Teka-teki Rudal Berkemampuan Nuklir Israel yang Bikin Iran Terancam
A
A
A
TEL AVIV - Israel telah menguji coba rudal misterius yang oleh media setempat dilaporkan mampu membawa hulu ledak nuklir. Iran merasa terancam dengan perilaku militer Tel Aviv dengan menganggap tes misil itu ditujukan kepada Teheran.
Seperti aktivitas militer sebelum-sebelumnya, Kementerian Pertahanan Israel merahasiakan jenis rudal yang diuji coba pada hari Jumat. Bahkan, nama lokasi tes misil pun tak disebutkan secara rinci.
"Beberapa menit yang lalu (hari Jumat), layanan pertahanan melakukan uji coba sistem propulsi roket, dari sebuah pangkalan di Israel tengah. Tes telah ditentukan sebelumnya dan berlangsung sesuai rencana," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan di Twitter melalui akun @Israel_MOD.
Media yang berbasis di Tel Aviv, i24 News, melaporkan sistem propulsi rudal yang diuji coba mampu meluncurkan muatan pertahanan atau serangan dengan jangkauan hingga 2.000 kilometer. Senjata ini juga mampu membawa hulu ledak nuklir.
Beberapa media internasional menduga, misil yang diuji coba itu adalah sistem rudal balistik Jericho. Misil ini memiliki jangkauan hingga 2.000 km. Dikembangkan dengan bantuan Amerika, senjata yang kurang dikenal ini bisa dilengkapi dengan hulu ledak yang cukup besar, termasuk hulu ledak nuklir.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyindir Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang bungkam dengan uji coba misil Zionis. "Israel hari ini (Jumat) menguji coba rudal nuklir yang ditujukan ke Iran," tulis Zarif di Twitter.
"E3 (tiga negara Eropa) dan AS tidak pernah mengeluh tentang satu-satunya persenjataan nuklir di Asia Barat—dipersenjatai dengan rudal yang sebenarnya dirancang agar mampu membawa nuklir— tetapi memiliki kelemahan karena yang lebih konvensional dan defensif," lanjut Zarif, yang dikutip dari akun Twitter-nya @JZarif, Sabtu (7/12/2019).
Seperti aktivitas militer sebelum-sebelumnya, Kementerian Pertahanan Israel merahasiakan jenis rudal yang diuji coba pada hari Jumat. Bahkan, nama lokasi tes misil pun tak disebutkan secara rinci.
"Beberapa menit yang lalu (hari Jumat), layanan pertahanan melakukan uji coba sistem propulsi roket, dari sebuah pangkalan di Israel tengah. Tes telah ditentukan sebelumnya dan berlangsung sesuai rencana," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan di Twitter melalui akun @Israel_MOD.
Media yang berbasis di Tel Aviv, i24 News, melaporkan sistem propulsi rudal yang diuji coba mampu meluncurkan muatan pertahanan atau serangan dengan jangkauan hingga 2.000 kilometer. Senjata ini juga mampu membawa hulu ledak nuklir.
Beberapa media internasional menduga, misil yang diuji coba itu adalah sistem rudal balistik Jericho. Misil ini memiliki jangkauan hingga 2.000 km. Dikembangkan dengan bantuan Amerika, senjata yang kurang dikenal ini bisa dilengkapi dengan hulu ledak yang cukup besar, termasuk hulu ledak nuklir.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyindir Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang bungkam dengan uji coba misil Zionis. "Israel hari ini (Jumat) menguji coba rudal nuklir yang ditujukan ke Iran," tulis Zarif di Twitter.
"E3 (tiga negara Eropa) dan AS tidak pernah mengeluh tentang satu-satunya persenjataan nuklir di Asia Barat—dipersenjatai dengan rudal yang sebenarnya dirancang agar mampu membawa nuklir— tetapi memiliki kelemahan karena yang lebih konvensional dan defensif," lanjut Zarif, yang dikutip dari akun Twitter-nya @JZarif, Sabtu (7/12/2019).
(mas)