Vietnam Terima Seluruh Korban 'Kontainer 39 Mayat' Inggris
A
A
A
HANOI - Sebanyak 23 jasad korban dari truk kontainer berisi 39 mayat di Essex, Inggris, telah tiba di Vietnam, Sabtu (30/11/2019). Sebelumnya, 16 jasad telah tiba lebih dulu pada Rabu lalu.
Ke-39 korban adalah warga Vietnam yang diselundupkan secara ilegal ke Eropa. Keluarga para korban telah mengeluarkan banyak uang untuk membayar calo—jaringan trafficking global di Vietnam—untuk menyeludupkan kerabat mereka ke Eropa dengan maksud mengubah nasib menjadi lebih baik.
Menurut seoran pejabat pemerintah Vitenam, sebanyak 23 jasad korban tiba di Bandara Noi Bai di Hanoi pagi ini. Kantor berita negara Vietnam melaporkan, tujuh jasad di antaranya dikremasi di Inggris sebelum dipulangkan.
Penemuan 39 jasad di sebuah truk kontainer berpendingin di Essex pada bulan lalu itu telah menyoroti tentang perdagangan manusia, di mana para pelaku mengirim orang-orang miskin di Asia, Afrika dan Timur Tengah dalam perjalanan berbahaya ke Barat.
Polisi di Vietnam telah menangkap 10 orang sehubungan dengan kematian tersebut. Pada hari Senin pekan lalu, pengemudi truk mengaku berencana membantu imigrasi ilegal dan mendapatkan pembayaran dari para penyelundup.
Di Vietnam, prospek pekerjaan yang buruk, bencana lingkungan, dan janji imbalan finansial adalah semua faktor yang mendorong orang untuk pergi ke Eropa.
Nguyen Dinh Gia, ayah korban Nguyen Dinh Luong mengatakan putranya telah meninggalkan rumah ke Inggris dengan harapan untuk kehidupan yang lebih baik.
"Bagaimana saya bisa menggambarkan seberapa besar kerugian ini untuk keluarga saya...tetapi kembalinya jasadnya telah membantu meringankan rasa sakit," kata Gia setelah jasad putranya dimakamkan pada hari Kamis, seperti dikutip Reuters.
Ke-39 korban adalah warga Vietnam yang diselundupkan secara ilegal ke Eropa. Keluarga para korban telah mengeluarkan banyak uang untuk membayar calo—jaringan trafficking global di Vietnam—untuk menyeludupkan kerabat mereka ke Eropa dengan maksud mengubah nasib menjadi lebih baik.
Menurut seoran pejabat pemerintah Vitenam, sebanyak 23 jasad korban tiba di Bandara Noi Bai di Hanoi pagi ini. Kantor berita negara Vietnam melaporkan, tujuh jasad di antaranya dikremasi di Inggris sebelum dipulangkan.
Penemuan 39 jasad di sebuah truk kontainer berpendingin di Essex pada bulan lalu itu telah menyoroti tentang perdagangan manusia, di mana para pelaku mengirim orang-orang miskin di Asia, Afrika dan Timur Tengah dalam perjalanan berbahaya ke Barat.
Polisi di Vietnam telah menangkap 10 orang sehubungan dengan kematian tersebut. Pada hari Senin pekan lalu, pengemudi truk mengaku berencana membantu imigrasi ilegal dan mendapatkan pembayaran dari para penyelundup.
Di Vietnam, prospek pekerjaan yang buruk, bencana lingkungan, dan janji imbalan finansial adalah semua faktor yang mendorong orang untuk pergi ke Eropa.
Nguyen Dinh Gia, ayah korban Nguyen Dinh Luong mengatakan putranya telah meninggalkan rumah ke Inggris dengan harapan untuk kehidupan yang lebih baik.
"Bagaimana saya bisa menggambarkan seberapa besar kerugian ini untuk keluarga saya...tetapi kembalinya jasadnya telah membantu meringankan rasa sakit," kata Gia setelah jasad putranya dimakamkan pada hari Kamis, seperti dikutip Reuters.
(mas)