Evakuasi Tentara Luka Israel oleh Rudal Hizbullah Ternyata Pura-pura
A
A
A
TEL AVIV - Rekaman video yang menunjukkan evakuasi tentara Israel yang terluka oleh serangan rudal anti-tank Hizbullah Lebanon ternyata hanya akting atau aksi pura-pura untuk membohongi kelompok bersenjata sekutu Iran tersebut.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Ronen Manelis pada hari Kamis (5/9/2019) mengonfirmasi bahwa adegan evakuasi tentara yang terluka dari APC itu bukan sungguhan. Menurutnya, taktik itu berhasil membingungkan pemimpin Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah.
Kejadian yang sebenarnya adalah rudal anti-tank yang ditembakkan kelompok itu pada hari Minggu meledak di samping kendaraan yang bergerak. Salah satu pecahan pelurunya menusuk ban kendaraan. Namun, Manelis memastikan adegan tentara yang terluka itu hanyalah tipu muslihat.
Kelompok sekutu Iran itu kepada AFP sebelumnya mengklaim rudal-rudal mereka menghancurkan sebuah tank Zionis, membunuh dan melukai orang-orang di dalamnya. Klaim itu diumumkan dengan gembira.
Adegan evakuasi tentara itu bahkan menggunakan helikopter. Rekaman video yang dirilis media Israel, Ynet, menunjukkan tentara yang terluka dibawa ke rumah sakit. Manelis bangga tipu muslihat seperti itu berhasil mengecoh Nasrallah.
"Pemahaman kami adalah bahwa kami harus menghasilkan kabut pertempuran yang akan mengaburkan pengambil keputusan (sekretaris jenderal Hizbullah, Hassan), Nasrallah," kata Manelis saat wawancara di atas panggung di Channel 12’s Influencer’s Conference di Tel Aviv.
"Menurut pemahaman kami, ada dua jam ketika Nasrallah tidak mengerti apa yang sedang terjadi," katanya, dikutip Times of Israel, Jumat (6/9/2019). Pernyataan Manelis sekaligus mengonfirmasi ledekan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terhadap Hizbullah bahwa rudal kelompok itu tak menggores satu orang pun warga Israel.
Menurut Manelis, taktik evakuasi pura-pura memberikan Hezbullah kesempatan untuk menyelamatkan muka tanpa benar-benar melukai siapa pun dalam upayanya untuk membalas dendam atas serangan Israel di Suriah.
"Fakta bahwa dia ditunjukkan skenario di mana ada tentara yang terluka, meskipun tidak ada, memungkinkan insiden untuk menyimpulkan seperti itu," kata Manelis.
Setelah serangan rudal anti-tank Hizbullah, Israel meluncurkan sekitar 100 peluru ke Lebanon selatan.
Terlepas dari konfirmasi IDF, HIzbUllah terus menegaskan bahwa APC Israel dihantam langsung oleh rudal mereka.
Manelis menepis kekhawatiran bahwa kepercayaan publik pada IDF telah berkurang oleh taktik seperti itu. "Kepercayaan publik pada IDF adalah oksigen yang memungkinkan IDF untuk bertindak," katanya.
Dia juga menolak saran bahwa pergeseran dari kebijakan ambiguitas tradisional IDF mengenai kegiatannya terhadap Iran di Suriah adalah karena arahan bermotivasi politik dari para menteri pemerintah Netanyahu.
"Apa yang memengaruhi keputusan komandan, kepala staf, dan anggota staf umum adalah intelijen, pertimbangan keamanan, dan pencegahan IDF," kata Manelis.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Ronen Manelis pada hari Kamis (5/9/2019) mengonfirmasi bahwa adegan evakuasi tentara yang terluka dari APC itu bukan sungguhan. Menurutnya, taktik itu berhasil membingungkan pemimpin Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah.
Kejadian yang sebenarnya adalah rudal anti-tank yang ditembakkan kelompok itu pada hari Minggu meledak di samping kendaraan yang bergerak. Salah satu pecahan pelurunya menusuk ban kendaraan. Namun, Manelis memastikan adegan tentara yang terluka itu hanyalah tipu muslihat.
Kelompok sekutu Iran itu kepada AFP sebelumnya mengklaim rudal-rudal mereka menghancurkan sebuah tank Zionis, membunuh dan melukai orang-orang di dalamnya. Klaim itu diumumkan dengan gembira.
Adegan evakuasi tentara itu bahkan menggunakan helikopter. Rekaman video yang dirilis media Israel, Ynet, menunjukkan tentara yang terluka dibawa ke rumah sakit. Manelis bangga tipu muslihat seperti itu berhasil mengecoh Nasrallah.
"Pemahaman kami adalah bahwa kami harus menghasilkan kabut pertempuran yang akan mengaburkan pengambil keputusan (sekretaris jenderal Hizbullah, Hassan), Nasrallah," kata Manelis saat wawancara di atas panggung di Channel 12’s Influencer’s Conference di Tel Aviv.
"Menurut pemahaman kami, ada dua jam ketika Nasrallah tidak mengerti apa yang sedang terjadi," katanya, dikutip Times of Israel, Jumat (6/9/2019). Pernyataan Manelis sekaligus mengonfirmasi ledekan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terhadap Hizbullah bahwa rudal kelompok itu tak menggores satu orang pun warga Israel.
Menurut Manelis, taktik evakuasi pura-pura memberikan Hezbullah kesempatan untuk menyelamatkan muka tanpa benar-benar melukai siapa pun dalam upayanya untuk membalas dendam atas serangan Israel di Suriah.
"Fakta bahwa dia ditunjukkan skenario di mana ada tentara yang terluka, meskipun tidak ada, memungkinkan insiden untuk menyimpulkan seperti itu," kata Manelis.
Setelah serangan rudal anti-tank Hizbullah, Israel meluncurkan sekitar 100 peluru ke Lebanon selatan.
Terlepas dari konfirmasi IDF, HIzbUllah terus menegaskan bahwa APC Israel dihantam langsung oleh rudal mereka.
Manelis menepis kekhawatiran bahwa kepercayaan publik pada IDF telah berkurang oleh taktik seperti itu. "Kepercayaan publik pada IDF adalah oksigen yang memungkinkan IDF untuk bertindak," katanya.
Dia juga menolak saran bahwa pergeseran dari kebijakan ambiguitas tradisional IDF mengenai kegiatannya terhadap Iran di Suriah adalah karena arahan bermotivasi politik dari para menteri pemerintah Netanyahu.
"Apa yang memengaruhi keputusan komandan, kepala staf, dan anggota staf umum adalah intelijen, pertimbangan keamanan, dan pencegahan IDF," kata Manelis.
(mas)