Pemimpin Hong Kong: Perombakan Kabinet Tidak dalam Waktu Dekat
A
A
A
HONG KONG - Pemimpin Hong Kong Carrie Lam tak mengesampingkan perombakan kabinet tapi lebih memprioritaskan penegakan hukum dan pemulihan ketertiban. Pernyataan itu muncul saat Hong Kong terus dilanda unjuk rasa selama lebih dari enam bulan terakhir.
Lam berbicara dua hari setelah unjuk rasa terbesar di kota itu sejak pemilu lokal bulan lalu yang dimenangkan gerakan pro-demokrasi.
Dengan tekanan yang terus meningkat pada pemerintahannya, Apple Daily melaporkan China mempertimbangkan perombakan kabinet Hong Hong hingga akhir tahun untuk mengatasi kerusuhan.
Lam menjelaskan, dia akan ke Beijing untuk kunjungan rutin. Di sana, Lam akan memberi penjelasan pada para pejabat China tentang krisis politik terbesar di Hong Kong selama beberapa dekade terkahir.
"Prioritas utama saya sekarang adalah memulihkan hukum dan ketertiban di Hong Kong serta menjamin Hong Kong akan terus bergerak maju, baik ekonomi dan sosial," tutur Lam saat konferensi pers pekanan.
Dia menambahkan, "Perombakan kabinet bukan tugas dalam waktu dekat."
Unjuk rasa yang terjadi hampir setiap hari membuat ekonomi Hong Kong mengalami resesi dan berdampak pada banyak bisnis, terutama pertokoan yang terpaksa tutup karena masalah keamanan. Para turis juga menghindari Hong Kong karena khawatir dengan kerusuhan.
"Sebanyak 7.000 ritel berizin dari total 64.000 ritel di Hong Kong menyatakan hendak tutup dalam enam bulan mendatang," ungkap Asosiasi Manajemen Ritel Hong Kong.
Lam menjelaskan, dia merasa nyaman dengan unjuk rasa yang berlangsung damai pada Minggu (8/12), meski dia mengecam serangan pembakaran di kompleks pengadilan Hong Kong.
Lam berbicara dua hari setelah unjuk rasa terbesar di kota itu sejak pemilu lokal bulan lalu yang dimenangkan gerakan pro-demokrasi.
Dengan tekanan yang terus meningkat pada pemerintahannya, Apple Daily melaporkan China mempertimbangkan perombakan kabinet Hong Hong hingga akhir tahun untuk mengatasi kerusuhan.
Lam menjelaskan, dia akan ke Beijing untuk kunjungan rutin. Di sana, Lam akan memberi penjelasan pada para pejabat China tentang krisis politik terbesar di Hong Kong selama beberapa dekade terkahir.
"Prioritas utama saya sekarang adalah memulihkan hukum dan ketertiban di Hong Kong serta menjamin Hong Kong akan terus bergerak maju, baik ekonomi dan sosial," tutur Lam saat konferensi pers pekanan.
Dia menambahkan, "Perombakan kabinet bukan tugas dalam waktu dekat."
Unjuk rasa yang terjadi hampir setiap hari membuat ekonomi Hong Kong mengalami resesi dan berdampak pada banyak bisnis, terutama pertokoan yang terpaksa tutup karena masalah keamanan. Para turis juga menghindari Hong Kong karena khawatir dengan kerusuhan.
"Sebanyak 7.000 ritel berizin dari total 64.000 ritel di Hong Kong menyatakan hendak tutup dalam enam bulan mendatang," ungkap Asosiasi Manajemen Ritel Hong Kong.
Lam menjelaskan, dia merasa nyaman dengan unjuk rasa yang berlangsung damai pada Minggu (8/12), meski dia mengecam serangan pembakaran di kompleks pengadilan Hong Kong.
(sfn)