Rusia Akui Anez Sebagai Presiden Sementara Bolivia

Jum'at, 15 November 2019 - 05:48 WIB
Rusia Akui Anez Sebagai...
Rusia Akui Anez Sebagai Presiden Sementara Bolivia
A A A
MOSKOW - Rusia mengakui Ketua Senat Bolivia, Jeanine Anez, sebagai presiden sementara negara Amerika Latin itu. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov.

Meski begitu, Ryabkov mencatat, Rusia masih khawatir dengan krisis politik di Bolivia. Ia pun menekankan bahwa Moskow khawatir tentang tidak adanya kuorum parlementer.

"Tetapi kami juga mencatat bahwa pada saat persetujuannya di Parlemen tidak ada kuorum, yang diperlukan ... jelas bahwa dia akan dianggap sebagai pemimpin Bolivia sampai presiden baru terpilih, dan ini adalah urusan internal Bolivia," tuturnya seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (15/11/2019).

Ryabkov mengatakan bahwa peristiwa tersebut menarik kelompok-kelompok tertentu yang menggunakan metode ilegal untuk mencapai tujuan politik mereka. Ia juga mencatat bahwa Moskow masih melihat semua peristiwa sebelum pengunduran diri Morales sebagai kudeta. Beberapa negara, termasuk Venezuela, Kuba dan Meksiko, telah menggambarkan peristiwa di Bolivia sebagai kudeta.

Sebelumnya Presiden Bolivia Evo Morales terpaksa mengundurkan diri pada hari Minggu, menghadapi tekanan dari militer dan polisi di tengah protes yang dipimpin oposisi terhadap terpilihnya ia kembali dalam pemilu pada 20 Oktober lalu. Setelah berkuasa selama lebih dari 13 tahun, politisi itu harus mundur dan melarikan diri ke Meksiko, yang telah memberikan suaka kepada Morales.

Setelah wakil presiden dan pejabat tinggi lainnya menolak untuk mengambil alih kantor kepresidenan, sebuah sesi parlementer luar biasa yang seharusnya meresmikan pengunduran diri Morales memproklamasikan presiden sementara Jeanine Anez.

Anggota parlemen oposisi, bagaimanapun, membuat keputusan karena tidak adanya anggota parlemen dari Gerakan partai untuk Sosialisme (MAS) yang berkuasa di masa Morales, yang memegang kursi mayoritas di Majelis Legislatif Bolivia, dengan demikian, kuorum yang diperlukan tidak tercapai.

Beberapa negara juga telah mengakui Anez sebagai presiden sementara. Sementara Venezuela, Kuba, Meksiko, dan Nikaragua menggambarkan pergantian kekuasaan di Bolivia, disertai dengan bentrokan, sebagai kudeta.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7979 seconds (0.1#10.140)