Pemimpin Oposisi Peru Keiko Fujimori Dibebaskan dari Penjara
A
A
A
LIMA - Pemimpin oposisi Peru, Keiko Fujimori, dibebaskan dari penjara Santa Monica di Lima pada Jumat malam waktu setempat. Dia telah mendekam di balik jeruji besi selama lebih dari setahun sambil menunggu persidangan atas tuduhan menerima kontribusi kampanye ilegal dari perusahaan konstruksi Brasil, Odebrecht.
Fujimori, pemimpin partai Partai Pasukan Populer—parati sayap kanan yang kuat—meninggalkan penjara di distrik Chorrillos, Lima. Jurnalis Reuters yang jadi saksi mata melaporkan ratusan pendukung berkumpul di luar penjara sebelum politisi perempuan itu dibebaskan.
Fujimori disambut oleh suaminya di luar penjara dengan bunga dan balon. Pendukung lainnya membawa spanduk oranye dari partai politiknya.
Mahkamah Konstitusi Peru memerintahkan pembebasannya pada hari Senin setelah ia dijatuhi hukuman 18 bulan pra-persidangan pada Oktober tahun lalu.
"Saya telah menjalani momen paling menyakitkan dalam hidup saya," kata Fujimori kepada wartawan."(Ini) memperbaiki proses yang penuh dengan pelecehan dan kesewenang-wenangan," ujarnya, yang dilansir Sabtu (30/11/2019).
Jaksa menuduh dia memimpin sebuah organisasi kriminal dan menerima jutaan dolar dari Odebrecht, yang menjadi pusat skandal korupsi di seluruh wilayah Amerika Latin. Fujimori membantah tuduhan itu.
Fujimori adalah putri mantan Presiden Peru Alberto Fujimori, yang sedang menjalani hukuman 25 tahun penjara karena kejahatan hak asasi manusia dan korupsi.
Pembebasannya terjadi pada saat Peru sedang bersiap untuk pemilu legislatif pada Januari mendatang. Pemilu akan digelar setelah Presiden Martin Vizcarra membubarkan Kongres di tengah perseteruan dengan anggota parlemen oposisi atas kampanye anti-korupsi. Partainya Keiko Fujimori telah memegang mayoritas di Kongres sebelum dibubarkan.
Skandal Odebrecht yang meluas telah melanda politik Peru. Awal tahun ini, mantan presiden Alan Garcia bunuh diri untuk menghindari penangkapan dalam penyelidikan. Sejumlah mantan presiden lainnya juga sedang diselidiki.
Keiko Fujimori, yang masih menghadapi pengadilan atas tuduhan korupsi, mengatakan dia akan terus bekerja sama dengan pengadilan Peru. Dia menambahkan dia akan menghabiskan waktu bersama keluarganya sebelum membuat keputusan tentang rencana lain.
"Nanti saya akan memutuskan apa yang akan saya lakukan di tahap kedua dalam hidup saya," katanya. "Saya memiliki kesempatan untuk merenung dan juga menyadari ada hal-hal yang bisa saya lakukan dengan lebih baik."
Fujimori, pemimpin partai Partai Pasukan Populer—parati sayap kanan yang kuat—meninggalkan penjara di distrik Chorrillos, Lima. Jurnalis Reuters yang jadi saksi mata melaporkan ratusan pendukung berkumpul di luar penjara sebelum politisi perempuan itu dibebaskan.
Fujimori disambut oleh suaminya di luar penjara dengan bunga dan balon. Pendukung lainnya membawa spanduk oranye dari partai politiknya.
Mahkamah Konstitusi Peru memerintahkan pembebasannya pada hari Senin setelah ia dijatuhi hukuman 18 bulan pra-persidangan pada Oktober tahun lalu.
"Saya telah menjalani momen paling menyakitkan dalam hidup saya," kata Fujimori kepada wartawan."(Ini) memperbaiki proses yang penuh dengan pelecehan dan kesewenang-wenangan," ujarnya, yang dilansir Sabtu (30/11/2019).
Jaksa menuduh dia memimpin sebuah organisasi kriminal dan menerima jutaan dolar dari Odebrecht, yang menjadi pusat skandal korupsi di seluruh wilayah Amerika Latin. Fujimori membantah tuduhan itu.
Fujimori adalah putri mantan Presiden Peru Alberto Fujimori, yang sedang menjalani hukuman 25 tahun penjara karena kejahatan hak asasi manusia dan korupsi.
Pembebasannya terjadi pada saat Peru sedang bersiap untuk pemilu legislatif pada Januari mendatang. Pemilu akan digelar setelah Presiden Martin Vizcarra membubarkan Kongres di tengah perseteruan dengan anggota parlemen oposisi atas kampanye anti-korupsi. Partainya Keiko Fujimori telah memegang mayoritas di Kongres sebelum dibubarkan.
Skandal Odebrecht yang meluas telah melanda politik Peru. Awal tahun ini, mantan presiden Alan Garcia bunuh diri untuk menghindari penangkapan dalam penyelidikan. Sejumlah mantan presiden lainnya juga sedang diselidiki.
Keiko Fujimori, yang masih menghadapi pengadilan atas tuduhan korupsi, mengatakan dia akan terus bekerja sama dengan pengadilan Peru. Dia menambahkan dia akan menghabiskan waktu bersama keluarganya sebelum membuat keputusan tentang rencana lain.
"Nanti saya akan memutuskan apa yang akan saya lakukan di tahap kedua dalam hidup saya," katanya. "Saya memiliki kesempatan untuk merenung dan juga menyadari ada hal-hal yang bisa saya lakukan dengan lebih baik."
(mas)