Al-Baghdadi Tewas, Ini Prediksi Mengerikan Tahanan ISIS
A
A
A
BAGHDAD - Seorang pejuang ISIS yang kini di penjara di Irak utara membuat prediksi mengerikan pasca tewasnya pemimpin kelompok ekstrimis itu, Abu Bakr al-Baghdadi. Menurutnya al-Baghdadi mungkin telah mati, tetapi dunia tidak menjadi tempat yang lebih aman.
Dalam sebuah wawancara dengan ABC News, Muhammed Hasik, menawarkan wawasan yang langka dan mengerikan ke dalam pikiran seorang pejuang ISIS.
Mengaku tidak menyesal atas tindakannya, Hasik percaya serangan terhadap Eropa akan terjadi. Ia pun menolak pentingnya kematian Abu Bakr al-Baghdadi.
"Ketika yang satu mati, yang lain muncul," dia memperingatkan seperti dikutip dari kantor berita yang bermarkas di New York itu.
Menurut Hasik kematian al-Baghdadi yang dielu-elukan sebagai kemenangan besat bagi pemerintahan Trump tidak mungkin menghalangi mereka melancarkan aksi teror.
Pria kelahiran Srebenica, Bosnia itu menilai arti penting dari kematian pendiri ISIS dalam sebuah serangan pasukan khusus AS itu sebagai sesuatu yang mencelakakan.
Ditanya apakah dia pikir orang lebih aman setelah kematiannya, Hasik berkata: "Saya pikir sekarang mungkin di Eropa sesuatu akan terjadi karena banyak orang mungkin kesal dengan hal ini."
Meskipun Presiden Trump menegaskan bahwa kekhalifahan ISIS tidak ada lagi? "Itu tidak masalah," kata Hasik. "Orang-orang masih eksis. Orang-orang masih di sana," ujarnya.
Menurut Hasik, kematian al-Baghdadi tidak membuat perbedaan. "Mungkin itu (kematian al-Baghdadi) akan menjadi lebih buruk," katanya. "Ini lebih berbahaya dari sebelumnya," tukasnya.
Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi dipastikan tewas dalam sebuah operasi yang dilakukan oleh pasukan khusus Amerika Serikat di Idlib, Suriah. Kematian buronan nomor satu ini diumumkan langsung oleh Presiden AS Donald Trump.
Dalam sebuah wawancara dengan ABC News, Muhammed Hasik, menawarkan wawasan yang langka dan mengerikan ke dalam pikiran seorang pejuang ISIS.
Mengaku tidak menyesal atas tindakannya, Hasik percaya serangan terhadap Eropa akan terjadi. Ia pun menolak pentingnya kematian Abu Bakr al-Baghdadi.
"Ketika yang satu mati, yang lain muncul," dia memperingatkan seperti dikutip dari kantor berita yang bermarkas di New York itu.
Menurut Hasik kematian al-Baghdadi yang dielu-elukan sebagai kemenangan besat bagi pemerintahan Trump tidak mungkin menghalangi mereka melancarkan aksi teror.
Pria kelahiran Srebenica, Bosnia itu menilai arti penting dari kematian pendiri ISIS dalam sebuah serangan pasukan khusus AS itu sebagai sesuatu yang mencelakakan.
Ditanya apakah dia pikir orang lebih aman setelah kematiannya, Hasik berkata: "Saya pikir sekarang mungkin di Eropa sesuatu akan terjadi karena banyak orang mungkin kesal dengan hal ini."
Meskipun Presiden Trump menegaskan bahwa kekhalifahan ISIS tidak ada lagi? "Itu tidak masalah," kata Hasik. "Orang-orang masih eksis. Orang-orang masih di sana," ujarnya.
Menurut Hasik, kematian al-Baghdadi tidak membuat perbedaan. "Mungkin itu (kematian al-Baghdadi) akan menjadi lebih buruk," katanya. "Ini lebih berbahaya dari sebelumnya," tukasnya.
Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi dipastikan tewas dalam sebuah operasi yang dilakukan oleh pasukan khusus Amerika Serikat di Idlib, Suriah. Kematian buronan nomor satu ini diumumkan langsung oleh Presiden AS Donald Trump.
(ian)