Assad: Suriah Akan Merespons Agresi Turki
A
A
A
DAMASKUS - Presiden Suriah, Bashar al-Assad, mengirim peringatan kepada Turki yang telah menggelar operasi militer lintas perbatasan. Assad menilai Turki telah melakukan agresi dan akan meresponsnya di bagian mana pun dari wilayah negara itu.
"Kami akan menanggapi dan menghadapinya, dalam segala bentuknya, di mana saja di Suriah, menggunakan semua cara yang sah yang kami miliki," kata Assad dalam pertemuan dengan Penasihat Dewan Keamanan Nasional Irak Faleh al-Fayyad seperti dikutip dari Asharq Al-Awsat, Kamis (17/10/2019).
Pernyataannya itu muncul setelah terjadi kesepakatan antara Damaskus dan Pasukan Demokratik Suriah pimpinan Kurdi untuk menangkis serangan yang diluncurkan oleh Turki di timur laut Suriah pekan lalu.
Operasi Turki telah memungkinkan Assad untuk mengirim pasukannya ke daerah yang telah berada di luar kendalinya selama bertahun-tahun dalam perang Suriah. Perang saudara yang pecah di Suriah sudah berlangsung lebih dari delapan tahun.
Ankara sebelumnya mengatakan telah mengambil alih kota Ras al-Ain dan Tel Abyad, dua kota utama di sepanjang perbatasan.
Sementara itu otoritas pimpinan Kurdi di kawasan itu menyerukan pembentukan koridor "untuk mengevakuasi warga sipil yang tewas dan terluka dari Ras al-Ain. Dikatakan warga sipil terjebak di kota itu, mendesak kekuatan asing termasuk koalisi pimpinan AS dan Rusia, untuk campur tangan untuk mengeluarkan mereka.
Sementara itu pasukan Suriah disertai oleh pasukan Rusia memasuki Kobani, kota perbatasan strategis dan hot spot potensial untuk konflik yang lebih luas, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
"Kami akan menanggapi dan menghadapinya, dalam segala bentuknya, di mana saja di Suriah, menggunakan semua cara yang sah yang kami miliki," kata Assad dalam pertemuan dengan Penasihat Dewan Keamanan Nasional Irak Faleh al-Fayyad seperti dikutip dari Asharq Al-Awsat, Kamis (17/10/2019).
Pernyataannya itu muncul setelah terjadi kesepakatan antara Damaskus dan Pasukan Demokratik Suriah pimpinan Kurdi untuk menangkis serangan yang diluncurkan oleh Turki di timur laut Suriah pekan lalu.
Operasi Turki telah memungkinkan Assad untuk mengirim pasukannya ke daerah yang telah berada di luar kendalinya selama bertahun-tahun dalam perang Suriah. Perang saudara yang pecah di Suriah sudah berlangsung lebih dari delapan tahun.
Ankara sebelumnya mengatakan telah mengambil alih kota Ras al-Ain dan Tel Abyad, dua kota utama di sepanjang perbatasan.
Sementara itu otoritas pimpinan Kurdi di kawasan itu menyerukan pembentukan koridor "untuk mengevakuasi warga sipil yang tewas dan terluka dari Ras al-Ain. Dikatakan warga sipil terjebak di kota itu, mendesak kekuatan asing termasuk koalisi pimpinan AS dan Rusia, untuk campur tangan untuk mengeluarkan mereka.
Sementara itu pasukan Suriah disertai oleh pasukan Rusia memasuki Kobani, kota perbatasan strategis dan hot spot potensial untuk konflik yang lebih luas, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
(ian)