Kepala Staf Angkatan Udara AS Desak Arab Bersatu Lawan Iran
A
A
A
DUBAI - Kepala Staf Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) David Goldfein menekan negara-negara Arab menyatukan perbedaan dan kemampuan militer saat ketegangan dengan Iran meningkat.
AS melihat konflik yang masih berlangsung antara Qatar dan Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain serta Mesir sebagai ancaman atas upaya menghadapi Iran. Goldfein mendorong front persatuan.
"Saat satu rudal atau satu drone datang dari Iran itu bukan waktu untuk mendamaikan keluhan masa lalu. Waktunya sekarang. Hari ini," papar Goldfein saat pertemuan para kepala staf angkatan udara di Dubai.
AS menyalahkan Iran atas serangkaian serangan di Teluk selama musim panas, termasuk serangan rudal dan drone pad 14 September di Arab Saudi yang menghentikan setengah produksi minyak kerajaan itu. Teheran menyangkal terlibat dalam serangan itu.
AS gagal dalam upayanya memediasi konflik antara Qatar dan Saudi beserta aliansinya. Hubungan politik, perdagangan dan transportasi antara kedua pihak pun memburuk sejak pertengahan 2017 karena aliansi Saudi menuduh Qatar mendukung terorisme. Qatar menyangkal tuduhan tersebut.
AS merupakan aliansi enam negara Teluk Arab tersebut. Qatar menjadi lokasi pangkalan udara Al-Udeid, fasilitas militer AS terbesar di kawasan tersebut. Adapun Bahrain menjadi lokasi Armada Kelima Angkatan Laut AS.
"Tak ada negara memiliki semua yang dibutuhkan untuk membela diri tapi bersama kita memiliki apa yang kita butuhkan untuk pertahanan kolektif," tutur Goldfein.
AS melihat konflik yang masih berlangsung antara Qatar dan Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain serta Mesir sebagai ancaman atas upaya menghadapi Iran. Goldfein mendorong front persatuan.
"Saat satu rudal atau satu drone datang dari Iran itu bukan waktu untuk mendamaikan keluhan masa lalu. Waktunya sekarang. Hari ini," papar Goldfein saat pertemuan para kepala staf angkatan udara di Dubai.
AS menyalahkan Iran atas serangkaian serangan di Teluk selama musim panas, termasuk serangan rudal dan drone pad 14 September di Arab Saudi yang menghentikan setengah produksi minyak kerajaan itu. Teheran menyangkal terlibat dalam serangan itu.
AS gagal dalam upayanya memediasi konflik antara Qatar dan Saudi beserta aliansinya. Hubungan politik, perdagangan dan transportasi antara kedua pihak pun memburuk sejak pertengahan 2017 karena aliansi Saudi menuduh Qatar mendukung terorisme. Qatar menyangkal tuduhan tersebut.
AS merupakan aliansi enam negara Teluk Arab tersebut. Qatar menjadi lokasi pangkalan udara Al-Udeid, fasilitas militer AS terbesar di kawasan tersebut. Adapun Bahrain menjadi lokasi Armada Kelima Angkatan Laut AS.
"Tak ada negara memiliki semua yang dibutuhkan untuk membela diri tapi bersama kita memiliki apa yang kita butuhkan untuk pertahanan kolektif," tutur Goldfein.
(sfn)