Liga Arab Tolak Operasi Militer Turki di Suriah Utara
A
A
A
KAIRO - Liga Arab menyatakan penolakannya terhadap oeprasi militer Turki di Suriah utara. Liga Arab mengatakan operasi militer itu melanggar kedaulatan negara yang dilanda perang.
"Turki seharusnya tidak melakukan operasi militer seperti itu terlepas dari dalih yang digunakannya untuk pembenaran," kata Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab Hossam Zaki dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (10/10/2019).
Pernyataan Zaki datang beberapa jam setelah Turki melancarkan serangan militer yang dijuluki "Operasi Damai Musim Semi" terhadap pasukan Kurdi di Suriah utara yang berbatasan dengan Turki selatan. Ankara pasukan Kurid sebagai teroris.
Pejabat Liga Arab juga menyesalkan ketidakmampuan badan pan-Arab itu untuk memainkan peran aktif di Suriah setelah keanggotaan Damaskus ditangguhkan pada 2011 atas tindakan keras terhadap protes.
Zaki menjelaskan bahwa ketua Liga Arab Ahmed Aboul-Gheit mencoba untuk melibatkan organisasi itu dalam penyelesaian krisis Suriah tetapi upaya sejauh ini tidak cukup berhasil.
Organisasi Arab yang berbasis di Kairo itu mengatakan dalam sebuah pernyataan sebelumnya pada hari Rabu, sebelum operasi Turki dimulai, bahwa langkah Ankara akan menjadi pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Suriah dan ancaman serius bagi integritas teritorial Suriah.
Pernyataan itu menambahkan bahwa serangan semacam tersebut dapat menyebabkan lebih memburuknya kondisi kemanusiaan dan keamanan di Suriah, memicu lebih banyak konflik dan memungkinkan Negara Islam (IS) mengembalikan sebagian kekuatannya.
"Intervensi asing di Suriah dari pihak mana pun ditolak dan dikutuk," pernyataan Liga Arab menekankan, mendesak semua pihak untuk membuka jalan bagi proses politik di Suriah alih-alih eskalasi militer yang lebih banyak.
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan pada hari Rabu bahwa operasi di Suriah utara dilakukan bekerja sama dengan Tentara Nasional Suriah.
Ankara memandang Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi dan Unit Perlindungan Rakyat (YPG) sebagai teroris yang bersekutu dengan Partai Pekerja Kurdistan Turki (PKK), menurut Erdogan.
Pasukan Kurdi adalah sekutu utama Amerika Serikat (AS) dalam memerangi IS di Suriah. Itulah sebabnya Kurdi, serta kritikus terhadap Presiden AS Donald Trump, menganggap penarikan pasukan AS baru-baru ini dari Suriah utara menjelang serangan Turki adalah pengkhianatan.
"Turki seharusnya tidak melakukan operasi militer seperti itu terlepas dari dalih yang digunakannya untuk pembenaran," kata Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab Hossam Zaki dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (10/10/2019).
Pernyataan Zaki datang beberapa jam setelah Turki melancarkan serangan militer yang dijuluki "Operasi Damai Musim Semi" terhadap pasukan Kurdi di Suriah utara yang berbatasan dengan Turki selatan. Ankara pasukan Kurid sebagai teroris.
Pejabat Liga Arab juga menyesalkan ketidakmampuan badan pan-Arab itu untuk memainkan peran aktif di Suriah setelah keanggotaan Damaskus ditangguhkan pada 2011 atas tindakan keras terhadap protes.
Zaki menjelaskan bahwa ketua Liga Arab Ahmed Aboul-Gheit mencoba untuk melibatkan organisasi itu dalam penyelesaian krisis Suriah tetapi upaya sejauh ini tidak cukup berhasil.
Organisasi Arab yang berbasis di Kairo itu mengatakan dalam sebuah pernyataan sebelumnya pada hari Rabu, sebelum operasi Turki dimulai, bahwa langkah Ankara akan menjadi pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Suriah dan ancaman serius bagi integritas teritorial Suriah.
Pernyataan itu menambahkan bahwa serangan semacam tersebut dapat menyebabkan lebih memburuknya kondisi kemanusiaan dan keamanan di Suriah, memicu lebih banyak konflik dan memungkinkan Negara Islam (IS) mengembalikan sebagian kekuatannya.
"Intervensi asing di Suriah dari pihak mana pun ditolak dan dikutuk," pernyataan Liga Arab menekankan, mendesak semua pihak untuk membuka jalan bagi proses politik di Suriah alih-alih eskalasi militer yang lebih banyak.
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan pada hari Rabu bahwa operasi di Suriah utara dilakukan bekerja sama dengan Tentara Nasional Suriah.
Ankara memandang Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi dan Unit Perlindungan Rakyat (YPG) sebagai teroris yang bersekutu dengan Partai Pekerja Kurdistan Turki (PKK), menurut Erdogan.
Pasukan Kurdi adalah sekutu utama Amerika Serikat (AS) dalam memerangi IS di Suriah. Itulah sebabnya Kurdi, serta kritikus terhadap Presiden AS Donald Trump, menganggap penarikan pasukan AS baru-baru ini dari Suriah utara menjelang serangan Turki adalah pengkhianatan.
(ian)