Venezuela Tuding Oposisi Berencana Lancarkan Serangan Teroris pada Militer
A
A
A
CARACAS - Kementerian Luar Negeri Venezuela menuding pihak oposisi berencana melancarkan serangan teroris yang menargetkan militer. Caracas menyebut, serangan ini disponsori oleh pihak asing, salah satunya adalah Kolombia.
Menteri Kekuatan Populer untuk Komunikasi dan Informasi Venezuela, Jorge Rodriguez mengatakan, oposisi Venezuela telah mempersiapkan aksi teroris terhadap militer di negara bagian Sucre.
Menurut Rodriguez, Juan Guaido, pemimpin oposisi Venezuela, bersama dengan Leopoldo Lopez, Yanet Fermin, dan Fernando Orozco berada di belakang serangan tersebut. "Mereka juga berhasil mendapatkan dua politisi di pihak mereka," kata Rodriguez.
"Tindakan teroris yang diduga dicegah oleh pemerintah," ungkapnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (15/12/2019), dan menuturkan bahwa Caracas percaya bahwa oposisi menerima senjata dan dana untuk serangan siap dari pemerintah Kolombia.
Hubungan antara Caracas dan Bogota memburuk di tengah krisis politik yang meningkat di Venezuela. Pada Januari, pemimpin oposisi, Juan Guaido menyatakan dirinya "presiden sementara" dan meminta warga untuk membantunya mengambil alih kekuasaan di negara itu.
Guaido segera menerima dukungan dari Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara Amerika Latin, termasuk Kolombia, sementara Maduro menuduhnya berusaha melakukan kudeta di Venezuela dengan bantuan Washington.
Sementara Guaido disahkan sebagai "presiden" oleh AS dan Kolombia, sejumlah negara, termasuk Rusia dan China, mengatakan mereka hanya mengakui Maduro sebagai Presiden Venezuela yang sah.
Menteri Kekuatan Populer untuk Komunikasi dan Informasi Venezuela, Jorge Rodriguez mengatakan, oposisi Venezuela telah mempersiapkan aksi teroris terhadap militer di negara bagian Sucre.
Menurut Rodriguez, Juan Guaido, pemimpin oposisi Venezuela, bersama dengan Leopoldo Lopez, Yanet Fermin, dan Fernando Orozco berada di belakang serangan tersebut. "Mereka juga berhasil mendapatkan dua politisi di pihak mereka," kata Rodriguez.
"Tindakan teroris yang diduga dicegah oleh pemerintah," ungkapnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (15/12/2019), dan menuturkan bahwa Caracas percaya bahwa oposisi menerima senjata dan dana untuk serangan siap dari pemerintah Kolombia.
Hubungan antara Caracas dan Bogota memburuk di tengah krisis politik yang meningkat di Venezuela. Pada Januari, pemimpin oposisi, Juan Guaido menyatakan dirinya "presiden sementara" dan meminta warga untuk membantunya mengambil alih kekuasaan di negara itu.
Guaido segera menerima dukungan dari Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara Amerika Latin, termasuk Kolombia, sementara Maduro menuduhnya berusaha melakukan kudeta di Venezuela dengan bantuan Washington.
Sementara Guaido disahkan sebagai "presiden" oleh AS dan Kolombia, sejumlah negara, termasuk Rusia dan China, mengatakan mereka hanya mengakui Maduro sebagai Presiden Venezuela yang sah.
(esn)