Supermarket Yahudi Target Serangan Baku Tembak di New Jersey
A
A
A
JERSEY CITY - Sebuah supermarket Yahudi diduga sengaja menjadi sasaran baku tembak yang menewaskan enam orang di New Jersey. Seorang detektif yang tengah menyelidiki pembunuhan di Jersey City jadi salah satu korban. Ia tewas saat mendekati dua tersangka, salah satunya melepaskan tembakan dan menembak kepalanya.
"Berdasarkan penyelidikan awal kami (yang sedang berlangsung) kami sekarang percaya pelaku penembakan menargetkan lokasi yang mereka serang," tweet Walikota Jersey Steven Fulop.
"Untuk mencegah dampak dari insiden tersebut, masyarakat mungkin akan melihat pengerahan anggota polisi tambahan dalam beberapa hari/minggu ke depan. Kami tidak memiliki indikasi ada ancaman lebih lanjut," sambungnya.
Fulop memberikan penghormatan kepada Detektif Joe Seals, ayah dari lima anak yang tewas dalam peristiwa tersebut.
"Dia adalah polisi yang hebat," kata sang Wali Kota. "Dia mungkin bertanggung jawab atas lebih banyak senjata yang dikeluarkan dari jalanan daripada yang lainnya," imbuhnya.
"Dia adalah seorang perwira yang mencintai JC (Jersey City), terlibat dalam kota, dan yang semua orang tahu terlepas dari kantor polisi mereka," ucapnya.
"Pikiran dan doa kami bersama keluarga Joe selama musim Natal ini dan seterusnya. Kami menerima begitu saja kadang-kadang pekerjaan tanpa pamrih seorang polisi ketika mereka mengenakan seragam itu," sambungnya.
"Pada akhirnya mereka adalah orang-orang yang secara sukarela menjaga semua orang aman terlepas dari situasinya," tukasnya.
Fulop mengungkapkan bahwa seorang petugas lainnya terluka setelah ditembak di bahu, dan dua lainnya terluka oleh pecahan peluru.
Kepala Kepolisian Jersey City, Michael Kelly mengatakan, penembakan itu dimulai di sebuah pemakaman di masa seorang petugas polisi ditembak mati. Peristiwa berlanjut di supermarket khusus Yahudi sekitar satu mil jauhnya di mana mayat kedua tersangka dan tiga warga sipil ditemukan.
"Perwira kami diserang selama berjam-jam," kata Kelly pada konferensi pers seperti dilansir dari Sky News, Rabu (11/12/2019).
Ia tidak mengatakan apa yang menjadi pemicu aksi penembakan itu, tetapi dia yakin petugas yang terbunuh itu berusaha menghentikan beberapa "orang jahat".
Tim SWAT, polisi negara bagian, dan agen federal menanggapi insiden itu, dengan petugas menutup area yang mencakup sekolah, supermarket khusus Yahudi dan salon rambut.
Semua sekolah di Jersey City pun ditutup.
Pihak berwenang mengatakan insiden itu tidak diyakini sebagai serangan teror.
"Baru saja menerima pengarahan tentang penembakan mengerikan yang terjadi di Jersey City, NJ," tweet Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
"Pikiran & doa kami adalah (bersama) para korban & keluarga mereka selama masa yang sangat sulit & tragis ini," sambungnya.
"Kami akan terus memantau situasi saat kami membantu pejabat lokal & negara di lapangan," tukasnya.
"Berdasarkan penyelidikan awal kami (yang sedang berlangsung) kami sekarang percaya pelaku penembakan menargetkan lokasi yang mereka serang," tweet Walikota Jersey Steven Fulop.
"Untuk mencegah dampak dari insiden tersebut, masyarakat mungkin akan melihat pengerahan anggota polisi tambahan dalam beberapa hari/minggu ke depan. Kami tidak memiliki indikasi ada ancaman lebih lanjut," sambungnya.
Fulop memberikan penghormatan kepada Detektif Joe Seals, ayah dari lima anak yang tewas dalam peristiwa tersebut.
"Dia adalah polisi yang hebat," kata sang Wali Kota. "Dia mungkin bertanggung jawab atas lebih banyak senjata yang dikeluarkan dari jalanan daripada yang lainnya," imbuhnya.
"Dia adalah seorang perwira yang mencintai JC (Jersey City), terlibat dalam kota, dan yang semua orang tahu terlepas dari kantor polisi mereka," ucapnya.
"Pikiran dan doa kami bersama keluarga Joe selama musim Natal ini dan seterusnya. Kami menerima begitu saja kadang-kadang pekerjaan tanpa pamrih seorang polisi ketika mereka mengenakan seragam itu," sambungnya.
"Pada akhirnya mereka adalah orang-orang yang secara sukarela menjaga semua orang aman terlepas dari situasinya," tukasnya.
Fulop mengungkapkan bahwa seorang petugas lainnya terluka setelah ditembak di bahu, dan dua lainnya terluka oleh pecahan peluru.
Kepala Kepolisian Jersey City, Michael Kelly mengatakan, penembakan itu dimulai di sebuah pemakaman di masa seorang petugas polisi ditembak mati. Peristiwa berlanjut di supermarket khusus Yahudi sekitar satu mil jauhnya di mana mayat kedua tersangka dan tiga warga sipil ditemukan.
"Perwira kami diserang selama berjam-jam," kata Kelly pada konferensi pers seperti dilansir dari Sky News, Rabu (11/12/2019).
Ia tidak mengatakan apa yang menjadi pemicu aksi penembakan itu, tetapi dia yakin petugas yang terbunuh itu berusaha menghentikan beberapa "orang jahat".
Tim SWAT, polisi negara bagian, dan agen federal menanggapi insiden itu, dengan petugas menutup area yang mencakup sekolah, supermarket khusus Yahudi dan salon rambut.
Semua sekolah di Jersey City pun ditutup.
Pihak berwenang mengatakan insiden itu tidak diyakini sebagai serangan teror.
"Baru saja menerima pengarahan tentang penembakan mengerikan yang terjadi di Jersey City, NJ," tweet Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
"Pikiran & doa kami adalah (bersama) para korban & keluarga mereka selama masa yang sangat sulit & tragis ini," sambungnya.
"Kami akan terus memantau situasi saat kami membantu pejabat lokal & negara di lapangan," tukasnya.
(ian)