Capres AS Michael Bloomberg Janji Akan Menolak Donasi Politik
A
A
A
WASHINGTON - Michael Bloomberg, miliarder media dan mantan wali kota New York, resmi mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat (AS) melalui Partai Demokrat, berjanji tidak akan menerima donasi partai politik. Dia juga tidak akan meneirma gaji presiden jika memenangkan pemilu pada tahun depan.
“Dia (Bloomberg) tidak akan pernah mengambil kontribusi politik dalam kehidupannya,” kata kepala penasihat Bloomberg, Howard Wolfson. “Dia tidak akan memulai. Dia tidak akan dibeli,” ujarnya. Jika Bloomberg menolak donasi, dia tidak berpartisipasi dalam debat resmi Partai Demokrat. Komite Nasional Demokrat mengharuskan kandidat untuk menjelaskan donasi yang diperolehnya.
Sebelumnya Presiden AS Donald Trump juga menolak gaji sebesar USD400.00 dan mendonasikan kepada Taman Nasional dan Departemen Pendidikan. Selain itu, Herbert Hoover dan John F Kennedy juga tidak menerima gaji. Bloomberg mengumumkan secara resmi maju sebagai capres pada Sabtu lalu (23/11) lalu. Dia merupakan orang terkaya di New York dan orang terkaya kedelapan di AS dengan nilai kekayaan USD52,4 miliar.
The New York Times melaporkan Bloomberg menghabiskan USD30 juta untuk iklan televisi pada akhir pekan lalu. Itu merupakan biaya yang dihabiskan seluruh kandidat capres Demokrat sepanjang tahun ini. Iklan selama 60 detik diperkirakan akan terus diputar di 29 negara bagian AS.
“Saya maju sebagai presiden untuk mengalahkan Donald Trump dan membangun kembali Amerika,” kata Bloomberg, 77, mantan anggota Partai Republik. “Kita tidak akan membiarkan Trump berkuasa selama empat tahun lagi dengan tindakannya yang tak beretika,” paparnya dilansir Reuters.
Bloomberg sudah mendapatkan dukungan dari aliansi di Partai Demokrat dan kalangan pendukung perubahan iklim. Dia juga telah menggaet pendukung kelompok yang mendukung pengetatan aturan kepemilikan senjata. Maklum, dia sudah menggelontorkan jutaan dolar untuk mendorong undang-undang pembatasan kepemilikan senjata.
Selama Bloomberg berkuasa menjadi wali kota New York sejak 2002-2013, Trump masih menjadi pengembang properti. “Saya tahu kalau saya pernah mengalahkan Trump, karena saya sudah pernah melakukannya. Dan saya akan melakukannya lagi,” katanya. Dia mengungkapkan kesuksesannya bisnisnya dari keringat dan berangkat dari keramahan.
“Saya adalah seorang pemecah solusi dan pekerja, bukan orang yang suka bicara,” paparnya. Bloomberg akan berkompetisi dengan mantan wakil presiden Joe Biden dan Wali Kota South Bend, Pete Buttigieg dari kalangan moderat hingga capres liberal Senator Elizabeth Warren dan Bernie Sanders.
Sanders mengkritik langkah Bloomberg. “Kita tidak percaya miliarder yang memiliki hak untuk membeli pemilu,” ujar Sanders. Dia menjelaskan kenapa miliarder seperti Bloomber tidak pernah bergerak sejauh ini pada pemilu kali ini.
“Dia (Bloomberg) tidak akan pernah mengambil kontribusi politik dalam kehidupannya,” kata kepala penasihat Bloomberg, Howard Wolfson. “Dia tidak akan memulai. Dia tidak akan dibeli,” ujarnya. Jika Bloomberg menolak donasi, dia tidak berpartisipasi dalam debat resmi Partai Demokrat. Komite Nasional Demokrat mengharuskan kandidat untuk menjelaskan donasi yang diperolehnya.
Sebelumnya Presiden AS Donald Trump juga menolak gaji sebesar USD400.00 dan mendonasikan kepada Taman Nasional dan Departemen Pendidikan. Selain itu, Herbert Hoover dan John F Kennedy juga tidak menerima gaji. Bloomberg mengumumkan secara resmi maju sebagai capres pada Sabtu lalu (23/11) lalu. Dia merupakan orang terkaya di New York dan orang terkaya kedelapan di AS dengan nilai kekayaan USD52,4 miliar.
The New York Times melaporkan Bloomberg menghabiskan USD30 juta untuk iklan televisi pada akhir pekan lalu. Itu merupakan biaya yang dihabiskan seluruh kandidat capres Demokrat sepanjang tahun ini. Iklan selama 60 detik diperkirakan akan terus diputar di 29 negara bagian AS.
“Saya maju sebagai presiden untuk mengalahkan Donald Trump dan membangun kembali Amerika,” kata Bloomberg, 77, mantan anggota Partai Republik. “Kita tidak akan membiarkan Trump berkuasa selama empat tahun lagi dengan tindakannya yang tak beretika,” paparnya dilansir Reuters.
Bloomberg sudah mendapatkan dukungan dari aliansi di Partai Demokrat dan kalangan pendukung perubahan iklim. Dia juga telah menggaet pendukung kelompok yang mendukung pengetatan aturan kepemilikan senjata. Maklum, dia sudah menggelontorkan jutaan dolar untuk mendorong undang-undang pembatasan kepemilikan senjata.
Selama Bloomberg berkuasa menjadi wali kota New York sejak 2002-2013, Trump masih menjadi pengembang properti. “Saya tahu kalau saya pernah mengalahkan Trump, karena saya sudah pernah melakukannya. Dan saya akan melakukannya lagi,” katanya. Dia mengungkapkan kesuksesannya bisnisnya dari keringat dan berangkat dari keramahan.
“Saya adalah seorang pemecah solusi dan pekerja, bukan orang yang suka bicara,” paparnya. Bloomberg akan berkompetisi dengan mantan wakil presiden Joe Biden dan Wali Kota South Bend, Pete Buttigieg dari kalangan moderat hingga capres liberal Senator Elizabeth Warren dan Bernie Sanders.
Sanders mengkritik langkah Bloomberg. “Kita tidak percaya miliarder yang memiliki hak untuk membeli pemilu,” ujar Sanders. Dia menjelaskan kenapa miliarder seperti Bloomber tidak pernah bergerak sejauh ini pada pemilu kali ini.
(don)