Pakistan Ledek Misi Antariksa India: Mendarat di Mumbai, Bukan di Bulan
A
A
A
ISLAMABAD - Islamabad meledek misi Chandrayaan-2 India yang gagal mendaratkan pesawat antariksa Vikram di permukaan Bulan. Seorang menteri Pakistan bergurau dengan menyebut pesawat antariksa New Delhi mendarat di Mumbai.
Misi Chandrayaan-2 ke Bulan gagal setelah pesawat pendarat Vikram hilang kontak dengan para ilmuwan Organisasi Penelitian Antariksa India (ISRO). Selain membawa Vikram, misi itu sebenarnya juga membawa kendaraan pengorbit dan kendaraan penjelajah Pragyan.
Menteri Federal Pakistan untuk Sains dan Teknologi Fawad Chaudhry mengejek misi antariksa India itu dengan menganggap pesawat ruang angkasanya sebagai mainan.
“Tolong tidur. Mainan itu mendarat di Mumbai bukannya mendarat di Bulan," tulis Chaudhry di Twitter, Sabtu (7/9/2019), yang memicu banyak respons dari para pengguna media sosial, sebagaiman dikutip Sputniknews.
Dalam tweet lain, dia mengatakan bahwa alih-alih membuang-buang uang untuk misi ke Bulan, New Delhi harusnya fokus pada penanggulangan kemiskinan.
"Modi memberikan pidato tentang komunikasi satelit seolah-olah dia sebenarnya seorang astronaut, bukan politisi," kata Chaudhry, merujuk pada Perdana Menteri India Narendra Modi.
Pernyataan Chaundhry muncul setelah Kepala ISRO Dr Kailasavadivoo Chivan mengatakan bahwa badan antariksa negara India itu telah kehilangan komunikasi dengan Vikr-2 (Vikram) dari misi Chandrayaan-2 yang semestinya mendarat permukaan bulan. Hilang kontak terjadi tepat sebelum jadwal pendaratan pesawat antariksa tersebut, Jumat lalu.
Modi, yang sebelumnya berada di Rusia untuk KTT Forum Ekonomi Timur dan KTT Tahunan India-Rusia, bergegas terbang ke Bengaluru untuk menyaksikan misi pendaratan Vikram dari Jaringan Telemetri, Pelacakan dan Komando Organisasi Antariksa India.
Setelah pendaratan gagal, Modi melalui Twitter tetap memuji para ilmuwan India."Para ilmuwan telah memberikan yang terbaik dan selalu membuat India bangga," tulis dia.
"Kami tetap berharap dan akan terus bekerja keras pada program luar angkasa kami," imbuh Modi.
Misi Chandrayaan-2 itu, jika berhasil, akan menjadi India sebagai negara keempat yang melakukan pendaratan di Bulan setelah Rusia, Amerika Serikat dan China.
Misi Chandrayaan-2 ke Bulan gagal setelah pesawat pendarat Vikram hilang kontak dengan para ilmuwan Organisasi Penelitian Antariksa India (ISRO). Selain membawa Vikram, misi itu sebenarnya juga membawa kendaraan pengorbit dan kendaraan penjelajah Pragyan.
Menteri Federal Pakistan untuk Sains dan Teknologi Fawad Chaudhry mengejek misi antariksa India itu dengan menganggap pesawat ruang angkasanya sebagai mainan.
“Tolong tidur. Mainan itu mendarat di Mumbai bukannya mendarat di Bulan," tulis Chaudhry di Twitter, Sabtu (7/9/2019), yang memicu banyak respons dari para pengguna media sosial, sebagaiman dikutip Sputniknews.
Dalam tweet lain, dia mengatakan bahwa alih-alih membuang-buang uang untuk misi ke Bulan, New Delhi harusnya fokus pada penanggulangan kemiskinan.
"Modi memberikan pidato tentang komunikasi satelit seolah-olah dia sebenarnya seorang astronaut, bukan politisi," kata Chaudhry, merujuk pada Perdana Menteri India Narendra Modi.
Pernyataan Chaundhry muncul setelah Kepala ISRO Dr Kailasavadivoo Chivan mengatakan bahwa badan antariksa negara India itu telah kehilangan komunikasi dengan Vikr-2 (Vikram) dari misi Chandrayaan-2 yang semestinya mendarat permukaan bulan. Hilang kontak terjadi tepat sebelum jadwal pendaratan pesawat antariksa tersebut, Jumat lalu.
Modi, yang sebelumnya berada di Rusia untuk KTT Forum Ekonomi Timur dan KTT Tahunan India-Rusia, bergegas terbang ke Bengaluru untuk menyaksikan misi pendaratan Vikram dari Jaringan Telemetri, Pelacakan dan Komando Organisasi Antariksa India.
Setelah pendaratan gagal, Modi melalui Twitter tetap memuji para ilmuwan India."Para ilmuwan telah memberikan yang terbaik dan selalu membuat India bangga," tulis dia.
"Kami tetap berharap dan akan terus bekerja keras pada program luar angkasa kami," imbuh Modi.
Misi Chandrayaan-2 itu, jika berhasil, akan menjadi India sebagai negara keempat yang melakukan pendaratan di Bulan setelah Rusia, Amerika Serikat dan China.
(mas)