China: AS Secara Serius Merusak Pondasi Saling Percaya
A
A
A
BEIJING - Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi menuduh Amerika Serikat (AS) secara serius merusak saling percaya yang sulit dibangun antara dua negara dengan mengkritik Beijing dalam berbagai isu seperti Hong Kong dan perlakuan pada Muslim Uighur.
"Perilaku seperti itu hampir paranoid dan sangat langka dalam pertukaran internasional, secara serius merusak pondasi saling percaya yang sulit diciptakan antara China dan AS serta secara serius melemahkan kredibilitas internasional AS," ujar Wang yang sekaligus Penasihat Negara Wang, dilansir Reuters.
Wang menyatakan ada berbagai isu yang harus diatasi dan diselesaikan antara kedua pihak, isu yang meningkatkan tantangan bagi masa depan hubungan bilateral. Wang berbicara dalam simposium tahunan di Beijing tentang urusan internasional dan diplomasi China.
Ketegangan bilateral dalam berbagai isu seperti protes di Hong Kong dan perlakuan China pada minoritas Muslim Uighur telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Pada saat bersamaan, kedua negara berupaya mengakhiri perang dagang.
AS baru-baru ini juga menerapkan beberapa legislasi yang dapat menargetkan para pejabat China dengan sanksi terkait pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Hong Kong dan Xinjiang.
Beijing mengecam keras legislasi yang dianggap intervensi dalam masalah domestik China itu. "China akan melawan kekuatan luar yang ikut campur dalam masalah Hong Kong," tegas Wang.
"Perilaku seperti itu hampir paranoid dan sangat langka dalam pertukaran internasional, secara serius merusak pondasi saling percaya yang sulit diciptakan antara China dan AS serta secara serius melemahkan kredibilitas internasional AS," ujar Wang yang sekaligus Penasihat Negara Wang, dilansir Reuters.
Wang menyatakan ada berbagai isu yang harus diatasi dan diselesaikan antara kedua pihak, isu yang meningkatkan tantangan bagi masa depan hubungan bilateral. Wang berbicara dalam simposium tahunan di Beijing tentang urusan internasional dan diplomasi China.
Ketegangan bilateral dalam berbagai isu seperti protes di Hong Kong dan perlakuan China pada minoritas Muslim Uighur telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Pada saat bersamaan, kedua negara berupaya mengakhiri perang dagang.
AS baru-baru ini juga menerapkan beberapa legislasi yang dapat menargetkan para pejabat China dengan sanksi terkait pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Hong Kong dan Xinjiang.
Beijing mengecam keras legislasi yang dianggap intervensi dalam masalah domestik China itu. "China akan melawan kekuatan luar yang ikut campur dalam masalah Hong Kong," tegas Wang.
(sfn)