Salah Target, Jet Tempur F-16 AS Jatuhkan 'Bom' di Desa Jepang
A
A
A
TOKYO - Sebuah jet tempur F-16 Amerika Serikat (AS) salah target saat menjatuhkan bom tiruan selama misi pelatihan di Jepang. Amunisi tiruan itu bukannya dijatuhkan pada target, tapi melenceng 5 kilometer jauhnya di sebuah desa di Prefektur Aomori.
Perangkat bom tiruan itu kemudian diambil dari halaman tempat tinggal warga. Jet tempur itu terbang dari Pangkalan Udara Misawa yang dikontrol AS pada Rabu malam dan menjatuhkan bom simulasi di sebuah desa.
Pasukan AS di Jepang (USFJ) telah mengonfirmasi insiden itu. "Saat melakukan pelatihan, F-16 di Misawa melepaskan perangkat (amunisi tiruan) 5 kilometer dari jangkauan Draughon Rabu malam," kata USFJ dalam keterangan tertulis di Twitter, Kamis (7/11/2019).
"Penyebab insiden itu masih dalam penyelidikan, dan USFJ memberi tahu GOJ (pemerintah Jepang) pagi ini sesuai dengan semua perjanjian," lanjut USFJ, yang dikutip dari akun Twitter-nya, @USForcesJapan.
Komando AS mencatat tidak ada laporan korban cedera atau pun kerusakan dalam insiden itu.
Washington masih mempertahankan aset militernya di Jepang untuk tujuan strategis dan secara efektif menggunakan negara kepulauan kecil sebagai basis militernya. Kehadiran pasukan AS di Jepang atas perjanjian kedua negara pada tahun 1957, dan saat ini ada sekitar 54.000 tentara Amerika di sana.
Kecelakaan yang melibatkan pesawat tempur Amerika telah menjadi sesuatu yang biasa di Jepang, Sepanjang tahun 2017 lalu saja ada sekitar 25 kendaraan militer AS yang terlibat kecelakaan.
Sebagian besar kecelakaan tahun 2017 terjadi di Okinawa, yang menampung Pangkalan Udara Kadena AS. Pada tahun lalu, sebuah jet tempur F-15 AS yang lepas landas dari Kadena jatuh sekitar 50 mil dari pantai Jepang. Saat itu, pilot pesawat itu terlontar dan dibawa ke tempat aman.
Perangkat bom tiruan itu kemudian diambil dari halaman tempat tinggal warga. Jet tempur itu terbang dari Pangkalan Udara Misawa yang dikontrol AS pada Rabu malam dan menjatuhkan bom simulasi di sebuah desa.
Pasukan AS di Jepang (USFJ) telah mengonfirmasi insiden itu. "Saat melakukan pelatihan, F-16 di Misawa melepaskan perangkat (amunisi tiruan) 5 kilometer dari jangkauan Draughon Rabu malam," kata USFJ dalam keterangan tertulis di Twitter, Kamis (7/11/2019).
"Penyebab insiden itu masih dalam penyelidikan, dan USFJ memberi tahu GOJ (pemerintah Jepang) pagi ini sesuai dengan semua perjanjian," lanjut USFJ, yang dikutip dari akun Twitter-nya, @USForcesJapan.
Komando AS mencatat tidak ada laporan korban cedera atau pun kerusakan dalam insiden itu.
Washington masih mempertahankan aset militernya di Jepang untuk tujuan strategis dan secara efektif menggunakan negara kepulauan kecil sebagai basis militernya. Kehadiran pasukan AS di Jepang atas perjanjian kedua negara pada tahun 1957, dan saat ini ada sekitar 54.000 tentara Amerika di sana.
Kecelakaan yang melibatkan pesawat tempur Amerika telah menjadi sesuatu yang biasa di Jepang, Sepanjang tahun 2017 lalu saja ada sekitar 25 kendaraan militer AS yang terlibat kecelakaan.
Sebagian besar kecelakaan tahun 2017 terjadi di Okinawa, yang menampung Pangkalan Udara Kadena AS. Pada tahun lalu, sebuah jet tempur F-15 AS yang lepas landas dari Kadena jatuh sekitar 50 mil dari pantai Jepang. Saat itu, pilot pesawat itu terlontar dan dibawa ke tempat aman.
(mas)