Pebisnis Lebanon Beli Topi Hitler, Disumbangkan ke Kelompok Yahudi
A
A
A
ZURICH - Seorang pebisnis real estate kelahiran Lebanon telah membeli topi Adolf Hitler dan memorabilia Nazi lainnya dari pelelangan Jerman untuk mencegah barang-barang itu jatuh ke tangan kelompok neo-Nazi. Dia setuju untuk menyumbangkan barang-barang itu kepada kelompok Yahudi.
Abdallah Chatila, seorang pengusaha Kristen Lebanon yang telah tinggal di Swiss selama beberapa dekade, mengatakan kepada The Associated Press bahwa ia membayar sekitar 600.000 euro atau sekitar USD660.000 untuk barang-barang Nazi di pelelangan Munich minggu lalu.
Chatila akan menghancurkan barang-barang itu setelah mendengar suara-suara keberatan kelompok-kelompok Yahudi terhadap penjualan barang-barang tersebut.
"Saya ingin memastikan bahwa barang-barang ini tidak jatuh ke tangan yang buruk, ke sisi cerita yang salah, jadi saya memutuskan untuk membelinya," katanya dalam sebuah wawancara telepon.
Namun, sesaat sebelum pelelangan, ia memutuskan akan lebih baik untuk menyumbangkannya ke organisasi Yahudi, dan menghubungi kelompok Keren Hayesod-United Israel Appeal.
Chatila bahkan tidak akan pernah melihat barang-barang itu—termasuk edisi perak "Mein Kampf" Hitler dan mesin tik yang digunakan oleh sekretaris sang diktator—yang akan dikirim langsung ke kelompok Yahudi itu.
"Saya tidak punya minat langsung apa pun, saya hanya berpikir itu adalah hal yang benar untuk dilakukan," katanya, yang dilansir Selasa (26/11/2019).
Baik kelompok Keren Hayesod-United Israel Appeal maupun rumah lelang Hermann Historica tidak menanggapi permintaan komentar yang diajukan wartawan.
Namun, direktur Keren Hayesod Eropa mengatakan kepada majalah Le Point di Prancis, bahwa meskipun belum ada keputusan akhir tentang apa yang harus dilakukan dengan barang-barang tersebut, barang-barang Nazi itu kemungkinan akan dikirim ke monumen peringatan Yad Vashem Israel yang memiliki sejumlah artefak Nazi.
Asosiasi Yahudi Eropa (EJA), yang memimpin kampanye menentang pelelangan, memuji Chatila.
"Hati nurani seperti itu, tindakan kemurahan hati tanpa pamrih untuk melakukan sesuatu yang Anda rasa kuat adalah setara dengan menemukan berlian yang berharga di Everest," kata ketua EJA Rabbi Menachem Margolin dalam surat untuk Chatila yang diberikan kepada AP.
"Anda telah memberikan contoh bagi dunia untuk diikuti ketika datang ke perdagangan mengerikan dan menjengkelkan (soal) pernak-pernik Nazi ini."
Abdallah Chatila, seorang pengusaha Kristen Lebanon yang telah tinggal di Swiss selama beberapa dekade, mengatakan kepada The Associated Press bahwa ia membayar sekitar 600.000 euro atau sekitar USD660.000 untuk barang-barang Nazi di pelelangan Munich minggu lalu.
Chatila akan menghancurkan barang-barang itu setelah mendengar suara-suara keberatan kelompok-kelompok Yahudi terhadap penjualan barang-barang tersebut.
"Saya ingin memastikan bahwa barang-barang ini tidak jatuh ke tangan yang buruk, ke sisi cerita yang salah, jadi saya memutuskan untuk membelinya," katanya dalam sebuah wawancara telepon.
Namun, sesaat sebelum pelelangan, ia memutuskan akan lebih baik untuk menyumbangkannya ke organisasi Yahudi, dan menghubungi kelompok Keren Hayesod-United Israel Appeal.
Chatila bahkan tidak akan pernah melihat barang-barang itu—termasuk edisi perak "Mein Kampf" Hitler dan mesin tik yang digunakan oleh sekretaris sang diktator—yang akan dikirim langsung ke kelompok Yahudi itu.
"Saya tidak punya minat langsung apa pun, saya hanya berpikir itu adalah hal yang benar untuk dilakukan," katanya, yang dilansir Selasa (26/11/2019).
Baik kelompok Keren Hayesod-United Israel Appeal maupun rumah lelang Hermann Historica tidak menanggapi permintaan komentar yang diajukan wartawan.
Namun, direktur Keren Hayesod Eropa mengatakan kepada majalah Le Point di Prancis, bahwa meskipun belum ada keputusan akhir tentang apa yang harus dilakukan dengan barang-barang tersebut, barang-barang Nazi itu kemungkinan akan dikirim ke monumen peringatan Yad Vashem Israel yang memiliki sejumlah artefak Nazi.
Asosiasi Yahudi Eropa (EJA), yang memimpin kampanye menentang pelelangan, memuji Chatila.
"Hati nurani seperti itu, tindakan kemurahan hati tanpa pamrih untuk melakukan sesuatu yang Anda rasa kuat adalah setara dengan menemukan berlian yang berharga di Everest," kata ketua EJA Rabbi Menachem Margolin dalam surat untuk Chatila yang diberikan kepada AP.
"Anda telah memberikan contoh bagi dunia untuk diikuti ketika datang ke perdagangan mengerikan dan menjengkelkan (soal) pernak-pernik Nazi ini."
(mas)