Serba-serbi PBB, Krisis Keuangan dan Sejarah Terbentuknya

Senin, 28 Oktober 2019 - 07:32 WIB
Serba-serbi PBB, Krisis...
Serba-serbi PBB, Krisis Keuangan dan Sejarah Terbentuknya
A A A
PADA 8 Oktober, Sekjen PBB Antonio Guterres berteriak tentang kondisi keuangan PBB yang di ujung tanduk. PBB pun harus melakukan penghematan besar-besaran dalam berbagai agendanya. (Baca juga: Kesulitan Keuangan, Staf PBB Terancam Tidak Terima Gaji )
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan, sejauh ini 129 negara telah membayar iuran mereka untuk 2019, yang berjumlah hampir USD2 miliar. AS bertanggung jawab atas hampir 28% lebih dari anggaran pemeliharaan perdamaian. Washington saat ini berutang USD2,4 miliar untuk misi penjaga perdamaian. (Baca juga: Kekurangan Dana, PBB Tak Berkutik Atasi Beragam Krisis Dunia )

Negara penyumbang dana terbesar untuk anggaran pasukan penjaga perdamaian PBB (2018)
Negara Persentase sumbangan dana
1. Amerika Serikat 28,47%
2. China 10,25%
3. Jepang 9,68%
4. Jerman 6,39%
5. Prancis 6,28%
Total anggaran 2017-2018 USD6,8 miliar

Negara Penyumbang Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Terbesar (per Januari 2019)
Negara Jumlah pasukan
1. Ethiopia 7.294
2. India 5.861
3. Bangladesh 5.820
4. Rwanda 5.209
5. Pakistan 4.996
6. Nepal 4.954
7. Indonesia 2.843

Sejarah PBB
1. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berdiri pada 24 Oktober 1945
2. Badan ini merupakan pengganti Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dan didirikan setelah Perang Dunia II.
3. Pada akhir perang dunia ke-2, Presiden Amerika Serikat F.D. Roosevelt dan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill mengadakan pembicaraan di geladak kapal Agusta, sehingga melahirkan "Piagam Atlantik" (Atlantic Charter).
4. Didorong isi Piagam Atlantik kemudian diadakan serangkaian pertemuan yang pada akhirnya menghasilkan Piagam Perdamaian (Charter of Peace), atau biasa disebut Piagam PBB.
5. Piagam ini disahkan pada 24 Oktober 1945 yang nantinya diperingati sebagai hari lahirnya PBB.

Sekjen PBB
Nama dan asal negara Masa tugas 1. Sir Gladwyn Jebb (Inggris) 25 Oktober 1945 - 2 Februari 19462. Trygve Halvdan Lie (Norwegia) 2 Februari 1946 - 10 November 1952
3. Dag Hammarskjold (Swedia) 10 April 1953 - 18 September 1961
4. U Thant (Myanmar) 30 November 1961 - 31 Desember 1971
5. Kurt Waldheim (Austria) 1 Januari 1972 - 31 Desember 1981
6. Javier Perez de Cuellar (Peru) 1 Januari 1982 - 31 Desember 1991
7. Boutors Boutros-Ghali (Mesir) 1 Januari 1992 - 31 Desember 1996
8. Kofi Annan (Ghana) 1 Januari 1997 - 31 Desember 2006
9. Ban Ki-Moon (Korsel) 1 Januari 2007 – 31 Desember 2016
10. Antonio Guterres (Portugal) 1 Januari 2017-sekarang
(poe)
Berita Terkait
OIKN dan DPR Bahas Rekonstruksi...
OIKN dan DPR Bahas Rekonstruksi Anggaran dalam RDP, Tekankan Efisiensi Belanja 2025
6 Kota Paling Multikultural...
6 Kota Paling Multikultural di Dunia, dari Amsterdam hingga Singapura
10 Negara dengan Etnis...
10 Negara dengan Etnis Paling Beragam di Dunia
Inilah Kota-kotaTertinggi...
Inilah Kota-kotaTertinggi di Indonesia
8 Aktivis Perempuan...
8 Aktivis Perempuan Muslim Berprestasi Dunia
7 Tari tradisional Indonesia...
7 Tari tradisional Indonesia yang Mendunia
Berita Terkini
4 Negara Mayoritas Islam...
4 Negara Mayoritas Islam Rayakan Lebaran dalam Kondisi Berperang, dari Palestina hingga Suriah
46 menit yang lalu
Rusia Kecam Trump karena...
Rusia Kecam Trump karena Mengancam Akan Mengebom Iran
1 jam yang lalu
4 Alasan Elon Musk Akan...
4 Alasan Elon Musk Akan Dijadikan Nama Kapal Induk AS Terbaru, Salah Satunya Simbol Kebangkitan Militer
2 jam yang lalu
Siapa Bajinder Singh?...
Siapa Bajinder Singh? Pendeta yang Dijuluki sebagai Nabi Dipenjara Seumur Hidup karena Memperkosa Jemaatnya
3 jam yang lalu
Jam Tangan Paling Rumit...
Jam Tangan Paling Rumit di Dunia! Mampu Melacak Posisi Matahari hingga Mendeteksi Bintang
5 jam yang lalu
Siapa Uday Rabie? Warga...
Siapa Uday Rabie? Warga Palestina yang Berani Mendemo Hamas hingga Diculik serta Disiksa hingga Tewas
5 jam yang lalu
Infografis
Rupiah Jeblok ke Level...
Rupiah Jeblok ke Level Terendah Sejak Krisis 1998
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved