ISIS Klaim di Balik Serangan Pos Militer Mali
A
A
A
BAMAKO - ISIS dilaporkan mengklaim berada di balik serangan terhadap sebuah pos militer di Mali utara pada hari Jumat. Mali adalah salah satu negara di Afrika di mana kelompok pro-ISIS bercokol.
Melansir Reuters pada Minggu (3/11/2019), tanpa memberikan bukti yang kongkrit, kelompok yang baru saja mengganti pemimpin itu mengatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh orang-orang mereka.
Sementara itu, Istana Elysee mengatakan bahwa satu tentara Prancis yang bertughs di Mali tewas dalam serangan tersebut.
Sebelumnya diwartakan, juru bicara pemerintah Mali, Yaya Sangare menuturkan bala bantuan yang dikirim menemukan 54 jasad termasuk satu warga sipil, 10 orang selamat, dan menemukan kerusakan materi yang cukup besar.
Pihak berwenang awalnya melaporkan serangan oleh kelompok militan bersenjata terjadi di sebuah pos militer di Indelimane, wilayah Menaka, pada hari Jumat. Namun, jumlah korban tewas yang diinformasikan awal itu sangat sedikit.
Serangan itu tercatat sebagai salah satu serangan paling mematikan terhadap militer negara Afrika Barat dalam beberapa bulan terkhir.
Selain Mali, kelompok-kelompok militan bersenjata yang terkait al-Qaeda dan ISIS telah mampu menyebar ke seluruh Sahel dan mengacaukan beberapa wilayah Niger serta Burkina Faso.
Melansir Reuters pada Minggu (3/11/2019), tanpa memberikan bukti yang kongkrit, kelompok yang baru saja mengganti pemimpin itu mengatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh orang-orang mereka.
Sementara itu, Istana Elysee mengatakan bahwa satu tentara Prancis yang bertughs di Mali tewas dalam serangan tersebut.
Sebelumnya diwartakan, juru bicara pemerintah Mali, Yaya Sangare menuturkan bala bantuan yang dikirim menemukan 54 jasad termasuk satu warga sipil, 10 orang selamat, dan menemukan kerusakan materi yang cukup besar.
Pihak berwenang awalnya melaporkan serangan oleh kelompok militan bersenjata terjadi di sebuah pos militer di Indelimane, wilayah Menaka, pada hari Jumat. Namun, jumlah korban tewas yang diinformasikan awal itu sangat sedikit.
Serangan itu tercatat sebagai salah satu serangan paling mematikan terhadap militer negara Afrika Barat dalam beberapa bulan terkhir.
Selain Mali, kelompok-kelompok militan bersenjata yang terkait al-Qaeda dan ISIS telah mampu menyebar ke seluruh Sahel dan mengacaukan beberapa wilayah Niger serta Burkina Faso.
(esn)