Enam Gajah di Thailand Mati Jatuh dari Air Terjun
A
A
A
BANGKOK - Enam ekor gajah secara tragis tewas setelah jatuh dari air terjun saat mencoba saling menyelamatkan satu sama lain. Sedangkan dua gajah lain ditemukan tengah berjuang di tepi tebing di dekatnya, dan telah dipindahkan oleh pihak berwenang Thailand.
Para pejabat mengatakan insiden itu terjadi setelah seekor bayi gajah tergelincir dan jatuh ke air terjun di Taman Nasional Khao Yai, Thailand tengah.
Departemen Taman Nasional, Pelestarian Satwa dan Konservasi Tanaman (DNP) Thailand mengatakan, para pejabat dipanggil ke tempat kejadian pada hari Sabtu pukul 03:00 waktu setempat ketika sekelompok gajah memblokir jalan di dekat air terjun.
Tiga jam kemudian, mayat gajah berusia tiga tahun terlihat di dekat dasar air terju Haew Narok, dan lima lainnya ditemukan di dekatnya.
Khanchit Srinoppawan, kepala taman nasional, mengatakan bahwa dua gajah yang tersisa sedang dipantau.
Edwin Wiek, pendiri Wildlife Friends Foundation Thailand, mengatakan pasangan ini mungkin mengalami kesulitan untuk bertahan hidup karena gajah mengandalkan kawanan besar mereka untuk perlindungan dan menemukan makanan.
Insiden itu juga dapat menimbulkan korban emosional. Gajah telah dikenal sebagai binatang yang bisa menunjukkan tanda-tanda kesedihan.
"Ini seperti kehilangan separuh keluarga Anda," kata Wiek.
"Tidak ada yang bisa kamu lakukan, sayanganya itu adalah sifatnya," imbuhnya seperti dikutip dari BBC, Minggu (6/10/2019).
Sekedar informasi, air terjun yang dikenal sebagai Haew Narok (Hell's Fall) memiliki sejarah kejadian serupa. Pada tahun 1992, kawanan delapan gajah mati setelah jatuh dalam kasus yang menjadi perhatian nasional.
Sekitar 7.000 gajah Asia masih berada di Thailand, dengan lebih dari setengahnya hidup di penangkaran.
Para pejabat mengatakan insiden itu terjadi setelah seekor bayi gajah tergelincir dan jatuh ke air terjun di Taman Nasional Khao Yai, Thailand tengah.
Departemen Taman Nasional, Pelestarian Satwa dan Konservasi Tanaman (DNP) Thailand mengatakan, para pejabat dipanggil ke tempat kejadian pada hari Sabtu pukul 03:00 waktu setempat ketika sekelompok gajah memblokir jalan di dekat air terjun.
Tiga jam kemudian, mayat gajah berusia tiga tahun terlihat di dekat dasar air terju Haew Narok, dan lima lainnya ditemukan di dekatnya.
Khanchit Srinoppawan, kepala taman nasional, mengatakan bahwa dua gajah yang tersisa sedang dipantau.
Edwin Wiek, pendiri Wildlife Friends Foundation Thailand, mengatakan pasangan ini mungkin mengalami kesulitan untuk bertahan hidup karena gajah mengandalkan kawanan besar mereka untuk perlindungan dan menemukan makanan.
Insiden itu juga dapat menimbulkan korban emosional. Gajah telah dikenal sebagai binatang yang bisa menunjukkan tanda-tanda kesedihan.
"Ini seperti kehilangan separuh keluarga Anda," kata Wiek.
"Tidak ada yang bisa kamu lakukan, sayanganya itu adalah sifatnya," imbuhnya seperti dikutip dari BBC, Minggu (6/10/2019).
Sekedar informasi, air terjun yang dikenal sebagai Haew Narok (Hell's Fall) memiliki sejarah kejadian serupa. Pada tahun 1992, kawanan delapan gajah mati setelah jatuh dalam kasus yang menjadi perhatian nasional.
Sekitar 7.000 gajah Asia masih berada di Thailand, dengan lebih dari setengahnya hidup di penangkaran.
(ian)