Mengapa Hitler Sangat Membenci Yahudi?
loading...
A
A
A
BERLIN - Adolf Hitler , diktator Nazi yang pernah berkuasa di Jerman, dianggap bertanggung jawab atas pembantaian umat Yahudi Eropa atau Holocaust di masa silam.
Apa sebenarnya yang membuat sang diktator sangat membenci orang Yahudi? Inilah ceritanya berdasarkan bukti-bukti sejarah terbaru.
Pada tahun 1994, seorang wanita Jerman berusia akhir 80-an, berpakaian elegan dan mengenakan kacamata besar berbingkai emas, duduk untuk wawancara yang direkam untuk berbagi kenangannya tentang Adolf Hitler sebagai seorang pemuda.
Adol Hitler—terkenal dengan sebutan Fuhrer—masa depan telah tinggal di rumah keluarganya di Munich selama lebih dari setahun sebelum menjadi sukarelawan pada Agustus 1914 untuk berperang dalam Perang Besar (Great War).
Dalam wawancara di Munich, wanita bernama Elisabeth Grunbauer itu mengingat bahwa Hitler, ketika tinggal bersama keluarganya, telah mengomentari ketidaksukaannya terhadap orang Yahudi, menunjukkan bahwa pandangan anti-Semitnya telah diperkuat bahkan sebelum perang.
Sampai sekarang, konsensus di antara para sejarawan adalah bahwa hal itu baru muncul setelah Perang Dunia I, seperti yang dicatat oleh Thomas Weber, seorang sejarawan Jerman dan penulis biografi Hitler dalam sebuah artikel baru di The Journal of Holocaust Research.
Ingatan Grunbauer berpotensi membantu mengisi kekosongan dalam biografi Hitler, sehingga memungkinkan untuk menentukan waktu evolusinya sebagai anti-Semit dengan lebih tepat.
Kesaksiannya, tulis Weber, adalah "bukti pernyataan anti-Semit oleh Hitler yang mendahului ekspresi anti-Semit lain yang dapat dipercaya olehnya sekitar enam tahun."
Sejarawan biasanya menyebut Hitler menjadi pembenci Yahudi radikal pada tahun-tahun penuh gejolaknya di Munich setelah Perang Dunia I, periode ketika sentimen anti-Semit berkecamuk di kota itu. Orang-orang Yahudi dipersalahkan atas kondisi di mana Jerman setuju untuk mengakhiri perang, serta kehancuran ekonomi dan pergolakan politik yang mengikutinya.
Apa sebenarnya yang membuat sang diktator sangat membenci orang Yahudi? Inilah ceritanya berdasarkan bukti-bukti sejarah terbaru.
Pada tahun 1994, seorang wanita Jerman berusia akhir 80-an, berpakaian elegan dan mengenakan kacamata besar berbingkai emas, duduk untuk wawancara yang direkam untuk berbagi kenangannya tentang Adolf Hitler sebagai seorang pemuda.
Adol Hitler—terkenal dengan sebutan Fuhrer—masa depan telah tinggal di rumah keluarganya di Munich selama lebih dari setahun sebelum menjadi sukarelawan pada Agustus 1914 untuk berperang dalam Perang Besar (Great War).
Dalam wawancara di Munich, wanita bernama Elisabeth Grunbauer itu mengingat bahwa Hitler, ketika tinggal bersama keluarganya, telah mengomentari ketidaksukaannya terhadap orang Yahudi, menunjukkan bahwa pandangan anti-Semitnya telah diperkuat bahkan sebelum perang.
Sampai sekarang, konsensus di antara para sejarawan adalah bahwa hal itu baru muncul setelah Perang Dunia I, seperti yang dicatat oleh Thomas Weber, seorang sejarawan Jerman dan penulis biografi Hitler dalam sebuah artikel baru di The Journal of Holocaust Research.
Ingatan Grunbauer berpotensi membantu mengisi kekosongan dalam biografi Hitler, sehingga memungkinkan untuk menentukan waktu evolusinya sebagai anti-Semit dengan lebih tepat.
Kesaksiannya, tulis Weber, adalah "bukti pernyataan anti-Semit oleh Hitler yang mendahului ekspresi anti-Semit lain yang dapat dipercaya olehnya sekitar enam tahun."
Sejarawan biasanya menyebut Hitler menjadi pembenci Yahudi radikal pada tahun-tahun penuh gejolaknya di Munich setelah Perang Dunia I, periode ketika sentimen anti-Semit berkecamuk di kota itu. Orang-orang Yahudi dipersalahkan atas kondisi di mana Jerman setuju untuk mengakhiri perang, serta kehancuran ekonomi dan pergolakan politik yang mengikutinya.