Dubes RI untuk Ethiopia Sambut 53 Takmir Masjid Indonesia
A
A
A
ADDIS ABABA - Bangsa Indonesia dan Ethiopia memiliki banyak kesamaan terutama dalam kehidupan beragama, sosial budaya dan masyarakat. Seperti halnya Indonesia, Ethiopia memiliki beragam etnis dan bahasa daerah. Ethiopia memiliki 80 etnis dan banyak bahasa lokal.
Masyarakat Ethiopia juga sangat patuh dan rajin mengamalkan ajaran agama serta menjadi salah satu masyarakat bangsa yang paling taat beragama di dunia. Hal ini terlihat jelas dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dalam satu tahun, masyarakat Ethiopia berpuasa sekitar 200 hari. Penduduk Ethiopia mayoritas beragama Kristen Orthodox, disusul Islam.
Hal itu dikatakan Duta Besar (Dubes) RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur, ketika menerima 53 Takmir Masjid Indonesia yang terdiri dari unsur Imam dan Muazzim di KBRI Addis Ababa, Ethiopia, Jumat malam (22/11). Takmir Masjid yang dipimpin Bambang Herry dan didampingi K.H. Abdul Rozaq itu, berada di Addis Ababa dalam perjalanan menuju Arab Saudi.
“Kunjungan Takmir Masjid Indonesia ke Arab Saudi adalah dalam rangka pelatihan tata kelola Masjid yang kegiatannya akan dilakukan di Masjid Nabawi Madinah dan Masjid Al Haram Mekkah. Pada akhir kegiatan, Imam dan Muazzim yang berasal dari berbagai daerah Indonesia itu akan melakukan umroh bersama,” kata Bambang Herry, pimpinan Takmir Masjid tersebut.
“Kedatangan kami ke KBRI Addis Ababa adalah dalam rangka silaturahmi dengan Duta Besar RI dan staf, serta untuk mendapatkan pengetahuan mengenai Ethiopia, khususnya tentang kehidupan beragama masyarakat,” tambah Bambang.
Ethiopia dengan penduduk 112 juta, kedua terbesar di Afrika setelah Nigeria, memiliki catatan penting dalam sejarah Islam karena menjadi tujuan hijrah pertama para sahabat Nabi Muhammad SAW, atas perintah beliau. Masjid Negash atau An-Najash adalah masjid tertua di Afrika, terletak tidak jauh dari kota Mekelle, Ethiopia bagian utara.
Menurut UNESCO, kota Harar Ethiopia adalah kota suci keempat umat Islam setelah Makkah, Madinah, dan Baitul Maqdis. Kota Harar menjadi bagian dari World Heritage UNESCO karena merupakan salah satu kota Islam di Ethiopia yang masih menjaga kelestarian budaya dan bangunannya. Kota itu dikelilingi benteng dan 5 pintu masuk utama. Terdapat pula 82 mesjid kuno yang beberapa telah berdiri sejak Abad 10.
Masyarakat Ethiopia juga sangat patuh dan rajin mengamalkan ajaran agama serta menjadi salah satu masyarakat bangsa yang paling taat beragama di dunia. Hal ini terlihat jelas dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dalam satu tahun, masyarakat Ethiopia berpuasa sekitar 200 hari. Penduduk Ethiopia mayoritas beragama Kristen Orthodox, disusul Islam.
Hal itu dikatakan Duta Besar (Dubes) RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur, ketika menerima 53 Takmir Masjid Indonesia yang terdiri dari unsur Imam dan Muazzim di KBRI Addis Ababa, Ethiopia, Jumat malam (22/11). Takmir Masjid yang dipimpin Bambang Herry dan didampingi K.H. Abdul Rozaq itu, berada di Addis Ababa dalam perjalanan menuju Arab Saudi.
“Kunjungan Takmir Masjid Indonesia ke Arab Saudi adalah dalam rangka pelatihan tata kelola Masjid yang kegiatannya akan dilakukan di Masjid Nabawi Madinah dan Masjid Al Haram Mekkah. Pada akhir kegiatan, Imam dan Muazzim yang berasal dari berbagai daerah Indonesia itu akan melakukan umroh bersama,” kata Bambang Herry, pimpinan Takmir Masjid tersebut.
“Kedatangan kami ke KBRI Addis Ababa adalah dalam rangka silaturahmi dengan Duta Besar RI dan staf, serta untuk mendapatkan pengetahuan mengenai Ethiopia, khususnya tentang kehidupan beragama masyarakat,” tambah Bambang.
Ethiopia dengan penduduk 112 juta, kedua terbesar di Afrika setelah Nigeria, memiliki catatan penting dalam sejarah Islam karena menjadi tujuan hijrah pertama para sahabat Nabi Muhammad SAW, atas perintah beliau. Masjid Negash atau An-Najash adalah masjid tertua di Afrika, terletak tidak jauh dari kota Mekelle, Ethiopia bagian utara.
Menurut UNESCO, kota Harar Ethiopia adalah kota suci keempat umat Islam setelah Makkah, Madinah, dan Baitul Maqdis. Kota Harar menjadi bagian dari World Heritage UNESCO karena merupakan salah satu kota Islam di Ethiopia yang masih menjaga kelestarian budaya dan bangunannya. Kota itu dikelilingi benteng dan 5 pintu masuk utama. Terdapat pula 82 mesjid kuno yang beberapa telah berdiri sejak Abad 10.
(sfn)