Israel Marah Disebut Erdogan Lakukan Holocaust di Gaza ala Nazi

Kamis, 26 September 2019 - 09:09 WIB
Israel Marah Disebut Erdogan Lakukan Holocaust di Gaza ala Nazi
Israel Marah Disebut Erdogan Lakukan Holocaust di Gaza ala Nazi
A A A
TEL AVIV - Para pemimpin Israel marah dan mengecam Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang menyamakan tindakan militer Zionis di Gaza dengan tindakan Nazi yang melakukan Holocaust terhadap orang-orang Yahudi.

Erdogan melontarkan pendapatnya itu dalam sebuah pertemuan di sela-sela sidang ke-74 Majelis Umum PBB.

Menurut laporan kantor berita Turki, Anadolu, Erdogan mengatakan hal itu kepada para pemimpin Muslim Amerika Serikat (AS) dalam sebuah pertemuan hari Senin di New York. "Kami melihat Holocaust dengan cara yang sama seperti kami memandang mereka yang mengepung Gaza dan melakukan pembantaian di dalamnya," katanya.

Pada hari Selasa, dalam pidatonya di PBB, Erdogan kembali mengecam Israel. Sembari menunjukkan peta, dia mempertanyakan perbatasan negara Yahudi itu dan menuduh rezim Zionis menyembunyikan tujuan ekspansionis.

"Wilayah Palestina di bawah pendudukan Israel telah menjadi salah satu tempat ketidakadilan yang paling mencolok," kata Erdogan.

Merespons pidato pemimpin Turki tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Erdogan berbohong.

"Seseorang yang tidak berhenti berbohong, yang membantai suku Kurdi, yang menyangkal pembantaian orang-orang Armenia, seharusnya tidak berkhotbah untuk Israel," katanya. "Berhenti berbohong Erdogan," katanya lagi, seperti dikutip dari Times of Israel, Kamis (26/9/2019).

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menuduh Erdogan bersikap anti-Semitisme karena menggunakan perbandingan Holocaust. "Anda seharusnya malu, Erdogan," kata Katz.

"Tidak ada cara lain untuk menafsirkan kata-kata Erdogan yang kasar dan keji. Itu anti-Semitisme, jelas. Ini adalah bukti bahwa tanggung jawab #HolocaustRemembrance lebih relevan sekarang daripada sebelumnya," imbuh Katz di Twitter.

Erdogan adalah pembela gigih perjuangan Palestina dan kritikus sengit terhadap Israel. Dia dan Netanyahu sering bertukar hinaan.

Pada bulan April, Erdogan menyebut pemimpin Israel sebagai "tiran" setelah Netanyahu menyebutnya "diktator" dan "lelucon."

Sebulan kemudian, Erdogan mengecam keras Israel atas pemboman sebuah gedung yang menampung kantor berita negara Turki, Anadolu, di Gaza. Pemboman itu terjadi di tengah pertempuran sengit, ketika para militan Gaza menembakkan lebih dari 250 roket ke Israel dan rezim Zionis menanggapi dengan serangan udara di Jalur Gaza.

Kedua negara secara resmi mengakhiri keretakan diplomatik selama enam tahun pada 2016 yang dimulai ketika 10 aktivis Turki terbunuh dalam konfrontasi dengan pasukan komando Angkatan Laut Israel di atas kapal Mavi Marmara. Para aktivis kala itu ingin menghancurkan blokade laut Israel di Jalur Gaza. Rezim Zionis kala itu berdalih bahwa tentaranya diserang dengan kejam oleh mereka yang ada di kapal Mavi Marmara.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3583 seconds (0.1#10.140)