Presiden Terpilih Guatemala Putus Hubungan dengan Maduro
A
A
A
GUATEMALA CITY - Presiden terpilih Guatemala Alejandro Giammattei menyatakan dia akan memutus semua hubungan diplomatik dengan pemerintahan Presiden Venezuela Nicolas Maduro saat dia menjabat pada 14 Januari.
Giammattei dari kubu sayap kanan itu menang pemilu putaran kedua pada Agustus. Dia menegaskan pemerintahannya akan mendukung pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai pemimpin Venezuela.
"Saya pikir ini hal yang tepat untuk dilakukan. Ada pemerintahan Amerika Selatan lainnya yang akan melakukan hal yang sama," ujar Giammattei tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.
Saat ini hubungan Venezuela dengan beberapa negara semakin memburuk. Pekan ini, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Venezuela mengusir para diplomat El Salvador dari negara itu. Langkah Venezuela itu sebagai balasan atas keputusan El Salvador mengusir para diplomat yang mewakili pemerintahan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Dalam pernyataannya, Kemlu Venezuela akan memberi waktu para diplomat itu 48 jam untuk meninggalkan negara itu. Pemerintahan Presiden El Salvador Nayib Bukele tidak mengakui Maduro sebagai presiden yang sah dan akan menerima diplomat baru yang mewakili pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido.
Guaido menyatakan diri sebagai presiden sementara dan menganggap Maduro curang pada pemilu 2018. Puluhan negara Barat mengakui Guaido, termasuk Amerika Serikat (AS).
Langkah El Salvador itu kurang dari sepekan setelah pemerintah AS memperpanjang proteksi sementara pada warga El Salvador yang tinggal di AS dengan tambahan waktu.
Giammattei dari kubu sayap kanan itu menang pemilu putaran kedua pada Agustus. Dia menegaskan pemerintahannya akan mendukung pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai pemimpin Venezuela.
"Saya pikir ini hal yang tepat untuk dilakukan. Ada pemerintahan Amerika Selatan lainnya yang akan melakukan hal yang sama," ujar Giammattei tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.
Saat ini hubungan Venezuela dengan beberapa negara semakin memburuk. Pekan ini, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Venezuela mengusir para diplomat El Salvador dari negara itu. Langkah Venezuela itu sebagai balasan atas keputusan El Salvador mengusir para diplomat yang mewakili pemerintahan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Dalam pernyataannya, Kemlu Venezuela akan memberi waktu para diplomat itu 48 jam untuk meninggalkan negara itu. Pemerintahan Presiden El Salvador Nayib Bukele tidak mengakui Maduro sebagai presiden yang sah dan akan menerima diplomat baru yang mewakili pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido.
Guaido menyatakan diri sebagai presiden sementara dan menganggap Maduro curang pada pemilu 2018. Puluhan negara Barat mengakui Guaido, termasuk Amerika Serikat (AS).
Langkah El Salvador itu kurang dari sepekan setelah pemerintah AS memperpanjang proteksi sementara pada warga El Salvador yang tinggal di AS dengan tambahan waktu.
(sfn)