Setelah Arab Saudi, Houthi Ancam Serang UEA
A
A
A
SANAA - Juru bicara kelompok pemberontak Yaman Houthi, Yahya Saria, menegaskan bahwa kelompok itu telah melakukan serangan di Arab Saudi. Ia mengatakan kelompok itu telah memiliki pesawat tanpa awak baru, ditenagai mesin jet dan normal. Pesawat nirawak ini dapat mencapai target jauh di dalam wilayah musuh.
Yahya mengatakan kelompok itu telah meluncurkan Samad 3, Qassef 3, bertenaga jet dan pesawat tanpa awak lainnya, termasuk beberapa pembawa bom, ke pabrik minyak Saudi dari tiga lokasi.
Dalam kesempatan itu, Saria mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi puluhan situs di Uni Emirat Arab (UEA) yang mungkin bisa menjadi target serangan.
"Kepada rezim Emirat kami hanya mengatakan satu operasi (dari kami) akan sangat merugikan Anda," Yahya Saria, juru bicara militer untuk gerakan yang selaras dengan Iran, mengatakan dalam sebuah pidato televisi.
"Hari ini dan untuk pertama kalinya kami mengumumkan bahwa kami memiliki lusinan target dalam jangkauan kami di UEA, beberapa di Abu Dhabi dan dapat diserang kapan saja," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (19/9/2019).
Seperti diketahui UEA tergabung dalam koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi, didukung oleh Barat, melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015 untuk memerangi Houthi. Kelompok ini sebelumnya telah menggulingkan pemerintah Yaman yang diakui dunia internasional di Ibu Kota Sanaa pada akhir 2014.
UEA pada bulan Juni mengurangi kehadiran militernya di Yaman ketika sekutu Barat mendesak diakhirinya perang yang merusak dan ketika meningkatnya ketegangan dengan Iran menimbulkan kekhawatiran perang di Teluk.
Konflik Yaman, yang dipandang sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran, telah menewaskan puluhan ribu dan mendorong jutaan orang ke jurang kelaparan di negara Semenanjung Arab termiskin itu.
Yahya mengatakan kelompok itu telah meluncurkan Samad 3, Qassef 3, bertenaga jet dan pesawat tanpa awak lainnya, termasuk beberapa pembawa bom, ke pabrik minyak Saudi dari tiga lokasi.
Dalam kesempatan itu, Saria mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi puluhan situs di Uni Emirat Arab (UEA) yang mungkin bisa menjadi target serangan.
"Kepada rezim Emirat kami hanya mengatakan satu operasi (dari kami) akan sangat merugikan Anda," Yahya Saria, juru bicara militer untuk gerakan yang selaras dengan Iran, mengatakan dalam sebuah pidato televisi.
"Hari ini dan untuk pertama kalinya kami mengumumkan bahwa kami memiliki lusinan target dalam jangkauan kami di UEA, beberapa di Abu Dhabi dan dapat diserang kapan saja," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (19/9/2019).
Seperti diketahui UEA tergabung dalam koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi, didukung oleh Barat, melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015 untuk memerangi Houthi. Kelompok ini sebelumnya telah menggulingkan pemerintah Yaman yang diakui dunia internasional di Ibu Kota Sanaa pada akhir 2014.
UEA pada bulan Juni mengurangi kehadiran militernya di Yaman ketika sekutu Barat mendesak diakhirinya perang yang merusak dan ketika meningkatnya ketegangan dengan Iran menimbulkan kekhawatiran perang di Teluk.
Konflik Yaman, yang dipandang sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran, telah menewaskan puluhan ribu dan mendorong jutaan orang ke jurang kelaparan di negara Semenanjung Arab termiskin itu.
(ian)