Turki Turut Kecam Serangan Terhadap Dua Kilang Minyak Saudi
A
A
A
ANKARA - Turki turut melemparkan kecaman keras atas serangan terhadap dua kilang minyak milik perusahaan Arab Saudi, Aramco. Serangan terhadap aset perusahaan minyak negara itu memicu kebakaran hebat.
Dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (15/9), Kementerian Luar Negeri Turki meminta negara-negara regional untuk menahan diri dari provokasi yang dapat merusak keamanan dan stabilitas di kawasan Teluk.
Setelah serangan itu, Saudi untuk sementara waktu mengurangi produksi minyaknya dari dua fasilitasnya tersebut, yang setara dengan hampir dua juta barel per hari.
Putra Mahkota Saudi, Mohammed Bin Salman mengatakan, pihaknya siap untuk merespon serangan tersebut. Hal itu disampaikan Mohammed bin Salman saat melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
"Kami bersedia dan mampu menghadapi dan menangani agresi teroris ini," kata Mohammed Bin Salman dalam pembicaraan itu.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menuding Iran berada dibalik serangan itu. Pompeo menuturkan, Iran berada di balik hampir 100 serangan terhadap Arab Saudi sementara Hassan Rouhani dan Mohammad Javad Zarif berpura-pura terlibat dalam diplomasi.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi kemudian membantah tudingan Pompeo tersebut. Mousavi menyatakan, apa yang disampaikan oleh Pompeo adalah bohong dan menyebut, pernyataan itu muncul karena AS putus asa, setelah apa yang disebut Washington tekanan maksimal, ternyata tidak terlalu berpengaruh pada Iran.
Dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (15/9), Kementerian Luar Negeri Turki meminta negara-negara regional untuk menahan diri dari provokasi yang dapat merusak keamanan dan stabilitas di kawasan Teluk.
Setelah serangan itu, Saudi untuk sementara waktu mengurangi produksi minyaknya dari dua fasilitasnya tersebut, yang setara dengan hampir dua juta barel per hari.
Putra Mahkota Saudi, Mohammed Bin Salman mengatakan, pihaknya siap untuk merespon serangan tersebut. Hal itu disampaikan Mohammed bin Salman saat melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
"Kami bersedia dan mampu menghadapi dan menangani agresi teroris ini," kata Mohammed Bin Salman dalam pembicaraan itu.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menuding Iran berada dibalik serangan itu. Pompeo menuturkan, Iran berada di balik hampir 100 serangan terhadap Arab Saudi sementara Hassan Rouhani dan Mohammad Javad Zarif berpura-pura terlibat dalam diplomasi.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi kemudian membantah tudingan Pompeo tersebut. Mousavi menyatakan, apa yang disampaikan oleh Pompeo adalah bohong dan menyebut, pernyataan itu muncul karena AS putus asa, setelah apa yang disebut Washington tekanan maksimal, ternyata tidak terlalu berpengaruh pada Iran.
(esn)