Nilai Surat Trump Tidak Sopan, Erdogan Siapkan Aksi Balasan

Sabtu, 19 Oktober 2019 - 07:07 WIB
Nilai Surat Trump Tidak...
Nilai Surat Trump Tidak Sopan, Erdogan Siapkan Aksi Balasan
A A A
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan mengatakan bahwa surat terakhir yang dikirimkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepadanya bertentangan dengan sopan santun diplomatik dan politik.

"Surat itu tidak sejalan dengan kesopanan diplomatik dan politik. Kami tidak akan melupakan kurangnya rasa hormat ini. Ini bukan prioritas bagi kami. Tetapi ketika saatnya tiba, kami ingin diketahui bahwa kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan,” kata Erdogan seperti dilansir dari Independent, Sabtu (19/10/2019).

Surat resmi yang luar biasa itu memperingatkan Erdogan tidak menjadi "orang bodoh" atas rencana Turki untuk memulai kampanye militer di Suriah utara.

"Jangan menjadi pria yang tangguh, jangan bodoh!," bunyi surat itu. (Baca juga: Trump Peringatkan Erdogan soal Invasi ke Suriah: Jangan Bodoh! )

Erdogan sendiri bereaksi dengan marah terhadap surat itu, melemparkannya ke tempat sampah dan memulai ofensif militer, yang telah menewaskan puluhan warga sipil dan membuat ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal. (Baca juga: Erdogan Buang Surat 'Jangan Bodoh' Trump ke Tempat Sampah )

Dalam surat 9 Oktober, Trump juga mengatakan kepada Erdogan bahwa dia bisa membuat "kesepakatan yang bagus" dengan Jenderal Mazloum Kobani, pemimpin Unit Perlindungan Rakyat (YPG), milisi yang dipimpin Kurdi yang bersekutu dengan Washington dalam perang melawan Isis.

Erdogan mengatakan tersinggung dengan saran tersebut.

"Kamu berbicara tentang dalang teror. Dalang ini sedang berbicara dengan Presiden Trump. Perjanjian ini antara Turki dan negara dan bukan dengan organisasi teroris," kata Erdogan.

Pada hari Kamis Turki sepakat untuk melakukan gencatan senjata sementara. Tetapi, menurut pasukan Kurdi, pertempuran terus berlanjut di Suriah utara. (Baca juga: AS-Turki Sepakati Gencatan Senjata di Suriah )

Berbicara pada konferensi pers di sebuah kamar di kompleks Istana Dolmabahce yang berornamen di sepanjang Selat Bosphorus di Istanbul, Erdogan memperingatkan bahwa perang dapat dimulai kembali dengan sungguh-sungguh jika YPG tidak mengosongkan zona penyangga 30 kilometer di sepanjang perbatasannya.

"Jika AS dapat menepati janjinya, masalah zona aman akan diselesaikan," katanya, merujuk pada penarikan YPG.

"Jika janji-janji ini tidak ditepati pada akhir periode 120 jam, operasi kami akan berlanjut di tempat yang belum ditepati," tegas Erdogan

Wakil presiden AS Mike Pence dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo bertemu dengan Erdogan di Ankara pada hari Kamis, setelah lampu hijau efektif serangan Trump disambut dengan kecaman luas dari dalam negeri dan internasional.

Presiden Turki menyebut pertemuan dengan wakil presiden AS Mike Pence dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo sangat produktif.

"120 jam ke depan kami ingin mengimplementasikan skema tersebut," imbuhnya.

Erdogan mengatakan bahwa ia akan menuju ke kota peristirahatan Sochi di Rusia pada hari Selasa untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin dan membawa rencananya untuk menciptakan zona aman bersamanya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1344 seconds (0.1#10.140)