," tutur Martinez, dilansir Reuters.
Setelah bertemu dengan para pejabat pemerintah, Martinez menegaskan pemutusan listrik berlanjut. "Kita mungkin meningkatkan jenis metode itu," tegas dia.
Pernyataan Martinez bersamaan dengan komentar kantor Macron bahwa presiden tak akan menghentikan rencana refroamsi tapi akan membuat perbaikan dalam perundingan dengan serikat buruh, jelang perundingan baru antara perdana menteri dan para pemimpin serikat buruh.
Pemerintah ingin mencapai perdamaian sebelum Natal, saat jutaan warga Prancis bepergian menghabiskan liburan bersama keluarga.
Pemutusan aliran listrik itu ilegal sesuai hukum Prancis. Aksi itu semakin menambah kekacauan saat aksi mogok kerja memasuki pekan kedua.
Sejauh ini unjuk rasa mengakibatkan transportasi lumpuh, sekolah-sekolah tutup dan lebih dari setengah juta orang turun ke jalan menentang reformasi pensiun oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Saat ditanya radio Prancis apakah pemutusan listrik itu bukan langkah yang terlalu jauh, Kepala serikat buruh CGT Philippe Martinez menyatakan pemutusan listrik itu diperlukan untuk memaksa Macron mengikuti tuntutan demonstran.
"Saya memahami para pekerja itu marah. Itu merupakan pemutusan listrik tertarget. Anda akan memahami bahwa meludahi layanan publik dapat membuat beberapa dari kita marah," tutur Martinez, dilansir Reuters.
Setelah bertemu dengan para pejabat pemerintah, Martinez menegaskan pemutusan listrik berlanjut. "Kita mungkin meningkatkan jenis metode itu," tegas dia.
Pernyataan Martinez bersamaan dengan komentar kantor Macron bahwa presiden tak akan menghentikan rencana refroamsi tapi akan membuat perbaikan dalam perundingan dengan serikat buruh, jelang perundingan baru antara perdana menteri dan para pemimpin serikat buruh.
Pemerintah ingin mencapai perdamaian sebelum Natal, saat jutaan warga Prancis bepergian menghabiskan liburan bersama keluarga.
(sfn)