Dosen Cantik Australia Ditahan di Penjara Kejam Iran

Sabtu, 14 September 2019 - 12:46 WIB
Dosen Cantik Australia...
Dosen Cantik Australia Ditahan di Penjara Kejam Iran
A A A
CANBERRA - Seorang dosen Universitas Melbourne ditahan di Penjara Evin, sebuah penjara yang terkenal kejam di Iran. Dosen berparas cantik ini terkonfirmasi sebagai warga ketiga Australia yang dipenjara di negara para Mullah tersebut.

Laporan stasiun televisi berbahasa Persia yang berbasis di London melaporkan dosen bernama Dr Kylie Moore-Gilbert telah ditahan di sel isolasi di Penjara Evin selama setahun terakhir. Menurut laporan tersebut, dia dijatuhi hukuman penjara sepuluh tahun. Tuduhan yang dikenakan belum jelas.

Mengutip ABC.net.au, Sabtu (14/9/2019), Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia telah mengonfirmasi bahwa akademisi Universitas Melbourne Kylie Moore-Gilbert sebagai perempuan Australia yang dipenjara di Iran.

Keluarga dosen perempuan tersebut dalam sebuah pernyataan yang dirilis DFAT mengatakan bahwa mereka berterima kasih kepada pemerintah dan universitas atas dukungan mereka selama "waktu yang menyusahkan dan sensitif" ini.

"Kami percaya bahwa peluang terbaik untuk mengamankan pemulangan Kylie adalah melalui saluran diplomatik," bunyi pernyataan keluarga.

"Kami tidak akan membuat komentar lebih lanjut dan ingin meminta privasi kami—dan keluarga kami yang lebih luas—dihormati pada saat ini."

Dalam pernyataan terpisah, Universitas Melbourne mengatakan pihaknya melakukan kontak erat dengan Pemerintah Australia dan keluarga Dr Moore-Gilbert dan tidak akan memberikan komentar lebih lanjut tentang "masalah sensitif" tersebut.

Sebelumnya, pasangan asal Perth; Jolie King dan Mark Firkin—dua travel blogger Australia—di tahan otoritas berwenang Iran. Para tahanan itu berpotensi digunakan rezim Iran sebagai tawar menawar dalam pertukaran tahanan.

Pasangan itu ditangkap pada bulan Juli ketika melakukan perjalanan melalui ibu kota Iran untuk misi pribadi mereka, yakni untuk mematahkan stigma seputar perjalanan ke negara-negara yang mendapatkan reputasi buruk.

Keduanya dilaporkan ditahan karena menerbangkan drone yang mereka gunakan untuk merekam perjalanan mereka tanpa lisensi.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5910 seconds (0.1#10.140)