Warga Kanada Tentukan Nasib PM Trudeau dalam Pemilu
A
A
A
OTTAWA - Warga Kanada memberikan suara pada pemilu Senin (21/10) untuk menentukan apakah Perdana Menteri (PM) Justin Trudeau akan tetap berkuasa setelah muncul dua skandal besar.
Trudeau, 47, menjabat sejak empat tahun lalu sebagai tokoh karismatik yang menjanjikan "jalan-jalan bersinar". Pemimpin Partai Liberal itu mendapat dukungan dari mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama di penghujung kampanyenya. Obama menganggap Trudeau sebagai salah satu pemimpin progresif di negara demokratis utama dunia.
Namun Trudeau diguncang oleh skandal wajah dicat hitam dan mendapat kritik atas caranya menangani kasus korupsi yang melibatkan perusahaan konstruksi besar di Kanada. Putra mantan PM Kanada Pierre Trudeau itu juga tampak lelah dengan pemerintahannya.
Partai Liberal dan oposisi utama Partai Konservatif yang dipimpin Andrew Scheer bersaing ketat dalam pemilu tersebut, berdasarkan sejumlah survei.
"Kebenaran sedang dipertaruhkan sekarang," ungkap pakar survei dari Ipsos, Darrell Bricker, dilansir Reuters.
Setahun lalu, tak seorang pun memprediksi Trudeau akan gagal memenangkan periode kedua pemerintahannya. Namun survei terbaru menunjukkan dia kemungkinan hanya akan menang tipis dan dapat kembali menjabat dengan posisi minoritas di parlemen dengan 338 kursi itu.
Posisi Trudeau pun semakin lemah dan perlu mendapat dukungan oposisi sayap kiri.
Trudeau, 47, menjabat sejak empat tahun lalu sebagai tokoh karismatik yang menjanjikan "jalan-jalan bersinar". Pemimpin Partai Liberal itu mendapat dukungan dari mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama di penghujung kampanyenya. Obama menganggap Trudeau sebagai salah satu pemimpin progresif di negara demokratis utama dunia.
Namun Trudeau diguncang oleh skandal wajah dicat hitam dan mendapat kritik atas caranya menangani kasus korupsi yang melibatkan perusahaan konstruksi besar di Kanada. Putra mantan PM Kanada Pierre Trudeau itu juga tampak lelah dengan pemerintahannya.
Partai Liberal dan oposisi utama Partai Konservatif yang dipimpin Andrew Scheer bersaing ketat dalam pemilu tersebut, berdasarkan sejumlah survei.
"Kebenaran sedang dipertaruhkan sekarang," ungkap pakar survei dari Ipsos, Darrell Bricker, dilansir Reuters.
Setahun lalu, tak seorang pun memprediksi Trudeau akan gagal memenangkan periode kedua pemerintahannya. Namun survei terbaru menunjukkan dia kemungkinan hanya akan menang tipis dan dapat kembali menjabat dengan posisi minoritas di parlemen dengan 338 kursi itu.
Posisi Trudeau pun semakin lemah dan perlu mendapat dukungan oposisi sayap kiri.
(sfn)