Morales: Terima Kasih Meksiko Telah Selamatkan Hidup Saya
A
A
A
MEXICO CITY - Presiden terguling Bolivia, Evo Morales, memuji Meksiko yang dia anggap telah menyelamatkan hidupnya dengan memberika suaka politik. Pemimpin sosialis itu mengundurkan diri atas tekanan militer dan polisi Bolivia.
"Saya sangat berterima kasih kepada presiden dan rakyat Meksiko, karena menyelamatkan hidup saya," kata Morales pada hari Selasa waktu Meksiko, setelah ia tiba di Mexico City untuk mengklaim suaka politik.
Morales mengutuk apa yang dia anggap sebagai "kudeta" terhadap dirinya. Menurutnya, anggota militernya yang dulu loyal telah ditawari USD50.000 untuk menyerahkannya kepada oposisi pada hari Minggu.
Morales terpilih kembali sebagai presiden dalam pemilu bulan Oktober lalu. Namun, kubu oposisi menolaknya dengan menuduh pemilu tersebut sarat kecurangan.
Sengketa pemilu telah memicu demo mematikan selama berhari-hari. Pemimpin sosialis tersebut telah menawarkan pemilu baru, namun protes terus berlanjut dan Morales mengumumkan pengunduran dirinya atas tekanan militer dan polisi.
Namun demikian, pemimpin terguling yang telah berkuasa 14 tahun itu bersumpah untuk tetap aktif secara politik di pengasingan.
"Selama saya memiliki kehidupan, kami terus berpolitik, perjuangan terus berlanjut, dan kami yakin bahwa rakyat memiliki hak untuk membebaskan diri mereka sendiri," katanya kepada wartawan di Meksiko, seperti dikutip Russia Today, Rabu (13/11/2019).
Sebelum kepergiannya, Morales berjanji kepada para pendukungnya bahwa ia akan kembali dengan kekuatan dan energi yang lebih banyak.
Dia tercatat sebagai salah satu kepala negara sayap kiri terakhir Amerika Latin yang tersisa. Pemerintah Meksiko memberikan suaka politik karena sama-sama berhaluan sosialis.
Bentrokan antara kelompok sayap kiri dan kanan terus berlanjut di ibu kota Bolivia, La Paz, karena belum ada yang melangkah untuk mengisi kekosongan kekuasaan yang ditinggalkan oleh Morales.
"Saya sangat berterima kasih kepada presiden dan rakyat Meksiko, karena menyelamatkan hidup saya," kata Morales pada hari Selasa waktu Meksiko, setelah ia tiba di Mexico City untuk mengklaim suaka politik.
Morales mengutuk apa yang dia anggap sebagai "kudeta" terhadap dirinya. Menurutnya, anggota militernya yang dulu loyal telah ditawari USD50.000 untuk menyerahkannya kepada oposisi pada hari Minggu.
Morales terpilih kembali sebagai presiden dalam pemilu bulan Oktober lalu. Namun, kubu oposisi menolaknya dengan menuduh pemilu tersebut sarat kecurangan.
Sengketa pemilu telah memicu demo mematikan selama berhari-hari. Pemimpin sosialis tersebut telah menawarkan pemilu baru, namun protes terus berlanjut dan Morales mengumumkan pengunduran dirinya atas tekanan militer dan polisi.
Namun demikian, pemimpin terguling yang telah berkuasa 14 tahun itu bersumpah untuk tetap aktif secara politik di pengasingan.
"Selama saya memiliki kehidupan, kami terus berpolitik, perjuangan terus berlanjut, dan kami yakin bahwa rakyat memiliki hak untuk membebaskan diri mereka sendiri," katanya kepada wartawan di Meksiko, seperti dikutip Russia Today, Rabu (13/11/2019).
Sebelum kepergiannya, Morales berjanji kepada para pendukungnya bahwa ia akan kembali dengan kekuatan dan energi yang lebih banyak.
Dia tercatat sebagai salah satu kepala negara sayap kiri terakhir Amerika Latin yang tersisa. Pemerintah Meksiko memberikan suaka politik karena sama-sama berhaluan sosialis.
Bentrokan antara kelompok sayap kiri dan kanan terus berlanjut di ibu kota Bolivia, La Paz, karena belum ada yang melangkah untuk mengisi kekosongan kekuasaan yang ditinggalkan oleh Morales.
(mas)