Netanyahu Klaim Serangan Israel Lumpuhkan Produksi Rudal Iran
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengeklaim serangan udara Israel terhadap Iran presisi dan kuat.
Menurutnya, semua tujuan serangan tercapai dengan melumpuhkan kemampuan produksi rudal Teheran.
"Kami berjanji akan menanggapi serangan Iran dan pada hari Sabtu kami menyerang. Serangan di Iran presisi dan kuat, mencapai semua tujuannya," kata Netanyahu dalam pidatonya pada hari Minggu, yang dilansir AFP, Senin (28/10/2024).
Serangan Israel merupakan balasan atas serangan Iran pada 1 Oktober, di mana Teheran menembakkan hampir 200 rudal ke negara Yahudi tersebut, yang diklaim rezim Zionis sebagian besar misil dicegat oleh sistem pertahanan udara.
"Iran menyerang Israel dengan ratusan rudal balistik dan serangan ini gagal," kata Netanyahu.
"Kami menepati janji kami. Angkatan Udara menyerang Iran dan menghantam kemampuan pertahanan dan produksi rudal Iran," lanjut dia.
Iran mengonfirmasi Israel telah menargetkan lokasi militer di sekitar ibu kota dan di provinsi lain, dengan mengatakan serangan itu menyebabkan kerusakan terbatas tetapi menewaskan empat tentara.
Republik Islam Iran belum memberi sinyal bagaimana mereka akan menanggapi serangan Israel pada hari Sabtu, yang dilaporkan melibatkan sekitar 100 pesawat termasuk jet tempur siluman F-35. Serangan itu mengantam target di dekat Ibu Kota Iran; Teheran, dan di provinsi barat Ilam dan Khuzestan.
Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan perhitungan Israel harus digagalkan. "Serangan terhadap Iran tidak boleh diremehkan atau dibesar-besarkan," katanya.
Ketua Parlemen Iran Mohammad Baqer Qalibaf mengatakan negaranya berhak untuk membela diri dan tanggapannya akan pasti, sesuai dengan persyaratan.
Menurutnya, semua tujuan serangan tercapai dengan melumpuhkan kemampuan produksi rudal Teheran.
"Kami berjanji akan menanggapi serangan Iran dan pada hari Sabtu kami menyerang. Serangan di Iran presisi dan kuat, mencapai semua tujuannya," kata Netanyahu dalam pidatonya pada hari Minggu, yang dilansir AFP, Senin (28/10/2024).
Serangan Israel merupakan balasan atas serangan Iran pada 1 Oktober, di mana Teheran menembakkan hampir 200 rudal ke negara Yahudi tersebut, yang diklaim rezim Zionis sebagian besar misil dicegat oleh sistem pertahanan udara.
"Iran menyerang Israel dengan ratusan rudal balistik dan serangan ini gagal," kata Netanyahu.
"Kami menepati janji kami. Angkatan Udara menyerang Iran dan menghantam kemampuan pertahanan dan produksi rudal Iran," lanjut dia.
Iran mengonfirmasi Israel telah menargetkan lokasi militer di sekitar ibu kota dan di provinsi lain, dengan mengatakan serangan itu menyebabkan kerusakan terbatas tetapi menewaskan empat tentara.
Republik Islam Iran belum memberi sinyal bagaimana mereka akan menanggapi serangan Israel pada hari Sabtu, yang dilaporkan melibatkan sekitar 100 pesawat termasuk jet tempur siluman F-35. Serangan itu mengantam target di dekat Ibu Kota Iran; Teheran, dan di provinsi barat Ilam dan Khuzestan.
Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan perhitungan Israel harus digagalkan. "Serangan terhadap Iran tidak boleh diremehkan atau dibesar-besarkan," katanya.
Ketua Parlemen Iran Mohammad Baqer Qalibaf mengatakan negaranya berhak untuk membela diri dan tanggapannya akan pasti, sesuai dengan persyaratan.