11 Pemenang Nobel Termuda Sepanjang Sejarah

HADIAH Nobel dianggap salah satu penghargaan paling bergensi di dunia. Dari 889 pemenang sejak 1901-2018, sejumlah orang berhasil mengukir namanya sebagai peraih Nobel dengan usia termuda sepanjang sejarah. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya. (Baca juga: Tiga Ilmuwan Pengembang Baterai Lithium-ion Raih Hadiah Nobel Kimia )

1. Malala Yousafzai
Usia : 17 tahun*Kategori / Tahun : Nobel Perdamaian 2014
Kontribusi : Advokasi hak asasi manusia, terutama untuk hak anak perempuan atas pendidikan

Pada 2014 , Malala Yousafzai menjadi pemenang Nobel termuda, saat itu usianya baru 17 tahun. Aktivis dari Pakistan untuk pendidikan perempuan ini juga merupakan salah satu dari "100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia " pada 2013. Ia adalah perempuan Pakistan kedua yang menerima Nobel. Saat ini Malala telah menjadi ikon yang mengingpirasi jutaan perempuan di negara-negara dunia ketiga.

2. Lawrence Bragg



Usia : 25 tahun
Kategori /Tahun : Nobel Fisika 1915
Kontribusi : Menganalisis struktur kristal dengan sinar-X

Pada 1915, Lawrence Bragg menjadi orang termuda yang memenangkan Nobel Fisika pada usia 25 atas jasanya dalam menganalisa struktur kristal dengan menggunakan sinar-X. Ini merupakan langkah penting dalam pengembangan kristalografi sinar-X. Saat ini, ia adalah orang termuda kedua yang memperoleh hadiah Nobel.

Sepanjang hidupnya, ia juga memenangkan sejumlah penghargaan lainnya termasuk Matteucci Medal , Copley Medal, Royal Medal dan lainnya. Hingga saat ini , ia tetap termuda penerima Nobel dalam bidang fisika.

3. Nadia Murad



Usia : 25 tahun
Kategori/Tahun : Nobel Perdamaian 2018
Kontribusi : Berjuang melawan kekerasan seksual pada perempuan

Wanita kelahiran 1993 ini awalnya hanyalah siswi biasa di Irak sampai akhirnya ISIS menangkapnya dan menjadikannya budak seks pada Agustus 2014. Selama beberapa bulan, Nadia memberanikan diri untuk kabur. Ia berhasil keluar dari orang yang menahannya pada November 2014.

Setelah berada di kamp penampungan, Nadia pun dipindahkan untuk menjadi saksi atas kekejaman ISIS di hadapan PBB. Sejak saat itu, aksinya melawan kekerasan seksual pun dimulai. Atas dasar itulah Nobel mengganjarnya dengan penghargaan Nobel perdamaian pada 2018.

4. Werner Heisenberg



Usia : 31 tahun
Kategori/Tahun : Nobel Fisika 1932
Kontribusi : menciptakan mekanika kuantum

Pada usia 31, fisikawan teoritis Jerman Werner Heisenberg pada 1932 memenangkan Hadiah Nobel Fisika untuk penciptaan mekanika kuantum, aplikasi yang menyebabkan ditemukannya bentuk allotropic hidrogen. Werner adalah salah satu pelopor utama mekanika kuantum.

Ia mendapat gelar doktor kehormatan dari Universitas Bruxelles, Universitas Teknologi Karlsruhe dan University of Budapest. Ia juga memberikan kontribusi penting untuk teori hidrodinamika aliran turbulen, inti atom, ferromagnetism, sinar kosmik , dan partikel subatomic.

5. Paul A.M. Dirac



Usia : 31 tahun
Kategori/Tahun : Nobel Fisika 1933
Kontribusi : Menemukan bentuk-bentuk teori atom produktif yang baru

Laki-laki ini memenangkan Nobel Fisika tahun 1933 pada usia 31 tahun untuk penemuannya mengenai teori atom. Fisikawan teoritis Inggris ini dianggap sebagai salah satu tokoh kunci yang bekerja di bidang mekanika kuantum dan elektrodinamika kuantum. Dalam masa hidupnya, ia menjabat sebagai profesor di beberapa universita, baik itu di University of Cambridge atau University of Miami atau Florida State University.

6. Carl D. Anderson
Umur : 31 tahunKategori/Tahun : Nobel Fisika 1936
Kontribusi : Menemukan positron, pasangan antimateri dari elektron

Fisikawan Amerika Carl D. Anderson adalah pemenang Nobel Fisika Prize pada tahun 1936. Pada saat kemenangannya dia berusia 31 tahun.

Ia memenangkan hadiah " untuk penemuan positron". Tahun berikutnya, ia memenangkan Elliott Cresson Medal. Ia juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penemuan muon.

7. Tsung-Dao Lee



Usia : 31 tahun
Kategori/Tahun : Nobel Fisika 1957
Kontribusi : Menunjukkan pelanggaran hukum paritas dalam interaksi yang
lemah
Fisikawan Amerika kelahiran China, Tsung - Dao Lee memenangkan Hadiah Nobel Fisika pada tahun 1957 saat berusia 31 tahun. Laki-laki ini memenangkan nobel karena berhasil menemukan “hukum keseimbangan” yang telah menyebabkan penemuan penting tentang unsur dasar. Hadiah itu ia bagi dengan Chen Ning Yang.
Keduanya adalah warga Cina pertama yang memenangkan Hadiah Nobel. Pada tahun yang sama, Tsung - Dao Lee memenangkan Anugerah Albert Einstein. Selain itu, ia juga menjadi anggota National Academy of Sciences, Academia Sinica, Pontifical Academy of Sciences, dll

8. Rudolf Mossbauer
Usia : 32 tahunKategori/Tahun : Nobel Fisika 1961
Kontribusi : Menemukan fluoresensi resonansi nuklir recoilless

Rudolf Mossbauer melakukan serangkaian penelitian di Institut Max Planck Jerman untuk Penelitian Medis di Heidelberg dari 1955 hingga 1957. Di sinilah ia melakukan pengamatan eksperimental pertamanya tentang fenomena penyerapan resonansi nuklir recoilless.

Penemuan Rudolf membuka jalan baru untuk mempelajari tingkat energi dalam inti atom dan menganalisis bagaimana mereka dipengaruhi oleh lingkungan mereka dan berbagai fenomena. Karyanya di bidang ini juga telah dihargai oleh Hadiah dari Research Corporation New York (1960) dan Elliott Cresson Medal (1961).

9. Frederick Banting



Usia : 32 tahun
Kategori/Tahun : Nobel Kedokteran 1923
Kontribusi : Menemukan insulin

Ilmuwan medis Kanada Frederick Banting adalah peraih Nobel termuda di bidang Fisiologi / Kedokteran. Ia menerima Hadiah Nobel karena menemukan insulin dan potensi terapeutiknya.

Pada tahun yang sama (1923), pemerintah Kanada memberinya anuitas seumur hidup untuk melanjutkan pekerjaannya. Insulin adalah hormon yang dibuat oleh pankreas. Ini memungkinkan glukosa (yang diperoleh dari makanan) masuk ke dalam sel.

10. Mairead Corrigan
Usia : 32 tahunKategori/Tahun : Nobel Perdamaian 1976
Kontribusi : Pekerjaannya sebagai salah satu pendiri Komunitas Orang Damai
Mairead Corrigan Maguire adalah salah satu pendiri Women for Peace, yang kemudian menjadi Komunitas untuk Perdamaian Rakyat - sebuah organisasi yang mendorong resolusi damai Troubles di Irlandia Utara. Ia dibesarkan dalam keluarga miskin di Belfast.

Saat melakukan pekerjaan kantor, dia menghabiskan banyak waktu di masa mudanya untuk pekerjaan amal di Legion of Mary, sebuah organisasi Katolik. Dalam sebuah insiden penembakan brutal (terjadi pada 1976) saudara perempuannya kehilangan tiga anak. Seorang saksi menghubungi Mairead dan mereka berdua sepakat membuat organisasi perdamaian untuk mengakhiri konflik antara Protestan dan Katolik di Irlandia Utara.

11. Tawakkul Karman



Umur : 32 tahun
Kategori/Tahun : Nobel Perdamaian 2011
Kontribusi : Partisipasinya dalam pekerjaan pembangunan perdamaian dan perjuangan tanpa kekerasan untuk hak perempuan

Wartawan dan politisi Yaman, Tawakkul Karman memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada 2011. Pada saat itu, dia berusia 32 tahun. Ia memenangkan penghargaan "perjuangan tanpa kekerasannya untuk keselamatan perempuan dan hak perempuan untuk berpartisipasi penuh dalam pembangunan perdamaian".

Tawakkul adalah perempuan Yaman pertama yang memenangkan Hadiah Nobel. Selain sebagai wartawan, dia juga seorang aktivis yang memimpin kelompok Women Journalists Without Chains yang didirikan pada 2005.

*Usia saat menerima penghargaan Nobel
Sumber: www. rankred.com