Polisi Bolivia Memberontak Menentang Evo Morales

Sabtu, 09 November 2019 - 14:26 WIB
Polisi Bolivia Memberontak...
Polisi Bolivia Memberontak Menentang Evo Morales
A A A
LA PAZ - Polisi di tiga kota Bolivia telah menyatakan pemberontakan dan bergabung dengan protes anti pemerintah. Ini menjadi indikasi bahwa bagian dari pasukan keamanan mungkin menarik dukungan mereka untuk Presiden Evo Morales setelah kerusuhan terkait hasil pemilu berlangsung selama berminggu-minggu.

Di Ibu Kota La Paz, banyak orang menyemangati puluhan petugas polisi yang berbaris di jalan utama dan mengurung diri di kantor polisi pusat kota. Sedangkan petugas polisi lainnya tetap di jalan-jalan menjaga barikade di sekitar istana kepresidenan pada hari Jumat waktu setempat. Tetapi suasananya sangat berbeda dari bentrokan pada malam sebelumnya ketika para pengunjuk rasa mengepung mereka bernyanyi: "Saudara, polisi, bergabunglah dengan rakyat."

Seluruh unit kepolisian negara di kota Sucre, dan kota terpadat yang menjadi benteng oposisi, Santa Cruz, mengumumkan mereka bergabung dalam pemberontakan yang diluncurkan oleh petugas kepolisian di Cochabamba. Polisi dengan berseragam lengkap melambaikan bendera merah, kuning dan hijau Bolivia dari atap kantor mereka di Santa Cruz. Laporan-laporan setempat menunjukkan para pemrotes mendatangi kantor polisi di kota-kota lain mendesak petugas polisi untuk bergabung dengan mereka.

Seorang pemimpin oposisi sipil, Luis Fernando Camacho, yang mendesak polisi untuk berbalik melawan pemerintah, mentweet bahwa ia menangis dengan gembira dan berterima kasih kepada polisi karena berpihak pada rakyat.

Menteri pertahanan Bolivia, Javier Zavaleta, mengatakan tidak ada tindakan militer yang diambil terhadap polisi yang terlibat pemberontakan. Pemerintah Bolivia juga tidak akan mengerahkan pasukan karena puluhan ribu warga Bolivia turun ke jalan di seluruh kota negara itu.

Sementara itu Komanda Jenderal Polisi Bolivia mengatakan para petugas telah "dipenjara" dan tidak memberontak seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (9/11/2019).

Menteri Dalam Negeri Bolivia Carlos Romero dalam pidato yang disiarkan televisi mengatakan strategi kudeta sedang berlangsung. Ia mengisyaratkan bahwa pembicaraan dapat dilakukan untuk mencoba menyelesaikan krisis politik yang meningkat ketika para demonstran menyerukan Morales untuk mundur di tengah tuduhan kecuaran dalam pemilu presiden Oktober lalu.

Setidaknya tiga orang telah tewas, yang terakhir adalah seorang mahasiswa berusia 20 tahun pada hari Rabu, dalam bentrokan antara pemrotes anti-pemerintah dan pendukung Morales sejak pemilu yang disengketakan pada 20 Oktober.
(ian)
Berita Terkait
Presiden Bolivia Tuduh...
Presiden Bolivia Tuduh Elon Musk Terlibat Kudeta Bolivia
Setahun di Pengasingan,...
Setahun di Pengasingan, Evo Morales Kembali ke Bolivia
Hari Perempuan Bolivia...
Hari Perempuan Bolivia Dirayakan dengan Pagelaran Busana Napi Penjara Obrajes
Incar Cadangan Lithium,...
Incar Cadangan Lithium, Inggris Dilaporkan Dukung Kudeta Bolivia
Jet Tempur Bolivia Jatuh...
Jet Tempur Bolivia Jatuh Timpa Rumah Penduduk, Satu Tewas
Negara-negara Paling...
Negara-negara Paling Tidak Ramah di Dunia
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
13 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
52 menit yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
1 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
3 jam yang lalu
Infografis
KPK Kembali Dipimpin...
KPK Kembali Dipimpin oleh Jenderal Polisi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved