AS Tampar Bank Sentral Iran dengan Sanksi Dahsyat

Sabtu, 21 September 2019 - 03:03 WIB
AS Tampar Bank Sentral...
AS Tampar Bank Sentral Iran dengan Sanksi Dahsyat
A A A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi dahsyat terhadap bank sentral dan dana pengembangan (development fund) Iran. Tindakan Washington ini sebagai respons atas serangan kilang minyak di Arab Saudi yang menurut Washington dilakukan oleh Teheran.

Presiden Donald Trump kepada wartawan di Gedung Putih telah mengisyaratakan penjatuhan sanksi terbaru terhadap negara para Mullah. Namun, ketika sanksi dijatuhkan oleh Departemen Keuangan Amerika, Trump enggan merinci sanksi tersebut.

Trump hanya mengatakan bahwa sanksi terbaru yang dijatuhkan adalah sanksi tertinggi yang pernah dijatuhkan pada suatu negara. "Sanksi itu langsung ke atas," katanya.

Iran membantah terlibat dalam serangan dua kilang minyak Saudi Aramco di Aqaiq dan Khurais. Serangan besar-besaran dengan puluhan drone dan rudal jelajah pada Sabtu pekan lalu itu melumpuhkan separuh produksi minyak Arab Saudi.

Kelompok pemberontak Houthi Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu dan mengancam akan melakukan lebih banyak serangan serupa.

Analis meragukan seberapa keras langkah-langkah baru akan memukul Teheran mengingat sanksi sebelumnya telah mengeringkan pendapatan minyak Iran dan memutus hubungan bank-bank Iran dengan dunia keuangan.

Senator Republik Lindsey Graham meminta Pentagon untuk memberikan Trump berbagai pilihan yang akan menghukum Iran dan memperingatkan bahwa Amerika Serikat telah "kehilangan pencegahan" dengan Teheran.

Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan mengatakan sanksi baru menargetkan Bank Sentral Iran, Dana Pembangunan Nasional Iran dan Etemad Tejarate Pars Co, sebuah perusahaan Iran yang menurut pejabat AS digunakan untuk menyembunyikan transfer keuangan untuk pembelian peralatan militer Iran.

"Ini adalah sanksi tertinggi yang pernah dijatuhkan pada suatu negara," kata Trump, dikutip Reuters, Sabtu (21/9/2019). "Sayang sekali apa yang terjadi dengan Iran. Ini akan menjadi neraka, bertindak dengan buruk, praktis bangkrut, mereka bangkrut," lanjut dia.

Menteri Keuangan Steve Mnuchin mengatakan Washington sekarang telah memotong "semua sumber dana ke Iran."

Trump menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir tahun 2015 dengan Iran tahun lalu dan meningkatkan sanksi untuk mencekik ekspor minyak, andalan ekonomi negara tersebut.

Amir Paivar, seorang analis pasar yang berbasis di London, mengatakan bahwa sanksi yang menargetkan bank sentral menjadi langkah penting. "Hasil ekspor minyak Iran biasanya disimpan dalam rekening Bank Sentral di seluruh dunia, oleh karena itu bank memiliki kepentingan sentral," katanya.

Sanksi AS sebelumnya juga menargetkan Menteri Luar Negeri Iran, Korps Garda Revolusi Islam, badan antariksa, dan berbagai jaringan yang menurut Washington membantu meningkatkan program nuklir Iran.

"Terlepas dari upaya transparan untuk menyalahkan, bukti menunjuk ke Iran—dan hanya Iran," kata Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo dalam sebuah pernyataan setelah pengumuman sanksi.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0901 seconds (0.1#10.140)